Tugas Kepala Daerah Jaga Masyarakat Tetap Sehat

  • Bagikan
IST POSE BERSAMA. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin (kanan) pose bersama Bupati Kupang, Yosef Lede usai rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah se-Provinsi NTT, bertempat di aula Fernandez kantor gubernur NTT, Sabtu (15/3).

Rakor Menkes Bersama Kepala Daerah se-NTT

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja ke Provinsi NTT dalam rangka melaksanakan rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh kepala daerah se-Provinsi NTT, bertempat di aula Fernandez kantor gubernur NTT, Sabtu (15/3).

Rakor dirangkai dengan penandatanganan MoU antara Pemprov NTT oleh Gubernur NTT, Melki Laka Lena dan Wagub, Johni Asadoma bersama Yayasan Seribu Cita Bangsa oleh Jack Petersen sebagai founder dan Rindang Asmara sebagai COO 1.000 Days Fund dalam rangka upaya penurunan stunting.

Bupati Kupang, Yosef Lede turut menghadiri rakor tersebut didampingi Plt Asisten I, Pieter Sabaneno, Kadis PUPR, Teldy Sanam, Kadis Sosial, Paul Liu, Kadis Perikanan, Jack Baok, Kadis Peternakan, Pandapotan Siallagan, Kepala BP4D, Juhardi Selan, Plt Kadis Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Robert Amaheka.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya menerangkan, program Kemenkes berfokus pada cek kesehatan gratis, kesehatan ibu dan anak, stunting, kanker, jantung, stroke dan uronefrologi. Dirinya menyarankan masyarakat Indonesia untuk selalu cek kesehatan.

"Jangan kita terbiasa tidak pernah cek kesehatan tubuh kita. Cek gula darah, cek darah, kolesterol dan cek kesehatan lainnya penting dilakukan. Bukan menunggu sakit baru cek kesehatan tubuh kita," kata Budi.

Ia menjelaskan, tugas kemenkes, tugas kepala daerah melalui dinkes adalah menjaga masyarakatnya tetap sehat. "Banyak orang berpikir tugas kemenkes, tugas kepala daerah melalui dinkes adalah menyembuhkan orang sakit. Salah itu. Kalau tugas kita menyembuhkan orang yang sakit, berarti nama menterinya Menteri Kesakitan. Yang benar adalah menjaga masyarakat kita tetap sehat. Mari jaga tubuh kita tetap sehat dengan selalu cek kesehatan," terang Budi.

Banyak hal yang diterangkan Menteri Kesehatan sebagai pengetahuan bagi masyarakat NTT melalui kepala daerah terkait kesehatan, diantaranya upaya penurunan stunting, kesehatan ibu dan anak, pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring rumah sakit untuk lima penyakit yakni jantung, kanker, stroke, uronefrologi dan KIA.

Selain sehat fisik yang Budi Sadikin jelaskan, ia pun menjelaskan tentang kesehatan jiwa yang menurutnya penting untuk diperhatikan. Caranya dengan melakukan screening kesehatan jiwa, sehingga tidak mempengaruhi kesehatan fisik seseorang.

Sementara, Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam sambutannya menyatakan rasa syukur atas kunker Menteri Kesehatan ke Provinsi NTT. Ia katakan, kunjungan menkes memberi tempat istimewa bagi Provinsi NTT.

"Komitmen besar dari Menteri Kesehatan ialah NTT akan menjadi tempat di mana beberapa program nasional akan dibuat di NTT," kata Melki.

Melki menjelaskan, dalam pilar kesehatan yang merupakan bagian dari tujuh pilar utama visi dan misi, Gubernur dan Wagub NTT berkomitmen menurunkan angka stunting melalui berbagai inisiatif strategis. Komitmen ini menurutnya menjadi salah satu program unggulan desa cita yakni posyandu tangguh, yang juga menjadi salah satu dari quick win dalam 100 hari kerja.

"Kami akan memperkuat kelembagaan posyandu serta peran kader kesehatan untuk melakukan deteksi dini risiko stunting, edukasi gizi dan kampanye hidup sehat," ucapnya.

Baginya, kolaborasi adalah kunci utama dalam memajukan NTT. Salah satu bentuk nyata dari kolaborasi tersebut yaitu melalui penandatanganan kerja sama antara Yayasan Cita Bangsa dan Pemprov NTT. Yayasan Cita Bangsa akan berperan lebih aktif dalam penanganan stunting di NTT, khususnya melalui penguatan posyandu.

"Adanya MoU ini jangkauan program Yayasan Cita Bangsa semakin meluas ke seluruh kabupaten di NTT. Dan melalui rakor ini kita dapat melakukan diskusi terkait upaya-upaya yang sudah dilakukan di daerah-daerah NTT untuk menyelesaikan stunting," katanya.

Sedangkan Bupati Kupang, Yosef Lede kepada wartawan menyatakan, kunker Menteri Kesehatan dalam rakor adalah melihat dan mengetahui kekurangan-kekurangan di NTT, khususnya infrastruktur maupun alat-alat kesehatan yang dibutuhkan untuk menunjang NTT sehat.

"Kami harap bapak menteri melihat sampai tingkat kabupaten. Khusus Kabupaten Kupang dapat saya jelaskan bahwa infrastruktur kesehatan belum lengkap termasuk tenaga kesehatan. Kami mohon ada intervensi anggaran dari pemerintah pusat untuk melihat daerah-daerah yang secara geografis terpencil, kabupaten-kabupaten yang jauh dari sarana prasarana yang memadai di dalam menunjang kesehatan," jelas Yosef.

Turut serta kader posyandu terbaik dari Kabupaten Kupang yaitu Desa Kuimasi Kecamatan Fatuleu. Dikatakan, kader terbaik oleh Gubernur NTT Melki Laka Lena karena kinerja terbaik dari kader posyandu yang bersentuhan langsung dengan ibu hamil dan anak stunting. Kader posyandu juga salah satu mitra kerja Yayasan Citra Bangsa. (ays/dek)

  • Bagikan