KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Tokoh agama di Provinsi NTT sebut Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr Petrus Turang merupakan pribadi yang humanis.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTT, Wayan Dharmawa mengatakan, umat Hindu NTT menyampaikan turut berdukacita atas berpulangnya Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang. Semoga arwah beliau bersama Tuhan di surga.
"Saya mengenal sosok Mgr Petrus Turang sejak beliau ditahbiskan hingga mengakhiri tugas sebagai Uskup Agung Kupang," ungkapnya.
Wayan mengaku mengenal cukup lama Mgr Petrus Turang dalam kapasitas sebagai pengurus dan ketua PHDI NTT serta sebagai staf dan Kepala Bappeda NTT yang selalu melibatkan pimpinan lembaga agama memberikan input dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah.
"Bapak Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang adalah pribadi yang lembut, humoris, hangat, komunikatif dan cepat akrab," ungkapnya.
Dikatakan, Mgr Petrus Turang mempunyai pengetahuan luas, cerdas, disiplin waktu karenanya dalam memberikan input bernas dan solutif, sedangkan kritiknya tajam dengan gaya penyampaian khas yaitu lembut dan penuh senyum.
Mgr Petrus Turang punya kedekatan sangat baik dengan umat Hindu NTT karena pernah hadir pada beberapa kali event keagamaan dan juga pernah hadir di pura.
"Sebagai ketua PHDI NTT saya sangat merasakan atensi dan penghargaan beliau pada sesama pimpinan lembaga agama. Kini beliau telah kembali ke pangkuan Tuhan dengan bekal jasa budi baik dan kebajikan selama di dunia. Kami dan umat Hindu NTT mendoakan arwah beliau bahagia bersama Tuhan di surga," kata Wayan.
Umat Hindu NTT akan mengenang kebajikan beliau dengan meneruskan jejaknya dengan menjaga kerukunan dan memperkuat persaudaraan antarumat beragama guna mendukung kebijakan pemerintah Ayo Bangun NTT untuk mewujudkan NTT yang lebih sejahtera.
Sementara Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTT, H Muhammad S Wongso menyampaikan turut berdukacita dengan wafatnya Mgr Petrus Turang.
Ia mengaku, Mgr Petrus Turang adalah seorang tokoh agama yang sangat humanis. Teringat Idul Fitri 1445 H/2024 M lalu, Mgr Petrus Turang selalu meluangkan waktu keliling tokoh agama Islam.
Dikatakan, Mgr Petrus Turang sosok yang sejuk. Ketika NTT dilanda suasana yang resah dan gelisah, maka ia hadir dengan pikiran-pikiran yang sejuk.
"Andil Mgr Petrus Turang bagi kebersamaan Flobamorata itu nyata," pungkasnya.
Dikuburkan di Halaman Gereja Katedral
Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit Pondok Indah, Jakarta, pukul 06.20 WIB, Jumat (4/4).
Kabar duka ini disampaikan Uskup Agung Kupang, Mgr Hironimus Pakaenoni melalui Dekrit Berita Kematian Nomor 04/IV/UAK.KAK/2025 tertanggal 4 April 2025.
Dalam dekrit yang ditandatangani Uskup Agung Kupang, Mgr Hironimus Pakaenoni disebutkan, dengan penuh iman dan pengharapan, kami mengumumkan bahwa telah berpulang ke rumah Bapa di Surga Mgr Petrus Turang, Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang pada Jumat, 4 April 2025 di rumah sakit Pondok Indah Jakarta Selatan.
Dalam dekrit itu juga menjelaskan, jenasah Mgr Petrus Turang Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang akan diberangkatkan ke Kupang pada Sabtu 5 April 2025 dan diperkirakan tiba di Kupang pada pukul 10.10. Wita.
Uskup Agung Kupang, Mgr Hironimus Pakaenoni melalui dekritnya mengundang seluruh umat Katolik untuk berdoa bagi keselamatan jiwa Mgr Petrus Turang Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang dan mengikuti upacara pemakaman pada, Selasa 8 April 2025 pukul 09.00 Wita di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang.
Dalam rundown acara pada dekrit yang dikeluarkan Keuskupan Agung Kupang disebutkan, Sabtu 5 April 2025, pukul 10.10 Wita, jenazah Mgr Petrus Turang tiba di bandara El Tari. Pukul 10.30 Wita dilakukan doa penerimaan di bandara El Tari dan peletakan kain dan bendera Vatikan diatas peti jenazah. Pukul 10.45 Wita, jenazah diberangkatkan ke istana keuskupan di jalan Tamrin Oepoi. Lalu pukul 11.30 jenazah tiba di istana keuskupan selama 30 menit. Kemudian pukul 12.00 Wita jenazah diberangkatkan ke Gereja Kristus Raja Katedral Kupang. Pukul 13.00 Wita jenazah tiba di Gereja Katedral Kupang dan akan diterima dengan sapaan adat natoni dan sapaan selamat datang kembali ke Kupang oleh Uskup Agung Kupang, Mgr Hironimus Pakaenoni di pelataran Gereja Katedral lalu disusul ibadat penerimaan jenazah.
Pukul 18.00 Wita akan dilakukan misa Requiem di Gereja Kristus Raja Katedral.
Lalu pada Minggu 6 April 2025 pada pukul 20.00 Wita akan dilakukan misa Requiem di Gereja Kristus Raja Katedral. Kemudian pada Senin 7 April 2025 pukul 19.00 Wita, kembali akan dilakukan misa Requiem di Gereja Kristus Raja Katedral. Pada Selasa 8 April 2025, pukul 09.00 Wita akan dilakukan perayaan misa pemakaman Mgr Petrus Turang di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang.
Romo Geradus Duka, Pr saat memimpin misa Jumat pertama di Gereja Katedral Kupang, Jumat (4/4) mengatakan, jenazah Uskup Emeritus, Mgr Petrus Turang akan dikuburkan di halaman Gereja Katedral Kristus Raja Kupang.
“Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang akan dikuburkan hari Selasa 8 April di halaman Gereja Katedral Kupang, posisinya disamping Uskup Mgr Gregorius Monteiro. Misa pemakaman hari Selasa itu akan dipimpin Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, Mgr Antonius Subianto Bunjamin,” kata Romo Dus.
Mgr Petrus Turang lahir di Tataaran, Manado, Sulawesi Utara, 23 Februari 1947. Dia ditahbiskan menjadi imam dioses Keuskupan Manado pada 18 Desember 1974. Sebelum menjadi Uskup Agung Kupang, Petrus Turang sempat memegang jabatan sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Pada tanggal 21 April 1997, Petrus Turang diangkat Bapak Suci Paus Yohanes Paulus II menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Agung Kupang. Uskup Agung Kupang saat itu adalah Mgr, Gregorius Monteiro, SVD.
Setelah pensiun, Mgr Petrus Turang digantikan oleh Uskup Mgr Hironimus Pakaenoni. (r1/ays/dek)