Garuda Muda Lolos ke Piala Dunia U-17 2025

  • Bagikan
Nova Arianto

Main Efektif dan Memanfaatkan Kesalahan Lawan Jadi Kunci

JEDDAH, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Permainan efektif dan memanfaatkan keteledoran pemain lawan menjadi kunci bagi pelatih tim Indonesia U-17 Nova Arianto bisa kembali mengantarkan tim besutannya meraih kemenangan kedua di Piala Asia U-17 2025. Mathew Baker dkk menggasak Yaman U-17 dengan telak skor 4-1 di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, Jeddah, Senin (7/4).

Identik dengan saat mengandaskan Korea Selatan U17 pada laga perdana, di laga ini Garuda Muda tidak begitu banyak memegang bola. Perbandingannya 44 persen dan 56 persen penguasaan bola untuk Yaman. Namun, skuad Garuda Muda bisa memanfaatkan celah dari lawan. Terbukti semua gol dihasilkan karena cermat dalam menghukum kesalahan pemain lawan.

Gol pertama dari tendangan M. Zahaby Gholy di menit ke-15 memanfaatkan kontrol bola yang kurang baik dari bek Ahmed Aljedy, lalu gol kedua di menit ke-25 melalui sundulan Fadly Alberto memanfaatkan kelangahan bek lawan yang mengira offside.

Sedangkan gol ketiga karena Aljedy yang kembali melakukan kesalahan. Bola tanggungnya untuk kiper Wesam Fuad Al Asbahi bisa direbut Rafi Rasyiq yang mengharuskan Wesam melakukan pelanggaran di kotak penalti. Evandra Florasta yang menjadi algojo sukses menjalankan tugasnya dengan baik di menit ke-87.

Sedangkan gol keempat bermula dari Rafi yang bisa memotong bola dan memberikan umpan ke Josh Holong Junior. Josh kemudian meneruskan ke Evandra yang bisa kembali menggetarkan jala lawan satu menit jelang waktu normal berakhir.

Permainan yang ditunjukkan Nova identik dengan sang mentor Shin Tae-yong (STY) ketika menangani timnas senior. Wajar saja karena Nova adalah asisten STY saat menangani timnas. Sebut saja di partai terakhir STY bersama timnas ketika menekuk Arab Saudi 2-0 di kualifikasi Piala Dunia 2026 (19/11/24). Saat itu, ketika menang dan bermain di kandang, ball possession Indonesia sangat jauh. Yaitu 23 berbanding 77 persen untuk Arab.

Gholy yang merupakan motor permainan tim menilai kekuatan utama timnya adalah bisa menyuplai bola dan juga counter attack mematikan.

"Alhamdulillah, happy bisa cetak gol juga. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi," ucap Gholy.

Pemain yang menggunakan nomor punggung 7 itu menilai, kerja keras semua pemain dan komunikasi antar pemain yang baik membuat tim berkembang dan mencetak 4 gol ke gawang Yaman.

"Sebelumnya lawan Korea tekanan beda. Alhamdulillah bisa menang. Semoga lawan Afghanistan bisa menang," harapnya.

Kemenangan tersebut tak hanya mengantrakan tim Indonesia lolos ke fase grup. Tapi juga menjadi tiket ke Piala Dunia U17 2025 di Qatar (3-17 November).

"Senang dan bangga sama tim dan head coach. Ini pertama kalinya main di Piala Dunia dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi. Sangat excited," paparnya.

Nova Arianto berterimakasih kepada pemain yang sudah bekerja keras di dua pertandingan awal.
"Secara mental, fisik, dan pemahaman terhadap taktikal, semoga pemain bisa lebih lagi," katanya.

Nova menyadari tidak mudah bagi pemain untuk mengaplikasikan permainan yang diusungnya.
"Apalagi kemenangan ini bisa meloloskan kita ke Piala Dunia. Jadi kado yang baik bagi PSSI. Semua ini berkat PSSI juga yang sangat mendukung kami," ujarnya.

Sementara itu, pelatih Yaman U-17 Samer Mohammed Saleh mengakui timnya terlambat memasuki tempo permainan. Selain itu, dia juga mengeluhkan pemainnya yang membuang peluang sehingga gagal menjadi gol dan banyak kesalahan sendiri.

"Saya harap kami dapat memperbaiki kesalahan kami di pertandingan terakhir," katanya.

Di laga terakhir, Yaman akan menjalani partai penentuan melawan Korea. Kedua tim saat ini sama-sama mengoleksi 3 poin.

Untuk lolos, Yaman harus bisa mengalahkan Korea karena selisih gol Korea lebih bagus (6-1). Sedangkan, Yaman punya agregat. Indonesia hanya butuh hasil imbang untuk bisa lolos dengan status juara grup. (raf/ali/dek)

  • Bagikan