Katarak adalah salah satu gangguan penglihatan mata, yang umumnya diderita oleh orang-orang dengan usia lanjut. Katarak merupakan kekeruhan pada lensa sehingga menyebabkan penglihatan menjadi buram (Gbr.1). Kekeruhan lensa terjadi karena faktor usia, kelainan kongenital, gangguan tumbuh kembang, trauma pada mata seperti benturan atau terkena benda asing, penyakit sistemik seperti hipertensi dan diabetes melitus, infeksi mata menahun, gaya hidup tidak sehat dan paparan sinar matahari langsung secara terus menerus.
Jika ada yang bertanya seperti apakah penyakit katarak dapat mempengaruhi penglihatan seseorang maka dapat diilustrasi seperti “melihat pemandangan melalui jendela yang buram”, jendela yang buram ini adalah lensa mata yang terkena katarak (Gbr.2). Gejala katarak adalah penglihatan kabur, seperti melihat awan atau asap, penglihatan double, silau saat melihat cahaya terutama malam hari sehingga terjadi kesulitan saat berkendara malam.
Gambar 1. (Perbandingan mata normal dan mata katarak)
Katarak merupakan penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia dengan presentasi lebih dari 50%, data ini di dapatkan berdasarkan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) di 15 provinsi di Indonesia (2014-2016). Termasuk Provinsi NTT. Padahal katarak dapat disembuhkan melalui prosedur operasi, dan dengan pembiayanan yang dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.
Jadi yang terpenting adalah kesadaran dan kemauan dari masyarakat akan pentingnya kesehatan mata sehingga mau memeriksakan kesehatan matanya ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat.
Nusa Tenggara Timur saat ini memiliki 10 orang dokter spesialis mata, dengan jumlah masyarakat NTT sejumlah 5.287.302 jiwa. Idealnya 1 orang dokter spesialis menangani 250.000 jiwa. Dengan demikian, jumlah tenaga dokter spesialis mata daerah kita masih jauh dari ideal. Oleh sebab itu saat ini penanganan katarak sebaiknya lebih dikonsentrasikan pada upaya-upaya preventif (pencegahan) dan promotif (promosi kesehatan).
Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah katarak adalah:
-
Deteksi dini secara teratur dengan metode “LIHAT”
-
Berhenti merokok
-
Cek kesehatan rutin ke Puskesmas
-
Konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur-sayuran
-
Memakai kacamata hitam anti UV saat aktifitas di luar ruangan
-
Hindari konsumsi alkohol
Saat ini penanganan katarak di wilayah kerja Puskesmas Naibonat melibatkan kerja sama lintas sektor seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang melalui pemerintah desa/kelurahan, kader Posyandu Lansia, BPJS Kesehatan, yayasan yang aktif dan peduli dalam penanganan katarak seperti Yayasan Tanpa Batas (YTB) dan beberapa rumah sakit di Kota Kupang.
Puskesmas Naibonat sendiri semaksimal mungkin secara rutin turun ke masyarakat untuk melakukan pemeriksaan mata diseluruh kelurahan/desa wilayah kerja puskesmas. Agenda utama ketika turun ke masyarakat adalah melakukan upaya promotif dan preventif. Kita melakukan edukasi dengan sasaran masyarakat usia di atas 50 Tahun.
Selain edukasi ada pula kegiatan pemeriksaan mata secara umum untuk melihat apakah ada penderita katarak. Tidak jarang dijumpai masyarakat yang tengah mengidap katarak. Untuk masyarakat yang menderita katarak, dilakukan edukasi terkait penanganan baik dengan operasi untuk pasien dengan katarak yang sudah matur, maupun penggunaan kacamata untuk pasien dengan tingkat katarak awal atau belum matur.
Untuk pasien yang tengah siap operasi, kami data dan kami pandu dalam mempersiapkan administrasi, mengarahkan persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dan menyediakan transportasi.
Kami bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di wilayah Kota Kupang untuk pelaksanaan operasi, dikarenakan di Kabupaten Kupang belum ada dokter spesialis mata yang melayani operasi katarak. Oleh sebab itu besar harapan kami sesungguhnya untuk Kabupaten Kupang secara mandiri dapat melayani tindakan-tindakan terkait kelainan mata masyarakat contohnya operasi katarak.
Agenda ini akan kami lakukan secara rutin dengan harapan masyarakat lebih sadar akan kondisi mereka sendiri dan secara rutin datang ke Posyandu Lansia dan Puskesmas jika ada keluhan pada mata mereka.
Harapan kami ke depan, dapat terbangun sinergitas yang lebih baik dalam melayani masyarakat khususnya dalam penanganan katarak, maupun dalam penanganan penyakit lain demi mewujudkan masyarakat Kabupaten Kupang yang berkualitas, sehat dan mandiri.
Pesan saya bagi masyarakat NTT, khususnya Kabupaten Kupang, “Mari kita jaga kesehatan mata kita dengan pola hidup sehat, jangan ragu periksakan mata ke dokter, sebab mata sehat dan penglihatan yang jernih tingkatkan kualitas hidup. #salamsehat# (*)
*) Dokter Puskesmas Naibonat