BTA FC Peluang Lolos

  • Bagikan
IMRAN LIARIAN/TIMEX TENDANG BOLA. Tampak pemain BMU Alor Pantar yang mengenakan jersey warna putih menendang bola ke arah pertahanan Perse Ende di Stadion Oepoi Kupang, Sabtu (8/3)

Peluang Perse Ende Ditentukan pada Laga Akhir

Tiket 16 Besar Liga 4 NTT ETMC XXXIII

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Pool D yang tergabung di dalamnya yakni ada empat tim. Masing-masing, Bintang Timur Atambua (BTA) FC, Perse Ende, Sergio FC dan BMU Alor Pantar.

Kesebelasan Bintang Timur Atambua (BTA) FC berpeluang lolos meraih tiket 16 besar pada Liga 4 NTT ETMC XXXIII karena telah memetik dua kali kemenangan.

Sementara peluang Perse Ende akan ditentukan pada laga terakhir saar berhadapan dengan Sergio FC.

Hal ini karena, laga perdana Perse Ende mengalami kekalahan melawan BTA FC. Sedangkan di laga kedua melawan BMU Alor Pantar, Perse Ende meraih kemenangan dengan skor akhir 3-2, di Stadion Oepoi Kupang, Sabtu (8/3).

Saat itu, kesebelasan Perse Ende bertarung habis-habisan melawan kesebelasan BMU Alor Pantar di Stadion Oepoi Kupang.

Pasalnya, Perse Ende harus memetik poin karena pada laga perdana melawan Bintang Timur Atambua FC, Perse Ende mengalami kekalahan.

Karena itu, pada laga kedua melawan BMU Alor Pantar ini pemain Perse Ende meningkatkan serangan ke pertahanan lawan.

Pada awal babak pertama di menit kedua, tercipta gol oleh Adi Aba, pemain bernomor punggung 10 sehingga merubah papan skor 1-0. Terciptanya gol itu tak menghentikan serangan dari Perse Ende ke jantung pertahanan BMU Alor Pantar.

Alhasil, gol kedua kembali tercipta pada menit kesepuluh, oleh pemain bernomor punggung 9 atas nama Muhammad Syifa. Papan skor pun kembali berubah menjadi 2-0 dengan keunggulan sementara untuk Perse Ende.

Selang beberapa menit kemudian, pemain Perse Ende dengan nomor punggung 8, Mirzad Rafly Zanuardi, berhasil menciptakan gol ketiga pada menit ke 36 sehingga papan skor pun berubah 3-0.
Memasuki menit-menit akhir babak pertama, tepatnya di menit ke-40 tercipta gol balasan dari BMU Alor Pantar untuk memperkecil kedudukan menjadi 3-1 oleh pemain bernomor punggung 10, Zulkarnain Narang.

Selanjutnya di menit 45, pemain BMU Alor Pantar dengan nomor punggung 24, Junaidin Bara, kembali menjebol gawang Perse Ende sehingga memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2.

Memasuki babak kedua, kesebelasan Perse Ende dan BMU Alor Pantar saling berbalas serangan ke jantung pertahanan masing-masing, namun belum berhasil terciptanya gol sehingga skor 3-2 tetap bertahan hingga wasit utama Aloysius Ahoinnai meniup peluit panjang menandakan akhir babak kedua. Kesebelasan BMU Alor Pantar pun harus mengakui kemenangan yang diraih Perse Ende.

Sardi Sipa, selaku Asisten Manager Perse Ende, kepada media ini mengaku permainan di lapangan memang cukup tegang karena sama-sama tim yang hebat.

"Tim dari BMU Alor Pantar ini sangat kuat," ujarnya.

Mengenai kemenangan yang diraih ini bagaimana peluang Perse Ende untuk meraih tiket 16 besar? Sardi mengaku menyerahkan kepada Yang Maha Kuasa.

"Kami akan bertarung sekali lagi untuk merebut tiket ke-16 besar," ungkapnya.

Pertandingan terakhir nanti melawan Sergio FC. Diketahui bersama bahwa Sergio FC memiliki pemain yang bagus.

"Semuanya saya serahkan ke pelatih untuk meramu ketika melawan Sergio FC. Kami (Perse Ende) datang dari luar Pulau Timor, dengan target harus menang dan membawa pulang piala," tegasnya.

Sementara pada laga lainnya di hari yang sama, saling berhadapan Bintang Timur Atambua (BTA) FC melawan BMU Alor Pantar.

Dalam laga tersebut BTA FC memperlebar peluang untuk meraih tiket 16 besar karena telah memetik dua kali kemenangan dalam laga bergengsi Liga 4 NTT ETMC XXXIII di Stadion Oepoi Kupang.

Kemenangan pertama saat Bintang Timur Atambua melawan Perse Ende. Kemenangan kedua saat berhadapan dengan Sergio FC.

Kesebelasan BTA FC ini sempat tertinggal 1-0 di babak pertama berkat gol yang tercipta dari kaki pemain Sergio FC bernomor punggung 22, Purbayu Ridno, pada menit ke-16.

Posisi tertinggal itu, kesebelasan Bintang Timur Atambua FC dibawa asuhan Pelatih Kepala, Ludovikus Loi Mau yang hadir pada kesempatan itu didampingi Manager BTA FC, Fhyto Benjiro Juanda Franscies, terus memberikan arahan dari pinggir lapangan untuk terus meningkatkan intensitas serangan ke jantung pertahanan lawan.

Kendati demikian, papan skor tidak berubah sampai turun minum babak pertama.
Memasuki babak kedua, kesebelasan Bintang Timur Atambua terus menggempur pertahanan Sergio FC, sehingga terjadi gol bunuh diri. Papan skor pun berubah menjadi imbang 1-1.

Kedua kesebelasan pun mulai saling berbalas serangan ke jantung pertahanan masing-masing, namun belum membuahkan hasil maksimal.

Setelah waktu normal selesai, perpanjangan waktu 4 menit yang diberikan Wasit maka para pemain BTA FC terus membangun serangan sehingga terciptanya gol kedua bagi Bintang Timur Atambua.

Gol saat perpanjangan waktu itu sekaligus mengunci kemenangan BTA FC dengan skor akhir 2-1.

Manager BTA FC, Fhyto Benjiro Juanda Franscies yang ditemui media ini usai pertandingan mengaku sangat bangga dengan daya juang para pemain Bintang Timur Atambua.

"Kami sudah dua kali tertinggal di babak pertama terlebih dahulu, tapi anak-anak kami menunjukkan mental dan semangat mereka selalu ada sehingga terus menggempur pertahanan lawan," jelasnya.

Fhyto menceritakan bahwa terjadinya gol di babak pertama oleh pemain Sergio FC itu kemungkinan para pemain belum menemukan tempo permainan yang pas sehingga terjadinya gol.

"Walaupun kami tertinggal terlebih dahulu, tapi anak-anak tetap fokus dengan rencana yang kami tetapkan sehingga anak-anak menemukan ritme permainan dan mengejar ketertinggalan hingga menambah gol," ungkapnya.

Fhyto mengaku dengan dua kali kemenangan ini tentunya peluang untuk lolos ke babak 16 besar sangat tinggi.
" Kami tetap akan memberikan yang terbaik pada laga terakhir melawan BMU Alor," pungkasnya. (r1/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version