Lautaro Dkk dalam Fase Letih Fisik dan Psikis
MILAN, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID– FC Barcelona dan Paris Saint-Germain menjadi dua tim tersisa yang masih bisa merengkuh treble winners (gelar liga domestik, piala domestik, dan Liga Champions) musim ini. Inter Milan dicoret dari daftar setelah kandas di semifinal Coppa Italia kemarin (24/4).
Kekalahan 0-3 oleh AC Milan dalam second leg semifinal di Stadio Giuseppe Meazza bukan hanya membuat Inter kalah agregat 1-4. Nerazzurri –sebutan Inter–sekaligus nirmenang dalam lima kali Derby della Madonnina musim ini. Dua kali seri dan tiga kali kalah.
Upaya Inter memenangi trofi musim ini tersisa di Serie A dan Liga Champions. Dua peluang itu juga belum aman dalam genggaman Lautaro Martinez dkk. Di Serie A, Inter disamai perolehan poinnya oleh peringkat kedua SSC Napoli. Sementara di Liga Champions, skuad besutan Simone Inzaghi dihadang Barca di semifinal.
Menurut bek tengah Inter Stefan De Vrij, kekalahan telak oleh AC Milan tak bisa dimungkiri karena dia dan rekan-rekannya sudah berada dalam fase letih. Bukan hanya letih dari sisi fisik, melainkan psikis.
’’Bermain dua kali sepekan dan menghadapi tekanan yang sama besarnya benar-benar sulit,’’ ucap De Vrij kepada Mediaset.
Sebelum derbi Milan kemarin, Inter dikalahkan Bologna FC 0-1 pada giornata 33 Serie A (20/4). Tekanan serupa masih berlanjut untuk Lautaro dkk saat menjamu AS Roma (27/4) atau dalam laga tandang ke Estadi Olimpic Lluis Companys, kandang Barca, di first leg semifinal Liga Champions (1/5).
Kepada Tuttomercatoweb, Simo –sapaan akrab Simone Inzaghi– tidak mau hanya mengambinghitamkan kekelahan sebagai penyebab kekalahan kemarin. Dia juga mengapresiasi Rossoneri –sebutan AC Milan– yang menjadi momok timnya musim ini.
’’Jangan menjadikan kelelahan sebagai alasan saat menelan kekalahan. Pada laga-laga berikutnya, kami harus menebus kegagalan ini,’’ ucap Simo. (ren/dns/jpg/gat/dek)
