Beras Medium Dilabel Beras Premium,Kementan Bidik Pemain Curang

  • Bagikan
HILMI/JAWA POS BERI KETERANGAN. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) memberikan keterangan di kantornya, Rabu (26/3).

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Kecurangan pelaku usaha di sektor pangan terus bermunculan. Sebelumnya geger Minyakita dijual tidak sesuai label takaran. Terbaru Kementerian Pertanian (Kementan) sedang membidik kecurangan labelisasi beras kemasan. Beras kualitas medium, dilabel kualitas premium. Masyarakat kembali dirugikan.

Adanyan praktik beras medium dilabeli beras premium itu diungkap Mentan Andi Amran Sulaiman di kantornya, Rabu (26/3). "Sampaikan ke semua pengusaha, jangan medium dialihkan menjadi premium. Isinya medium, tapi tulisnya premium," katanya.

Karena keduanya adalah jenis beras yang berbeda. Baik kualitas maupun harganya.

Amran mengatakan Kementan bakal melakukan pengecekan ke seluruh Indonesia. Untuk memastikan labelisasi beras sesuai dengan jenisnya. Beras medium dikemas dan diberi keterangan medium. Begitupun beras premium, diberi keterangan beras premium.

"Kami (sudah deteksi) di beberapa tempat. Kami sudah ambil sampelnya," katanya.

Ternyata setelah dilakukan pengujian dan pengecekan sampel, mengarah pada beras medium. Tetapi dijual dengan kemasan bertuliskan premium.

Amran tidak menjelaskan secara rinci lokasi sampel beras yang diperiksa. "Dekat-dekat sinilah," katanya.

Dia menegaskan Kementan akan bertindak untuk melindungi masyarakat atau konsumen. Saat ini produksi beras sudah sangat tinggi. Dia tidak ingin ada permainan dalam proses penjualannya.

Untuk diketahui perbedaan utama beras premium dan medium terletak pada kualitas tampilan dan kandungan butir utuh (beras kepala) serta kandungan butir lain (menir, merah, kuning/rusak, kapur, gabah dan benda asing). Beras premium memiliki lebih banyak butir utuh dan lebih bersih. Sedangkan beras medium mengandung lebih banyak butir patah dan butir lain. (jpc/ays/dek)

  • Bagikan