KUPANG-Siapa yang tidak mengetahui jamur tiram? Makanan jenis jamur ini banyak disukai oleh masyarakat karena kandungannya yang kaya akan protein dan rasanya enak juga gurih. Selain rasanya enak dan gurih, jenis jamur ini memiliki banyak manfaat seperti menjaga kesehatan jantung, mencegah pertumbuhan kanker, dan masih banyak lagi.
Biasanya pertumbuhan jamur tiram lebih optimal apabila lokasi budidayanya sesuai dengan habitat aslinya, yaitu di kawasan pegunungan atau di dataran dengan ketinggian antara 400-800 meter di atas permukaan air laut. Namun tidak menutup kemungkinan jamur tersebut dapat dibudidayakan di daerah panas seperti Kupang, NTT.
Sekolah Kejuruan Pertanian di Kupang, dalam hal ini SMKPP Negeri Kupang memiliki program yang dinamakan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP). Program ini menggiring para siswa memiliki kemampuan dalam hal membangun sebuah usaha dan membekali para siswa dalam memajukan usaha tersebut sehingga dapat menciptakan lapangan kerja melalui kerja sama tim. Melalui program PWMP ini, diharapkan menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan jiwa entrepreneurship-nya. Salah satunya budidaya jamur ini yang dipilih menjadi ladang usaha yang cukup menjanjikan bagi sebagian siswa.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), terus mendukung usaha yang dilakukan generasi muda yang mengembangkan usahanya di sektor pertanian. “Menjadi petani itu luar biasa dan keren karena petani bukan hanya menghidupi dirinya sendiri, tapi juga orang lain bahkan bangsa ini apalagi ditunjang dengan kemampuan IT anak-anak muda yang bisa menjadikan pertanian efektif dan efisien,” ungkapnya dalam keterangan tertulis Humas SMK PP Negeri Kupang, Jumat (11/3).
Senada dengan hal tersebut, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa, pendidikan vokasi pertanian harus menghasilkan qualified job seekers dan creators. Salah satunya dengan program PWMP ini.
“Anak-anak muda harus cinta pertanian. Mereka harus bisa menggunakan teknologi dalam bertani. Namanya anak milenial harus mengambil peluang sekecil apapun, salah satunya melalui usaha jamur tiram ini,” tutur Dedi.
BACA JUGA: Tingginya Permintaan Jamur Tiram, Duta Petani Milenial Asal Kupang Resonansi Pemuda Sekitar
Dari dukungan program PWMP tersebut, para siswa sangat bersemangat karena sektor pasar yang sangat luas dan mendukung. Banyak orang yang mengonsumsi jamur, namun hanya beberapa orang saja yang membudidayakan jamur tiram. Berdasarkan alasan tersebut para siswa melihat peluang besar ini sehingga, budidaya jamur tiramlah yang menjadi ide bisnis bagi beberapa siswa kelas 3 SMK-PP Negeri Kupang, yaitu Erlinda dkk.
Erlinda, salah satu Ketua kelompok dalam PWMP SMK-PP Negeri Kupang mengatakan, dirinya dan kelompoknya sudah mulai menjalankan usaha budidaya jamur sejak bulan Februari 2021 dan saat ini sudah mulai dipasarkan ke beberapa tempat di sekitar sekolah. Harga jualnya pun cukup terjangkau, yakni berkisar Rp 10.000 per 250 gram.
Erlinda mengaku, dalam menjalankan usaha ini ada juga kendala yang mereka hadapi, seperti baglog jamur yang terkontaminasi. Meski demikian, hal tersebut masih bisa diatasi. “Jika ada jamur yang terkontaminasi, maka kami langsung pisahkan dengan jamur yang lain,” ungkap Erlinda.
Erlinda mengatakan, dirinya bersama kelompoknya termotivasi menjalankan usaha ini karena semua berjalan lancar bahkan mereka cukup kewalahan dengan begitu banyak permintaan. Dalam satu minggu hasil panen bisa mencapai 4kg sampai 20kg. Omzet yang didapat berkisar Rp 160.000 – Rp 800.000,00.
“Harapan kami sebagai siswa dan wirausahawan kedepannya, semoga setelah tamat dari sekolah ini, nantinya kami dapat bersaing dengan penguasa-pengusaha jamur tiram lainnya di luar dan kami bisa terus mengembangkan usaha ini lebih besar lagi,” harapnya.
Dengan adanya kemajuan teknologi seperti saat ini, kata Erlinda, sangat memudahkan bagi para siswa mengembangkan usahanya melalui marketing online. Baik promosi melalui Instagram, Tiktok, Facebook ataupun media sosial lainnya akan membantu dalam proses pemasaran. Tentu saja para siswa harus siap melayani pengiriman dalam jumlah banyak dengan ongkos kirim yang terjangkau. (*/aln)