Gubernur dan Wagub NTT Tinjau Gudang Bulog, Pelindo dan Pantau Harga Pasar
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Memantau langsung ketersediaan stok beras bagi masyarakat NTT, Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Melki Laka Lena dan Johni Asadoma melakukan peninjauan gudang beras Bulog di Kelurahan Alak Kota Kupang, Selasa (11/3).
Dalam peninjauan tersebut, terpantau stok beras untuk masyarakat NTT dipastikan cukup untuk 2-3 bulan ke depan.
“Bulog aman ya, pemenuhan stok untuk dua sampai tiga bulan ke depan. Semua urusannya aman ya,” ungkap Melki di sela-sela perbincangan.
Kepala Perum Bulog Kanwil NTT, Himawan Nugraha mengatakan, seluruh NTT stok beras aman dan juga pulau-pulau kecil. Bantuan pangan dan juga operasi pasar yang distribusinya juga dilakukan oleh PT Pos Indonesia.
”Terkait beras fortivit, memiliki kandungan vitamin yang baik. Tahun lalu kami melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di Kabupaten TTS selama tiga bulan dengan pemberian beras fortivit dan juga susu formula kepada 150 bayi dan hasilnya memberikan manfaat dengan perubahan positif bagi anak bayi seperti berat badan bertambah dan lingkar kepala bayi bertambah,” ungkap Himawan.
Dijelaskan, beras fortivit sangat baik karena ada vitaminnya. Sangat baik untuk anak-anak. “Beras ini punya vitamin jadi manfaatnya baik karena kebanyakan anak-anak kurang suka makan sayur dan buah yang mengandung vitamin jadi kita bisa atasi dengan beras fortivit yang selain mengandung karbohidrat juga ada vitaminnya,” jelasnya.
Peninjauan ke PT Pelindo-Terminal Petikemas Pelabuhan Tenau
Dari gudang Bulog, gubernur dan wakil gubernur serta rombongan meninjau PT Pelindo, terminal petikemas pelabuhan Tenau Kupang. Kedatangan rombongan disambut GM Pelindo Kupang, Zanuar Eka Wijaya dan Kepala KSOP Kelas III Kupang, Simon B Baon bersama jajaran.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTT, Melki Laka Lena mengungkapkan rencana Provinsi NTT yang akan dijadikan sebagai garda terdepan untuk impor.
“Kalau nanti Presiden Prabowo ingin agar NTT sebagai pintu masuk importasi, maka kita harus siapkan semuanya dengan baik bersama Pelindo,” ungkapnya.
GM Pelindo Kupang, Zanuar Eka Wijaya mengungkapkan, jumlah petikemas yang masuk ke wilayah NTT per tahun mencapai 138.000. Tahun 2024 bertambah 4.000 sehingga meningkat menjadi 142.000.
"Pelabuhan Tenau saat ini akan siap untuk importasi, tapi harus didukung dengan kawasan industri yang baik. Kita ingin koordinasi dengan pemprov agar ke depannya diperluas lagi kawasan untuk mendukung arus logistik masuk dan keluar dan kawasan industri kita harus aktif,” ungkap Zanuar.
“Kita ingin agar perluasan kawasan pelabuhan ini dengan harus ada untuk area pikap dan area lini kedua,” tambahnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala KSOP Kelas III Kupang, Simon B Baon menambahkan, sangat dibutuhkan kawasan industri untuk menyangga barang logistik.
Selanjutnya, gubernur dan wakil gubernur bersama rombongan meninjau ruang Integrated Planning and Control Pelindo.
Pantau Harga di Pasar Oeba dan Pasar Oebobo
Gubernur dan wakil gubernur menyempatan diri memantau harga kebutuhan pokok di pasar Oeba dan pasar Oebobo. Hal ini untuk menjalankan amanah Kemendagri agar setiap kepala daerah wajib memantau harga barang untuk pengendalian inflasi.
Dalam pemantauan harga sembako, Melki dan Johni berbincang dengan para pedagang di pasar serta memberikan semangat kepada para pedagang.
Secara garis besar, harga bawang merah dan bawang putih serta sayur-sayuran terpantau stabil. Sedangkan harga cabai masih naik turun. Selain itu harga telur mengalami kenaikan harga.
Turut mendampingi gubernur dan wakil gubernur, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT, Flori Rita Wuisan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Zet Sony Libing, Kepala Dinas Peternakan, Yohanes Oktovianus, Kepala Bapperida, Alfonsus Theodorus, Plt Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan, Alexander Koroh dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Prisila Q Parera. (dek/ays)