RKPD untuk Rancang Masa Depan Kota

  • Bagikan
PROKOMPIM SETDA KOTA KUPANG FOR TIMEX BUKA KEGIATAN. Wawali Kota Kupang, Serena Francis saat hadir sekaligus membuka kegiatan Forum Konsultasi Publik untuk RKPD Kota Kupang tahun 2026 bertempat di Hotel Neo By Aston, Selasa (18/3).

Pertumbuhan Ekonomi Dipastikan Naik 4,83 Persen

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Wakil Wali (Wawali) Kota Kupang, Serena Francis berkesempatan hadir sekaligus membuka pelaksanaan kegiatan Forum Konsultasi Publik untuk Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Kupang tahun 2026 yang berlangsung di Hotel Neo By Aston, Selasa (18/3).

Dalam sambutannya, Wawali Kupang, Serena Francis menegaskan bahwa tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan itu adalah untuk menjaring aspirasi, saran dan masukan dari seluruh pemangku kepentingan terkait dengan rancangan awal RKPD Kota Kupang Tahun 2026.

Selain itu, forum ini juga bertujuan untuk mensinergikan kebijakan dan program prioritas pembangunan Kota Kupang dengan arah kebijakan nasional dan provinsi.

“Penyusunan RKPD bukan hanya tugas teknokratis semata, tapi juga merupakan proses pelayanan publik yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Melalui forum ini, kita ingin menegaskan kembali bahwa 'To Govern Is To Serve'—memerintah adalah melayani,” kata Serena.

Serena juga mengingatkan kembali filosofi yang menjadi pijakan dalam bekerja “Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendirian. Tapi jika ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama-sama.” Dengan semangat kolaborasi, maka diharapkan agar forum ini menjadi langkah awal untuk membangun visi bersama dalam merancang masa depan Kota Kupang yang lebih baik dan inklusif.

Serena menambahkan bahwa tahun 2026 adalah tahun transisi yang sangat penting dalam siklus perencanaan pembangunan Kota Kupang. RPJPD Kota Kupang Tahun 2007–2025 akan segera berakhir dan akan dilanjutkan dengan RPJPD Tahun 2025–2045. Selain itu, rencana pembangunan daerah tahun 2023–2026 akan beralih menjadi RPJMD Kota Kupang Tahun 2025–2029, yang kini sedang dalam proses penyusunan.

Pembangunan daerah, menurutnya, dapat dilihat dari indikator-indikator makro seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, dan indeks pembangunan manusia (IPM). Pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Kota Kupang tercatat sebesar 3,43 persen dan diperkirakan akan meningkat signifikan menjadi 4,83 persen pada tahun 2024.

IPM Kota Kupang pun mencapai 82,77 poin, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional (75,02 poin) dan provinsi NTT (69,14 poin). Angka kemiskinan Kota Kupang pada tahun 2024 juga tercatat lebih rendah dari angka nasional (8,57 persen) dan provinsi NTT (19,02 persen), yakni 8,24 persen.

“Capaian-capaian ini adalah fondasi yang kuat untuk menyusun rencana kerja pemerintah daerah Kota Kupang yang lebih terarah dan adaptif terhadap dinamika global, nasional, dan lokal yang terus berkembang,” ujar Serena.

Serena mengungkapkan lima prioritas pembangunan yang akan menjadi fokus utama di tahun 2026 adalah “Peningkatan Kualitas Infrastruktur, Ekonomi, Sumber Daya Manusia, Lingkungan Hidup dan Pelayanan Publik yang Inklusif.”

Di akhir sambutannya, Serena Francis menyampaikan harapannya agar seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan dapat terus bekerja sama dalam menyelesaikan berbagai tantangan pembangunan yang dihadapi Kota Kupang.

“Mari kita bekerja bersama-sama untuk merancang masa depan Kota Kupang yang lebih baik, lebih inklusif, dan lebih berkelanjutan," jelasnya.

Forum ini juga diharapkan menjadi salah satu langkah penting dalam menciptakan pembangunan daerah yang lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Sementara Plt. Sekretaris Bappeda Kota Kupang, Imelda Fonyke Nange dalam laporannya mengungkapkan bahwa Forum Konsultasi Publik ini merupakan salah satu tahapan penting dalam proses perencanaan pembangunan Kota Kupang untuk tahun 2026.

Forum ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan, saran, serta ide-ide konstruktif guna menyempurnakan rancangan awal RKPD yang akan menjadi dasar rencana kerja pemerintah daerah pada tahun 2026.

“Melalui forum ini, kami berharap dapat mendengar secara langsung aspirasi dari publik, sebagai bagian dari keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan yang lebih inklusif dan partisipatif,” ujar Imelda.

Forum ini juga dihadiri Plh. Sekretaris Daerah Kota Kupang, Yanuar Dally, Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Hukum & Politik, Matheus B. L. Radjah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega, serta Pimpinan Perangkat Daerah Kota Kupang, Perwakilan Tokoh Agama, Perwakilan Perguruan Tinggi, Dan Elemen Masyarakat Lainnya. (thi/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version