Menag Sebut PIK 2 Akan Bangun Islamic Center Pusat Pendidikan Islam

  • Bagikan
RESMIKAN. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat meresmikan pembangunan Masjid Al-Ikhlas di PIK 2. (Kemenag)

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 akan membangun Islamic Center sebagai pusat pendidikan, serta pengembangan keterampilan umat muslim. Hal ini melengkapi Menara Syariah yang berdiri megah di kawasan PIK.

Pernyataan itu disampaikan Nasaruddin saat meresmikan pembangunan Masjid Al-Ikhlas di PIK 2, Tangerang Baten. Menurutnya, Masjid Al-Ikhlas bukanlah satu-satunya masjid yang akan dibangun di kawasan PIK.

"Masjid (Al-Ikhlas PIK) ini adalah masjid keempat yang dibangun di kawasan PIK. Nanti kami akan membangun lagi satu Masjid Agung yang lebih besar, yang bisa menampung hingga 5 ribu jemaah. Kami beri nama Masjid Agung Asadiyah PIK," kata Nasaruddin, Minggu (9/3).

Ia mengungkapkan, masjid tersebut yang kemudian akan dirancang sebagai Islamic Center untuk pengembangan keterampilan umat muslim.

"Insya Allah, dengan adanya masjid ini, kawasan PIK semakin berkembang menjadi pusat kehidupan beragama dan peradaban," ucap Nasaruddin.

Nasaruddin berharap agar Masjid Al Ikhlas, seperti masjid yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW, tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik umat Muslim maupun non-Muslim.

"Pada masa Rosulullah Masjid bisa menjadi tempat pertemuan, pertunjukan seni, pelatihan bela diri, bahkan tempat untuk merencanakan strategi perang," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Agung Sedayu Group, Letjen (Purn) Nono Sampono mengungkapkan, pembangunan Masjid dan Islamic Center ini menjadi bagian dari konsep kawasan multi keberagaman yang menghadirkan empat rumah ibadah, yakni Masjid, Gereja, Vihara, dan Kelenteng sebagai simbol toleransi dan harmoni dalam kehidupan beragama.

Masjid Al-Ikhlas akan berdiri di atas lahan sekitar 2.435 meter-persegi. Bahkan, pembangunannya diperkirakan menelan biaya Rp 45 miliar.

Masjid itu mengusung konsep Islamic Classical Architecture, memadukan elemen klasik dan modern. Seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas di kawasan PIK, kata Nono, keberadaan masjid di PIK, dinilai masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan ibadah masyarakat.

"Dengan kondisi tersebut, kami memandang perlu membangun lagi masjid yang ukurannya lebih besar, sehingga dapat menampung kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Karena itu melalui pembangunan Masjid Al-Ikhlas PIK Riverwalk Island, pihaknya berkomitmen untuk menciptakan kawasan yang tidak hanya modern dan maju secara infrastruktur, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan spiritualitas demi kehidupan yang lebih harmonis.

"Kami ingin menjadikan masjid ini sebagai ikon keagamaan yang menyejukkan di kawasan PIK," pungkasnya. (jpc/thi/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version