Hari Ini Kapal Pesiar Hosania Nautika Sandar di Pelabuhan Tenau, 750 Turis Amerika Kunjungi NTT

  • Bagikan
IST TURIS. Kapal Hosania Nautika yang mengangkut 750 orang turis Amerika direncanakan sandar di pelabuhan Tenau Kupang, Rabu (9/4).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Kapal pesiar Hosania Nautika yang berangkat dari negara Timor Leste membawa 750 orang turis Amerika, direncanakan sandar di pelabuhan Tenau Kupang hari ini, Rabu (9/4). Kapal tersebut akan berada di NTT selama tiga hari terhitung, 9-11 April.

Demikian disampaikan Owner PT Oceania World Travel NTT, Yohanes Rumat yang dipercayakan selaku local legend kepada Timexkupang.co.id di kediamannya di Kupang, Selasa (8/4). Yohanes menjelaskan kapal pesiar Hosania Nautika selama tiga hari di NTT akan mengunjungi tiga daerah yakni Kupang, Labuan Bajo dan Sumba. Selama berada di Kupang, 250 turis dari 750 turis membeli produk tour yang ditawarkan PT Oceania World Travel NTT. Produk tour terbagi dalam produk tour have the tour dan full the tour.

Full the tour perjalan ke Baun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang untuk mengetahui sejarah tentang kerajaan Baun dan segala komunitas dan kehidupannya.  Sedangkan have the tour berkunjung ke Lasiana Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang.

“Kita menjual produk–produk seperti cara pembuatan gula aren di Lasiana dan akan disuguhi berbagai tarian lokal. Sedangkan di Desa Oebelo Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang memperkenalkan para turis alat musik tradisional sasando. Para turis juga akan mengunjungi museum NTT dan Dekranasda NTT,” ungkap Yohanes.

Setelah itu ada 750 satchel. Para turis diberikan kesempatan bebas memilih lokasi mana yang akan mereka kunjungi sampai mereka pulang.

Dari tour para turis, Yohanes mengharapkan banyak produk masyarakat lokal akan dibeli para turis, uangnya menjadi sumber pendapatan masyarakat. Kedatangan para turis, pemerintah NTT harus menyikapi, menyiapkan dan memperbaiki fasilitas penunjang sehingga terus menarik para wisatawan.

Contohnya infrastruktur jalan menuju Baun Kecamatan Amarasi Barat, tepatnya di Ikan Foti mengalami kerusakan parah.

“Mudah-mudahan Pemerintah Provinsi NTT membuka mata dan melihat kondisi jalan tersebut untuk diperbaiki. Fasilitas umum lainnya termasuk toilet diarea umum juga perlu diperhatikan,” jelas Yohanes.

Ia mengestimasi dari segi ekonomi, selama berada di Kupang, para turis bisa menghabiskan Rp 150 juta–Rp 200 juta.

“Kita berharap wisatawan yang datang ke NTT, sekembalinya mereka bercerita tentang keindahan NTT dan tahun depan diharapkan lebih banyak lagi wisatawan yang datang ke NTT,” harapnya.

Pemerintah NTT harus berinisiatif memperbaiki sumber-sumber penunjang pariwisata yang menjadi menarik sehingga wisatawan tertarik terus mendatangi NTT.

Yohanes mengatakan, Gubernur NTT, Melki Laka Lena jika menganggap pariwisata sebagai salah satu lokomotif pergerakan ekonomi, maka tidak ada cara lain harus ada pembenahan, pembinaan terhadap destinasi terutama masyarakat lokal. Terutama pelayanan sumber daya manusia dan destinasi-destinasi lokal harus diperhatikan. Gubernur NTT dan Dinas Pariwisata harus paham dan memiliki naluri bisnis.

Pasalnya, lima tahun lalu banyak anggaran yang keluar untuk pengelolaan pariwisata di NTT, tetapi tidak dikelola dengan baik, maka meninggalkan persoalan. (dek/ays)

  • Bagikan

Exit mobile version