Berlaga dalam PENABUR Science Project Challenge

  • Bagikan
IST KOMPETISI. Peserta PENABUR Science Project Challenge berkompetisi di aula SMAK 5 PENABUR Kelapa Gading.

108 Siswa SLTAK PENABUR Jakarta

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - SLTA BPK PENABUR Jakarta bekerja sama dengan Bagian Kurikulum dan Evaluasi BPK PENABUR Jakarta menggelar PENABUR Science Project Challenge di aula SMAK 5 PENABUR Kelapa Gading.

Lomba diikuti 108 siswa terpilih dari 16 SLTAK PENABUR Jakarta, juga perwakilan siswa dari SMAK PENABUR Serang dan SMAK PENABUR Bogor. Model kompetisi PENABUR Science Project Challenge termasuk baru di lingkup BPK PENABUR Jakarta. Para peserta tidak mendapatkan informasi terlebih dahulu mengenai project yang akan mereka kerjakan.

"Ajang ini dirancang untuk membuktikan bahwa para siswa mampu mengaplikasikan apa yang sudah diajarkan para guru di sekolah, untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata yang seringkali datangnya tiba-tiba," jelas Enche Gunawan, Kepala Jenjang SLTAK PENABUR Jakarta.

Lomba yang berlangsung selama tiga jam, menjadi wahana untuk para peserta mengembangkan kemampuan kolaborasi, berpikir kreatif dan solutif. Ada dua tantangan yang diberikan kepada tim yang beranggotakan enam orang, yaitu membangun rumah terdingin serta jembatan terkuat.

Dengan dibekali dana terbatas, para peserta diberikan kebebasan membeli material bangunan yang disediakan panitia dengan jumlah maksimal tujuh jenis material. Material yang sudah digunakan dalam satu project tidak boleh dipergunakan untuk project lainnya.

Bagi Freja Kiyona, peserta asal SMAK PENABUR Harapan Indah menyatakan, lomba kali ini memiliki kesan tersendiri.

"Karena kami nggak tau materinya apa, jadi pada saat lomba adrenalin kami semakin terpacu dan mengasah critical thinking kami," ujar Freja yang memimpin lima teman dalam satu tim yang semuanya perempuan.

Dia mengaku senang karena memiliki chemistry yang baik antaranggota tim sehingga mudah untuk kolaborasi. Ketika diumumkan kalau salah satu material habis terjual, Freja dan timnya berunding segera menentukan bagaimana strategi mereka selanjutnya. Kecepatan berpikir dan keberanian mengambil keputusan di saat krusial, membawa akumulasi nilai hasil dua project mereka menempati peringkat tiga terbaik.

Tri Wahyuni, Kepala Bagian Kurikulum dan Evaluasi BPK PENABUR Jakarta, melihat dengan model lomba seperti ini, para peserta didik semakin terasah kreativitas, komunikasi, kolaborasi serta kemampuan berpikir kritisnya. Semua itu adalah nilai-nilai keterampilan abad 21.

”Saya melihat anak-anak sangat antusias, para guru juga memberikan yang dukungan yang terbaik. Semoga ke depannya, lomba dengan model seperti ini bisa diterapkan juga ke jenjang lain,” ucap Tri Wahyuni.

Selain itu ajang ini juga diadakan untuk membentuk profil siswa BEST BPK PENABUR Jakarta. Be Tough, memiliki jati diri, spiritualitas dan karakter Kristiani yang utuh dan tangguh. Excel Worldwide, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan memiliki jiwa kepemimpinan untuk tujuan positif.

Share with Society, menghargai kemajemukan dan memiliki kepedulian sosial. Trust in God, memiliki sikap mengandalkan Tuhan dan menunjukan sikap takut akan Tuhan dalam kehidupan keluarga, sekolah, gereja dan masyarakat. (jpc/ays/dek)

  • Bagikan