KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dewan Pengurus Cabang (DPC) Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Paroki St. Matias Rasul-Tofa, Kelurahan Maulafa, periode 2022-2025, resmi dinahkodai oleh Marselina Ega. Sementara posisi Wakil Ketua I, Silvia Min-Solango, dan Wakil Ketua II, Anastasia Kelen.
Kepengurusan ini terpilih dalam kegiatan Konferensi Cabang (Konfercab) III DPC WKRI Paroki St. Matias Rasul-Tofa, yang berlangsung di Gereja St. Matias Rasul-Tofa, Sabtu (12/3).
Mengusung tema “Dengan Semangat Cinta Kasih, Wanita Katolik RI Hadir untuk Melayani Sesama”, Marselina selaku ketua terpilih berkomitmen untuk mengaktifkan kembali organisasi ini ke depannya.
Tentunya, kata Marselina, hal ini membutuhkan dukungan serta keterlibatan sahabat-sahabat hati semua. Baik yang telah dikukuhkan maupun kaum perempuan lainnya yang ada di wilayah Paroki St. Matias Rasul-Tofa untuk pelayanan gereja maupun kegiatan sosial kemasyarakatan. “Kami juga komit untuk bekerjasama dengan pemerintah. Karena pemerintah adalah mitra kami,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, kata Marselina, pihaknya akan mengadakan rapat perdana guna membuat program yang fokus pada lima bidang kerja. Lima bidang dimaksud yakni, pengembangan dan penguatan organisasi, kesejahteraan sosial, pendidikan, hubungan masyarakat, dan bidang usaha.
Dikatakan, masing-masing bidang akan merumuskan program kerjanya. Ada program kerja jangka panjang dan jangka menengah yang akan dirumuskan bersama dalam rapat perdana.
Sementara Ketua Presidium Dewan Pengurus Daerah (DPD) WKRI NTT, Ursula Dando Lio, berpesan agar utamakan penataan organisasi. “Pengembangan organisasi ke wilayah terkecil masih dilakukan karena pelayanan kita sampai ke masyarakat yang ada di tengah umat,” ujarnya.
Ketika bertumbuh dari kelompok terkecil yang namanya ranting maka kerja-kerja organisasi akan sampai dan tujuan organisasi menyejahterakan bersama serta mengangkat harkat dan martabat.
“Harapan kepada ketua terpilih bisa menjalankan tugas dan amanat yang diberikan sesuai AD/ART. Program kerja secara nasional dapat diterjemahkan melalui isu-isu aktual,” pungkasnya. (r1)