OJK NTT Edukasi Keuangan Syariah bagi Santri di Kabupaten Kupang, Kolaborasi dengan Pelaku Usaha Jasa Keuangan

  • Bagikan
IST FOTO BERSAMA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Kupang dan PT Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kupang, foto bersama usai menggelar edukasi Keuangan Syariah bagi santri dan pengajar di Pondok Pesantren Hidayatullah, Kabupaten Kupang, Jumat (14/3).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Kupang dan PT Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kupang, menggelar edukasi Keuangan Syariah bagi santri dan pengajar di Pondok Pesantren Hidayatullah, Kabupaten Kupang, Jumat (14/3).

Kepala OJK Provinsi NTT, Japarmen Manalu, dalam sambutannya menekankan pentingnya edukasi keuangan syariah sejak dini, sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis prinsip-prinsip syariah.

“Santri memiliki potensi besar sebagai agen perubahan di masyarakat. Melalui edukasi ini, kami ingin membangun generasi santri yang melek finansial, paham akan prinsip ekonomi syariah, dan mampu mengelola keuangan secara bijak, ” kata Japarmen.

Ia menambahkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki prospek yang menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sejalan dengan strategi nasional literasi dan Inklusi Keuangan 2024, sektor ini diharapkan menjadi sumber pertumbuhan baru, yang mendukung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2024.

Dia menjabarkan, bahwa berdasarkan survei literasi dan inklusi keuangan tahun 2024, indeks literasi keuangan syariah di Indonesia mencapai 39,11 persen, meningkat signifikan dibandingkan tahun 2022. Meski demikian, tingkat literasi keuangan syariah di Provinsi NTT masih perlu ditingkatkan, agar masyarakat dapat lebih optimal dalam memanfaatkan produk dan layanan keuangan berbasis syariah.

Dalam kegiatan ini, santri mendapatkan pemahaman tentang konsep dasar keuangan syariah, termasuk tabungan dan investasi syariah yang bebas riba, prinsip akad dalam transaksi syariah, seperti murabahah, mudharabah, dan ijarah, pengelolaan keuangan pribadi berbasis syariah serta mengenali praktik keuangan ilegal dan bagaimana menghindarinya.

Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari interaksi aktif dalam sesi diskusi. Beberapa santri mengungkapkan ketertarikan untuk mulai menabung di bank syariah dan ingin memahami lebih jauh tentang investasi halal.

Selain meningkatkan pemahaman, Kepala OJK NTT mengatakan bahwa edukasi ini juga bertujuan untuk memperluas akses terhadap layanan keuangan syariah di NTT. Sebagai langkah konkret dalam mendorong inklusi keuangan syariah, telah dilaksanakan product matching, yaitu penyerahan simbolis produk keuangan syariah dari BSI Kantor Cabang Kupang dan PT Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kupang kepada santri Pondok Pesantren Hidayatullah.

Dalam kegiatan ini, santri mendapatkan akses langsung ke produk keuangan syariah, di antaranya Tabungan Santri Syariah dari BSI, untuk membangun kebiasaan menabung sejak dini sesuai dengan prinsip Syariah dan tabungan emas Syariah dari pegadaian Syariah, sebagai alternatif investasi yang aman dan sesuai dengan nilai-nilai syariah.

Dengan adanya product matching ini, diharapkan santri dapat memulai perjalanan finansial mereka dengan produk keuangan syariah yang amanah.

Sebagai tindak lanjut, OJK dan PUJK Syariah akan mengadakan pelatihan lanjutan untuk santri yang tertarik mendalami keuangan syariah, mendorong kerja sama dengan pesantren dalam membuka akses layanan keuangan syariah serta mengembangkan modul edukasi keuangan syariah untuk santri.

"Edukasi keuangan syariah ini bukan sekadar informasi, tetapi langkah nyata dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berbasis prinsip syariah. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat NTT, termasuk para santri, memiliki akses ke produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah” kata Japarmen.

Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap kesejahteraan santri dan pengajar di Pondok Pesantren Hidayatullah, OJK Provinsi NTT juga memberikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada seluruh santri dan tenaga pengajar.

Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan dasar para santri dan pengajar serta memperkuat solidaritas di dalam bulan suci Ramadan ini. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Kepala OJK Provinsi NTT, Japarmen Manalu.

“Kami ingin memastikan bahwa edukasi keuangan syariah ini tidak hanya memberikan pemahaman, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi santri. Melalui bantuan sosial ini, kami berharap dapat sedikit meringankan kebutuhan santri dan pengajar selama bulan Ramadhan," ujar Japarmen.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Gebyar Ramadhan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, khususnya di wilayah Provinsi NTT. Selain OJK dan PUJK syariah, turut hadir pula Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Reginaldus S.S. Serang.

Melalui kegiatan ini, diharapkan literasi dan inklusi keuangan syariah di NTT terus meningkat, sehingga masyarakat dapat lebih optimal dalam memanfaatkan produk dan layanan keuangan syariah untuk mencapai kesejahteraan finansial yang berkelanjutan. (thi/dek)

  • Bagikan