NTT Harus Jadi Role Model Penurunan Stunting

  • Bagikan
SURYA FOR TIMEX PENURUNAN STUNTING. Gubernur NTT, Melki Laka Lena pose bersama usai audiensi dengan penasihat pengelola Yayasan 1.000 Hari, Mr Zack Petersen bersama Rindang Asmara sebagai Kepala Petugas Medis Tim Manajemen Senior serta tim lainnya di rumah jabatan gubernur NTT, Senin (3/3).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Provinsi NTT harus menjadi role model dalam upaya penurunan stunting.

“Kita kontrol dengan baik. Optimalkan mitra pemerintah yang ada. Rencanakan yang baik program ini. Target finis kita adalah keluarga, bukan hanya sebatas kader posyandu. Karena pokok persoalan justru ada di dalam keluarga. Penguatan para kader dan intervensi jauh ke dalam setiap keluarga akan menjadi fondasi kokoh kita atasi stunting,” jelas Gubernur NTT, Melki Laka Lena ketika beraudiensi dengan penasihat pengelola Yayasan 1.000 Hari, Mr Zack Petersen bersama Rindang Asmara sebagai Kepala Petugas Medis Tim Manajemen Senior serta tim lainnya di rumah jabatan gubernur NTT, Senin (3/3).

Yayasan 1.000 Hari atau 1.000 Days Fund adalah organisasi non-pemerintah (NGO) yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi stunting di Indonesia. Yayasan tersebut didirikan dengan harapan Indonesia bebas stunting pada tahun 2030.

Pada kesempatan itu, penasihat pengelola Yayasan 1000 Hari, Mr Zack Petersen menjelaskan, tujuan mereka hadir di NTT adalah agar Provinsi NTT ke depan bebas stunting. Menyebarkan informasi yang tepat mengenai stunting kepada keluarga di berbagai pelosok NTT serta memberikan pelatihan kepada warga agar anak-anak NTT bisa terlepas dari stunting.

“Program Yayasan 1.000 Hari sudah kami jalankan di empat daerah di NTT, yakni di Kabupaten Kupang, TTS, Rote Ndao dan Kabupaten Manggarai Barat. Misi kami untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting, melatih masyarakat di wilayah kerja mereka, melatih kader posyandu untuk meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill, serta bekerja sama dengan pemerintah untuk melaksanakan program Stunting Center of Excellence,” ujar Mr Zack.

Ia menyampaikan terkait rencana penandatanganan MoU dengan Pemerintah Provinsi NTT, pelaksanaan 100 hari kader academy dan pencanangan program pengelolaan kasus stunting di 22 kabupaten/kota dengan Kementerian Kesehatan RI yang akan dihadiri Menteri Kesehatan RI di Kupang pada 15 Maret mendatang.

Hal ini sejalan dengan langkah awal 100 hari pertama program Quick Win yang digagas Gubernur NTT, Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur, Johni Asadoma.

Gubernur NTT, Melki Laka Lena mengapresiasi langkah mulia yang telah dikerjakan Yayasan 1.000 Hari sejauh ini, di mana program tersebut sejalan dengan prioritas utama Program 100 hari ke depan oleh Melki-Johni.

Melki mengatakan, bersama-sama akan membangun kolaborasi dan sinergitas untuk menyukseskan program-program kesehatan untuk mewujudkan penurunan stunting di NTT.

Hadir dalam audiensi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Iien Adriany dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Sulastri Rasyid. (dek/ays)

  • Bagikan

Exit mobile version