Dorong Pemerataan Akses Pangan dan Kesejahteraan, Wawali Buka Kegiatan GPM Tahun 2025

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX PANTAU. Wawali Kota Kupang, Serena Francis memantau lapak para penjual usai membuka secara resmi kegiatan GPM tahun 2025 yang digelar di halaman Masjid Al-Muhajirin Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kamis (20/3).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Guna menekan gejolak harga bahan pokok selama bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H maka Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar kegiatan gerakan pangan murah (GPM) tahun 2025.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Wali (Wawali) Kota Kupang, Serena Francis bertempat di halaman Masjid Al-Muhajirin Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Kamis (20/3).

Di sela pelaksaan kegiatan tersebut, Serena juga berbincang bersama para pedagang yang ada, berinteraksi serta berdiskusi dengan para petani dan distributor. Ini dilakukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi serta memberikan solusi dalam bentuk dukungan bantuan dari pemerintah.

Dalam sambutannya, Wawali Kota Kupang menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat aktif dalam menyukseskan kegiatan ini.

Menurutnya, GPM merupakan wujud nyata kepedulian dan kolaborasi antara Pemkot Kupang dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas harga serta menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat. Khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) seperti hari raya Nyepi, Idul Fitri dan Paskah.

"Menjelang hari raya keagamaan, permintaan terhadap bahan pokok cenderung meningkat. Hal ini juga berdampak pada kenaikan harga dan laju inflasi. Untuk itu, GPM hadir sebagai langkah antisipatif dengan menyediakan kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, cabai, sayur-sayuran dan bahan pokok lainnya dengan harga yang terjangkau," jelasnya.

Ia menekankan pentingnya komitmen dan konsistensi semua pihak dalam menjaga ketahanan pangan.

“Kehadiran kita di sini untuk menandai komitmen bersama untuk menjaga ketersediaan bahan pangan dalam jumlah cukup, harga yang wajar dan terjangkau. Saya meyakini, tanpa komitmen kita tidak dapat memulai sebuah pekerjaan dan tanpa konsistensi kita tidak dapat menyelesaikannya,” tegasnya.

Wawali Kota Kupang menambahkan bahwa keberhasilan pelaksanaan GPM tidak lepas dari kolaborasi dan kerja sama semua pihak, termasuk Perum Bulog, Kelompok Wanita Tani, para distributor dan pelaku usaha pangan. Ia juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi semua pihak yang telah menunjukkan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan.

Ia menyampaikan bahwa saat ini angka inflasi Kota Kupang berada di level 0,01 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan rata-rata nasional. Hal ini tidak terlepas dari sinergi dan koordinasi yang baik antar seluruh elemen. Dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang, Wali Kota telah menegaskan komitmen bahwa pengendalian inflasi dan stabilitas harga merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, swasta, komunitas dan masyarakat.

“Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Namun jika ingin berjalan jauh, maka berjalanlah bersama-sama,” ucapnya.

Lebih lanjut, Wawali Kota Kupang menegaskan bahwa Pemkot bersama TPID terus berupaya menjaga stabilitas harga melalui langkah-langkah konkret, antara lain inspeksi mendadak (sidak) pasar bersama Forkopimda, pelaksanaan Gerakan Tanam Jagung, menjalin kerja sama dengan daerah penghasil komoditas, pelaksanaan pasar murah di 51 kelurahan serta operasi pasar melalui GPM.

“Semua upaya ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan kepedulian Pemerintah Kota Kupang untuk menjaga daya beli masyarakat menjelang hari raya, sekaligus menjadi wujud nyata komitmen kami dalam melayani. To Govern is to Serve, memerintah adalah melayani,” tandasnya.

Di akhir sambutannya, Wawali Kota Kupang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan panic buying, karena berdasarkan pantauan Pemkot Kupang, stok bahan pokok menjelang Idulfitri dan hari besar lainnya dalam kondisi aman dan harga relatif stabil. Ia juga berharap agar GPM dapat dijaga, dirawat dan dikembangkan sebagai model penanganan pangan yang berkelanjutan di Kota Kupang.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kupang, Vera Cendana Wati Ello dalam laporan panitianya menjelaskan bahwa tujuan utama GPM adalah memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.

Komoditas yang dijual antara lain beras, gula, minyak goreng, telur, dan bahan pokok lainnya. Program ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi, khususnya bagi keluarga berpenghasilan rendah di wilayah Kelurahan Oebufu dan se-Kecamatan Oebobo.

Sementara Ketua Yayasan Masjid Al-Muhajirin Oebufu, Imam H. Idri Mochdar dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Wawali Kota Kupang yang telah hadir untuk melaunching kegiatan ini. Ia menyambut baik pelaksanaan GPM sebagai bentuk nyata kepedulian sosial dan kemanusiaan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.

“Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Kami berharap kebutuhan pangan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau, terutama dalam menyambut Hari Raya Idulfitri,” ungkapnya.

Ia juga mengajak generasi muda Muslim untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti GPM, sebagai bentuk kepedulian sosial dan solidaritas terhadap sesama.

Usai melaunching GPM, Wawali Kota Kupang juga menyempatkan diri meninjau lapak-lapak penjual bahan pangan dan turut membeli beberapa komoditas seperti telur, bawang merah, bawang putih, bawang bombay dan cabai rawit.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan Forkopimda Kota Kupang, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang Ignasius Repelita Lega, Ketua Yayasan Masjid Al-Muhajirin Oebufu Imam H. Idri Mochdar, para imam Masjid Al-Muhajirin, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Ir. Vera Cendana Wati Ello, Kepala Dinas Perikanan Kota Kupang Ejbends Doeka, Plt. Camat Oebobo Johny Eduard Rihi, para lurah se-Kecamatan Oebobo, tim Perum Bulog, tim Bank Indonesia, Kelompok Wanita Tani (KWT), para distributor telur, perwakilan ID Food dan Indofood, serta masyarakat Kelurahan Oebufu dan sekitarnya. (thi/gat/dek)

  • Bagikan