Salib Yesus, Bukti Kasih bagi Manusia

  • Bagikan
GATRA BANUNAEK/TIMEX ARAK ARAKAN. Umat Katolik Gereja Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui mengikuti arak-arakan dari luar gereja sambil memegang daun palma di tangan pada misa pertama pukul 06.00 Wita, Minggu (13/4).

Umat Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui Khusyuk Ikut Misa Minggu Palma

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Minggu (13/4), umat Katolik di seluruh dunia termasuk di Indonesia merayakan Minggu Palma. Minggu Palma menandai awal dari Minggu sengsara, yang merupakan minggu-minggu terakhir dalam hidup Yesus sebelum penyaliban-Nya.

Minggu Palma sendiri merupakan pembuka dari pekan suci. Pada perayaan Minggu Palma, umat mengenangkan kesengsaraan Tuhan Yesus.

Di Gereja Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui, umat khusyuk mengikuti jalannya perayaan ekaristi yang diawali dengan arak-arakan dari luar gereja sambil memegang daun palma di tangan.

Pada misa pertama dipimpin RD. Yonas Kamlasi yang dimulai pukul 06.00 Wita. Tema perayaan misa Minggu Palma ini yakni Hosana Putra Daud, Terpujilah Dia yang Datang Atas Nama Tuhan.

Dalam kotbahnya yang diambil dari Injil Lukas, RD. Yonas Kamlasi menekankan bahwa Yesus masuk ke Yerusalem untuk kesengsaraan demi keselamatan manusia. Karena itu, umat diminta untuk menjadi pengikut sejati yang setia.

Umat juga diminta untuk tidak saja bersorak terpujilah Dia yang datang atas nama Tuhan, tapi harus siap memikul salib. Umat juga harus mempersilakan Yesus masuk dalam hati umat sendiri dan agar umat bisa dikuatkan untuk mengikuti Yesus yang sejati dan sungguh.

RD. Yonas Kamlasi mengatakan, di awal pekan suci ini, semua umat sungguh mengalami perasan syukur karena Yesus masuk ke Yerusalem untuk ikut mengenang sengsara, wafat dan kebangkitan demi manusia.

"Salib Yesus bukti kasih Allah bagi manusia," kata RD. Yonas.

Dikatakan bahwa daun palma memiliki makna spriritualitas. Orang yang menjadi murid Kristus jangan hanya terbatas pada sorak sorai. Mentalitas dari daun palma adalak sorak sorai saat Yesus masuk ke Yerusalem.

"Manusia akan bersorak sorai ketika apa yang dia minta kepada Tuhan dikabulkan. Tapi, jika tidak maka manusia akan bertanya maka bukti permintaan itu?", jelas RD. Yonas.

Kristus, katanya, mengajak manusia untuk mengetahui bahwa daun palma hanya sesaaat tapi salib adalah demi keselamatan manusia itu sendiri.

"Umat jangan hanya ikut Yesus hanya sekadar jadi suporter," tandas RD. Yonas.

Mengikuti Yesus artinya harus siap memikul salib yang dipercayakan pada umat. Umat juga harus siap menderita dan berkorban.

"Marilah merefkesikan ziara hidup kita dan semoga pekan suci ini bisa menjadi wujud komitmen untuk sampai pada tujuan yang diharapkan Yesus," tandas RD. Yonas Kamlasi. (gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version