KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dinas Kesehatan Kota Kupang mengirim sebanyak dua sampel atau spesimen swab ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta, untuk melihat apakah dua sampel itu merupakan virus varian omicron atau tidak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati mengatakan, ada pasien positif Covid-19 yang merupakan pelaku perjalanan dari Amerika, dimana hasil tracing didapati dua sampel yang kondisi CT Vallue-nya paling rendah, yaitu berada pada angka 10.
“Kita masih menunggu hasil dari LitbangKes Jakarta. Mungkin satu atau dua minggu ke depan hasilnya sudah keluar, tetapi untuk sekarang dapat dikatakan bahwa tidak ada varian Omicron di Kota Kupang,” kata drg. Retnowati saat diwawancarai di Balai Kota Kupang, Jumat (21/1).
Sementara untuk 13 kasus baru yang terjadi di Kota Kupang pada Kamis (20/1), merupakan pasien yang berada di luar wilayah Kota Kupang namun ber KTP Kota Kupang.
BACA JUGA: Tambah 33 Kasus Baru, Kasus Covid-19 di NTT Merangkak Naik
Retnowati menjelaskan, dalam menentukan pengiriman sampel yang dicurigai virus varian baru atau omicron, bisa dilihat dari jumlah CT Vallue-nya. CT Vallue dinyatakan normal jika berada di atas angka 35.
Retnowati katakan, alasan Dinas Kesehatan memilih mengirimkan dua sampel itu karena memang ketika dilihat hasil swab PCR, CT Vallue dua pasien itu paling rendah.
Untuk menjaga tingkat kekebalan tubuh lebih baik, kata drg. Retno, saat ini upaya yang bisa dilakukan hanya dengan melakukan vaksin. Apalagi sekarang sudah ada vaksin booster untuk lansia dan bagi usia 18 tahun ke atas yang rentan atau memiliki komorbid.
Berdasarkan data Gugus Tugas, kasus Covid-19 di Kota Kupang hingga tanggal 20 Januari 2022, totalnya sebanyak 15.631 kasus. Bertambah 13 kasus positif baru. Sementara pasien sembuh sebanyak 15.260 orang. Pada 20 Januari 2022, terdapat empat pasien yang dinyatakan sembuh.
Sedangkan total pasien/kasus meninggal sebanyak 387 orang. Rinciannya, meninggal karena terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 335 orang (Tidak ada peningkatan kasus), probable sebanyak 38 orang, dan kasus meninggal karena suspek sebanyak 14 orang. (*)
PENULIS: Fenti Anin