KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma menegaskan komitmen dirinya bersama Gubernur NTT serta para pemangku kepentingan untuk mendukung penuh peran kaum perempuan dan disabilitas terlibat dan berkontribusi secara aktif bagi pembangunan di provinsi NTT.
Wagub Johni hadir sebagai nara sumber utama dalam Aksi Kolektif Hari Perempuan Internasional 2025, yang diselenggarakan Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi (GARAMIN) bekerjasama dengan RRI Kupang.
Acara yang mengangkat tema “Percepat Aksi Gender Equality Disability and Social Inclusion (GEDSI) dari NTT untuk Indonesia” ini berlangsung, Sabtu (7/3) di arena Car Free Day jalan El Tari Kupang.
Hadir pula sebagai narasumber pada acara tersebut, Ketua DPRD Provinsi NTT, Emelia Nomleni, Wali Kota Kupang, Christian Widodo, Wakil Wali Kota, Serena Francis, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTT, Ruth Laiskodat, Kepala Stasiun LPP RRI Kupang, Yuliana Marta Doky, serta Ketua Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani (PERSANI) NTT, Serafina Bete.
Wagub Johni mengapresiasi, atas diinisiasinya acara tersebut dan mendukung penuh perjuangan dan pencapaian kaum perempuan serta disabilitas di NTT.
“Saya sangat mengapresiasi dan bangga atas inisiasi dan kerja keras bersama aksi kolektif Hari Perempuan Internasional Tahun 2025 di Car Free Day hari ini oleh organisasi GARAMIN NTT dan juga RRI Kupang. Kita patut berbangga karena semakin banyak perempuan-perempuan hebat NTT yang bersinar di berbagai bidang. Contohnya dibidang politik dimana kita memiliki satu orang Kepala Daerah perempuan dan tiga orang Wakil Kepala Daerah hasil pilkada serentak 2024 yang salah satunya hadir duduk bersama kita, yakni Kaka Serena Francis. Dan selama dua periode berturut - turut, lembaga legislatif tingkat provinsi NTT juga dipimpin oleh salah satu tokoh perempuan hebat yakni Ibu Emi Nomleni. Beberapa pimpinan Perangkat Daerah di NTT juga sebagian dari kaum perempuan. Mari kita beri tepuk tangan bagi perempuan-perempuan hebat ini,” ujar Wagub Johni disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir menyaksikan diskusi tersebut.
“Dengan adanya acara ini juga, semoga mindset kita terbuka, diingatkan untuk lebih peduli, memberi perlindungan, memberi ruang yang sama bagi saudara saudari kita yang disabilitas untuk dapat berkarya bagi diri sendiri, keluarga dan daerah. Komitmen saya bersama pak Gubernur NTT, sejak awal datang usai dilantik, kami benar-benar menaruh perhatian penuh terhadap saudara/i kaum disabilitas. Dimana saudara saudari kaum disabilitas saat itu menyambut kedatangan kami dengan hangat dan penuh rasa persaudaraan melalui iringan nyanyian ketika kami tiba di Bandara El Tari sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT,” ucap Johni Asadoma.
Wagub Johni menyebut melalui semangat Hari Perempuan Internasional yang diperingati, hendaknya dimaknai sebagai moment penting mewujudkan visi NTT Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Berkelanjutan.
“Sesuai misi kelima Saya dengan Pak Gubernur NTT yakni “mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya alam dan manusia yang bijak serta pemenuhan HAM untuk menciptakan masa depan yang inklusif (berkelanjutan), sekali lagi kami ingin menunjukan komitmen untuk memberikan perhatian bagi pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga akan mewujudkan masa depan yang inklusif bagi semua warga NTT termasuk kaum Perempuan, kaum disabilitas, anak, dan kelompok rentan lainnya. Oleh karena itu, saya himbau kita semua, mari kita bangun NTT salah satunya dengan “Say No To Bullying”.” Pungkasnay
Ketua DPRD Provinsi NTT, Emi Nomleni mengatakan DPRD Provinsi NTT sebagai lembaga Legislatif telah menghasilkan dua regulasi, yakni Perda No 5 tentang Pengarusutamaan Gender dan Perda No 6 tentang pemenuhan hak penyandang disabilitas, dimana kedua Perda tersebut memang diakui Emi masih belum maksimal di dalam pelaksanaannya.
“Kami sudah hasilkan dua Perda, yang seharusnya cukup untuk menjamin pemenuhan hak-hak kaum perempuan dan juga disabilitas, baik itu dalam bidang pendidikan, kesehatan, kesempatan berwirausaha, keterlibatan dalam setiap proses perencanaan pembangunan,” kata Emi Nomleni.
“Kita semua duduk di sini adalah komitmen kita bersama untuk bisa implementasikan semua regulasi tadi. Memang tidak mudah, terlebih menurut saya kekuatan utama ada dalam keluarga. Oleh karena itu, tanggung jawab kita bersama agar regulasi tersebut dapat terintegrasi khususnya ke setiap keluarga yang mempunyai sanak saudara yang disabilitas. Tidak boleh ada pandangan sanak keluarga yang disabilitas adalah beban keluarga. Justru harus kita dorong, kita support agar mereka kuat, agar mereka bisa tampil dan berkarya.” Jelas Emi.
Emi Nomleni berharap, pemerintah daerah di NTT dapat membuat regulasi terkait gender dan kaum disabilitas sesuai kondisi daerah masing-masing dan mengimplementasikannya secara optimal.
Wali Kota Kupang, Christian Widodo pada momen tersebut mengatakan bahwa Ia bersama Wakil Walikota Kupang bertekad untuk mewujudkan Kota Kupang sebagai kota yang aman dan nyaman khususnya bagi hak-hak kaum disabilitas, perempuan dan anak.
“Saya singkat saja, jika kita bicara perempuan dan disabilitas jangan sampai kita lupa terhadap anak, karena anak juga kelompok rentan. Saya dengan Wakil Wali Kota bertekad untuk wujudkan Kota Kupang menjadi rumah bersama, sehingga pemenuhan hak-hak kaum disabilitas, perempuan dan anak dapat terpenuhi,” ucap Cris Widodo.
“Aturan sudah banyak, tinggal kita eksekusi bersama. Karena visi tanpa eksekusi adalah halusinasi.” Tutup Wali Kota Kupang.
Wakil Wali Kota Kupang, Serena Francis, juga mengatakan akan membenahi terkait akses-akses fasilitas publik khususnya bagi kaum disabilitas. “Ini akan jadi salah satu tugas utama kami Pemkot, agar fasilitas publik bagi penyandang disabilitas dapat tersedia di tempat umum juga di sekolah-sekolah. Seperti toilet-toilet khusus disabilitas, jalur khusus kursi roda di berbagai tempat. Kami juga sedang merancang beberapa program pemberdayaan dan pelatihan serta bantuan khusus bagi perempuan khususnya para janda juga penyandang disabilitas agar bisa berwirausaha dan mandiri secara ekonomi.” Papar Serena.
Kegiatan tersebut ditutup dengan penandatangan komitmen bersama “Percepat Aksi GEDSI dari NTT untuk Indonesia” oleh para narasumber.
Usai kegiatan, Wagub Johni Asadoma menyempatkan diri untuk berkeliling di arena Car Free Day. Wagub Johni tampak antusias ketika ada warga masyarakat yang ingin berfoto bersama. Wagub NTT juga membeli beberapa produk UMKM, sebagai bentuk dukungan pemerintah bagi para pelaku UMKM. Ia juga menikmati jajanan makanan bersama masyarakat sekitar. (dek)