KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Fiskal NTT sangat terbatas. Untuk menunjang peningkatan fiskal, Pemerintah Provinsi NTT diminta berkreasi dengan memanfaatkan potensi-potensi daerah yang ada untuk menambah pendapatan baru dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Karena selama ini kontribusi terbesar PAD hanya bersumber dari pajak kendaraan bermotor.
“Potensi-potensi ideal kita itu banyak. Kita perlu memanfaatkan potensi-potensi aset daerah yang ada baik di daerah maupun yang di luar daerah. Dalam daerah misalnya, gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) milik Pemprov NTT fasilitasnya harus diperhatikan. Baik gedung maupun fasilitasi dalam gedung. Sehingga menarik bagi orang untuk memanfaatkan melalui penyewaan gedung misalnya,” jelas Ketua Komisi III DPRD NTT, Yohanes de Rosari kepada wartawan di gedung DPRD NTT, Senin (10/3).
Menurut Yohanes, mengingat Inpres Nomor 1/2025 tentang efisiensi anggaran, maka pemerintah harus kreatif mencari sumber-sumber lain guna meningkatkan PAD melalui pemanfaatan aset, jangan tergantung pada dana pusat.
Sedangkan Ketua Komisi II DPRD NTT, Leonardus Lelo mengatakan, produk-produk UMKM kemasannya, izinnya, labelnya harus ditingkatkan.
“Kita bekerja sama dengan hotel, rumah makan, supermarket-supermarket besar untuk menjual hasil UMKM kita. Misalnya kemasan kopi Flores dibentuk kemasan kecil yang rapi, izin halalnya jelas ada terpasang pada kemasan, sehingga menarik pembeli,” ungkap Leonardus.
Ke depan menurut Leonardus, Provinsi NTT perlu memiliki pabrik pengolahan daging sapi segar dalam kemasan. Sehingga yang dikirim keluar tidak lagi sapi utuh, tetapi daging sapi segar dalam kemasan. Tujuannya untuk peningkatan PAD
“Ke depan, kita NTT perlu memiliki pabrik pengolahan daging sapi segar. Kita kolaborasi dengan pihak ketiga untuk pengolahan daging sapi segar dalam kemasan,” ungkapnya.
Menurutnya, fiskal NTT sangat rendah, ditambah lagi efisiensi anggaran, maka pemerintah harus proaktif mencari sumber-sumber pendapatan lain untuk peningkatakn PAD. Sebab, PAD NTT tertinggi hanya berasal dari pajak kendaraan. (dek/ays)
