Triwulan Pertama, Realisasi SR dan Keuangan Pada UPTD SPAM Matim, Terbilang Bagus

  • Bagikan
Papan nama kantor UPTD SPAM Matim di Golo Lada, Kelurahan Rana Loba, Kota Borong, Kabupaten Matim. (IST)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Pada triwulan pertama tahun 2025, realisasi pendapatan dan sambungan baru air minum dari UPTD SPAM Kabupaten Manggarai Timur (Matim), NTT, terbilang bagus. Wilayah Borong, hanya sumber Wae Mas masih tersedia kapasitas air nganggur.

Khusus realisasi pelayanan sambungan baru dengan target 500 sambungan di tahun 2025, unit khusus pengelola air minum ini sudah menunjuk kemajuan. Dimana realisasi sambungan baru untuk reguler sudah mencapai 215 sambungan rumah (SR) atau 43 persen, dan non reguler sebanyak 149 SR di Desa Biting, Kecammatan Elar.

Sehingga total sambungan baru pada tiga bulan pertama tahun 2025 berjumlah 364 SR. Sambungan baru reguler merupakan calon pelanggan yang mendaftar sendiri. Lalu non reguler program hibah air minum untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dari pemerintah pusat melalui Kementrian Desa di Desa Biting.

Sementara dari sisi keuangan, bahwa realisasi pendapatan dari unit kerja di bawa Dinas PUPR Matim itu telah mencapai Rp 794.012.100 dari target tahun 2025 sebesar Rp 3.250.000.000 atau sudah mencapai sebesar 24, 43 persen. Diakui bahwa kondisi ini masih kurang 0,57 persen dari target di triwulan satu sebesar 25 persen.

"Dengan capain yang masih ada kurang 0,57 persen ini, maka UPTD SPAM yang menerapkan BLUD melaksanakan belanja menyesuaikan dengan pendapatan. Artinya belanja tidak boleh lebih dari pendapatan yang ada," ujar Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Yun Aga, Senin (14/4).

Lanjut Fransiskus, penyebab kedua adalah pada triwulan satu wilayah kabupaten Matim pada umumnya memasuki musim hujan. Jadi disini penggunaan air dari pelanggan masih rendah karena ada alternatif penggunaan air, yakni air hujan. Jadi pelanggan menggunakan air hujan untuk keperluan selain minum, seperi mencuci, mandi, dan keperluan lainya.

Fransiskus yang akrab disapa Kevin menjelaskan, peningkatan penggunaan air dari pelanggan nampak pada saat musim kemarau. Khusus sambungan baru non reguler di Desa Biting, merupakan perluasan jaringan yang dibangun oleh Kementrian Desa tahun 2024. Tentu yang dibangun adalah jaringan distribusi cabang dan SR.

"Jadi disini program MBR dari Kementrian Desa bangun perluasan jaringan untuk distribusi cabang dan juga SR, karena jaringan distribusi utamanya sudah ada dengan sumber air Buntang Rana," jelas Kevin.

Dia juga mengatakan, peningkatan sambungan baru untuk reguler, tertinggi dari Borong yang bersumber dari Wae Mas. Kemudian diikuti Watu Ngong, kecamatan Congkar yang bersumber dari Wae Kewo. Saat ini daftar tunggu calon pelanggan di UPTD SPAM tercatat cukup banyak, tapi untuk wilayah Borong belum bisa layani karena ketersedian air produksi belum cukup.

"Paling antusias ajukan SR itu ada di Borong. Tapi kami sudah sampaikan bahwa tidak ada air untuk menambah SR. Mereka tetap datang dan selalu bertanya kami harus ke mana. Kami selalu jelaskan, kondisi SR yang tersedia sudah cukup, dan itupun kami bagi per jadwal dengan sangat ketat," kata Kevin.

Dikatakanya, namun untuk Borong, hanya bisa melayani SR baru yang bersumber dari Wae Mas. Hal itu karena masih tersedia kapasitas air nganggur. Sehingga masih bisa tambah SR. Disamping itu pihaknya selalu mendorong pada unit-unit yang ketersedian air nganggur untuk pendakatan SR. Sebut saja di Elar Selatan, dan Satar Kampas di Kecamatan Lamba Leda Utara.

Menurut Kevin, pada unit tersebut masih tersedia air nganggur, namun belum ada warga yang ajukan sambungan baru secara mandiri. Lalu saat ini juga ada antrian yang mengajukan sambungan baru secara mandiri, yakni ada di SPAM Wae Mas dan Wae Kewo. Namun sebagian besar yang dilewati jaringan air, hampir terlayani semua.

"Hilir dari Wae Mas, seperti Warat, sudah 99 persen SR. Sedangkan di Gurung Liwut, sepanjang jalur pipa itu sudah sebagian mendapat meteran ketika dibangun awal. Sebagianya sedang menunggu pengaktifan pada project yang baru. Tinggal sekarang di luar dari jaringan distribusi utama," tutup Kevin, (*/kr-1/dek)).

  • Bagikan

Exit mobile version