Pemkot Dukung Prosesi Paskah Oikumene Pemuda GMIT 2025

  • Bagikan
PROKOMPIM SETDA KOTA KUPANG FOR TIMEX DISKUSI. Wawali Kota Kupang, Serena Francis beraudiensi dengan panitia prosesi Paskah Oikumene Pemuda GMIT 2025 di ruang kerjanya, Rabu (5/3)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Wakil Wali (Wawali) Kota Kupang, Serena Francis menerima audiensi panitia Prosesi Paskah Oikumene Pemuda GMIT 2025. Audiensi ini berlangsung di ruang kerja Wawali Kota Kupang, Rabu (5/3).

Hadir dalam audiensi ini, Ketua Panitia Prosesi Paskah Oikumene Pemuda GMIT 2025, Yeskiel Loudoe bersama para pengurus serta Ketua Pemuda GMIT, Erenst Blegur. Tujuan audiensi ini adalah untuk menyampaikan rencana kegiatan serta harapan dukungan dari Pemkot Kupang pada prosesi Paskah Oikumene Pemuda GMIT 2025.

Dalam pemaparannya, Wawali Kota Kupang, Serena Francis menyampaikan apresiasi atas kunjungan Ketua Pemuda GMIT, Ketua Panitia, Sekretaris serta tim panitia lainnya. Serena menegaskan bahwa Pemkot Kupang mendukung penuh kegiatan prosesi Paskah yang telah lama dinantikan oleh masyarakat.

“Pada prinsipnya, Pemerintah Kota Kupang sangat mendukung kegiatan ini karena sudah cukup lama pawai Paskah tidak dilaksanakan. Kami akan menelaah lebih lanjut proposal yang diajukan serta mengkaji bentuk dukungan yang dapat diberikan dan tentunya dengan mempertimbangkan kondisi anggaran daerah,” kata Serena.

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan bahwa anggaran yang diajukan akan dikaji oleh bagian terkait sebelum disampaikan kepada Wali Kota Kupang untuk keputusan lebih lanjut. Selain itu, Serena juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat serta dampak ekonomi dari kegiatan ini yang diagendakan akan berlangsung pada 19-21 April nanti.

Wawali Kota Kupang menyatakan kesiapan Pemkot Kupang dalam mendukung prosesi religi ini dan akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Wali Kota Kupang guna memastikan keterlibatan optimal dari berbagai pihak. Selain itu, dirinya juga menyoroti aspek kebersihan selama kegiatan tersebut berlangsung.

Wawali Kota Kupang mengusulkan agar sampah yang dikumpulkan selama kegiatan ini agar dapat disalurkan ke bank sampah, sehingga selain menjaga kebersihan kota juga bisa mendatangkan nilai ekonomi.

Sementara itu, Ketua Panitia Prosesi Paskah Oikumene Pemuda GMIT 2025, Yeskiel Loudoe menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Yeskiel berharap agar Pemkot dapat berperan aktif dalam mendukung penyelenggaraan prosesi rohani ini.

“Kami berharap agar Pemerintah Kota Kupang tidak sekadar mendukung, tapi juga terlibat langsung dalam kegiatan ini. Apalagi, prosesi ini melibatkan banyak klasis dari seluruh NTT, sehingga akan menjadi momen besar bagi Kota Kupang,” ungkap Yeskiel.

Sementara Sekretaris Panitia, Andre Otta, menjelaskan bahwa konsep rute prosesi akan mempertimbangkan unsur toleransi antar umat beragama. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah menjadikan Gereja Kota Kupang sebagai titik akhir, dengan momentum lilin menyala bersamaan dengan waktu Salat Isya dan lonceng gereja berbunyi.

Selain aspek religius dan sosial, panitia juga menyoroti dampak ekonomi kegiatan ini bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Andre Otta menambahkan bahwa panitia telah mempertimbangkan lokasi Expo UMKM agar lebih strategis dan dapat memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat.

“Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi perayaan iman, tapi juga mampu memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi para pelaku UMKM lokal. Dengan demikian maka semangat kebangkitan Paskah juga tercermin dalam kebangkitan ekonomi masyarakat Kota Kupang,” jelas Andre.

Ketua Pemuda GMIT, Erenst Blegur menambahkan bahwa panitia berencana mengadakan doa bersama serentak pada pukul 19.00 Wita sehingga diharapkan menjadi seruan perdamaian tidak hanya bagi Kota Kupang, tetapi juga untuk Indonesia dan dunia.

“Kami mengusulkan agar pemerintah mengeluarkan seruan kepada masyarakat untuk mengangkat doa secara serentak dari rumah masing-masing pada pukul 19.00 WITA, demi perdamaian dan keharmonisan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, panitia juga meminta dukungan pemerintah dalam pengadaan kendaraan pengangkut sampah serta koordinasi terkait lokasi bakti sosial. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan Kota Kupang sebagai “City of Love and Harmony”. (thi/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version