Jaga Rasio Posisi Devisa Neto Hingga Perkuat DPK Valas

  • Bagikan
ilustrasi

Langkah Perbankan Hadapi Tekanan Mata Uang

JAKARTA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Indeks dolar Amerika Serikat (USD) melemah 0,55 persen ke level 102,35 hingga pukul 15.50 kemarin (9/4). Sementara rupiah masih betah di level Rp 16.800. Perbankan mengambil langkah prudent dalam menghadapi dinamika makroekonomi saat ini.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senantiasa mencermati dinamika makroekonomi domestik maupun global. Termasuk dampak dari kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS).

"Kami meyakini pemerintah dan otoritas telah memiliki langkah strategis dalam mengantisipasi dinamika perekonomian global," kata EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn kepada Jawa Pos.

Fundamental bisnis, lanjut dia, menjadi fokus perseroan dengan mengambil langkah yang prudent dalam menghadapi dinamika perekonomian saat ini. Selain itu, mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang solid guna menghadapi ketidakpastian global.

Hera menyatakan, pengelolaan risiko eksposur valas dilakukan dengan menjaga rasio posisi devisa neto (PDN) secara konservatif. Pada Desember 2024, PDN BCA tercatat 0,3 persen. Jauh di bawah batas maksimum sebesar 20 persen yang diterapkan oleh regulator.

Disisi lain, penyaluran kredit valas Bank Mandiri menunjukkan akselerasi positif sepanjang 2024. Per 31 Desember, pertumbuhannya mencapai 10,12 persen year-on-year (YoY).

"Sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung pembiayaan nasabah global, khususnya pelaku usaha yang membutuhkan eksposur dalam mata uang asing," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara.

Untuk menjaga likuiditas valas, bank pelat merah itu memiliki berbagai macam alternatif. Di antaranya, strategi penghimpunan DPK valas maupun pendanaan non DPK alias wholesale funding melalui transaksi yang sifatnya bilateral, club deal, ataupun penerbitan surat utang.

"Terbaru, kami baru saja menerbitkan Euro Medium Term Note (EMTN) senilai USD 800 juta pada 24 Maret 2025 dengan proceed yang digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan," tuturnya. (han/dio/thi/dek)

  • Bagikan