Pemkab TTU-UCB Jalin Kerja Sama Upgrade Pengetahuan Nakes

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang terus mengepakkan sayap ke semua daerah dengan menggalang kerja sama untuk penyelenggara Tri Darma Perguruan Tinggi.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTU menjadi sasaran pertama UCB dalam jalinan kerja sama itu, khususnya dalam hal peningkatan sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan.

UCB berkomitmen terus mengimplementasikan Tri Darma Perguruan Tinggi seperti praktik lapangan, magang mahasiswa, KKN, pengabdian dan penilitian sesuai jurusan yang ada dalam penanganan berbagai persoalan kesehatan.

Hal ini dilakukan karena tingkat pendidikan dan pengetahuan tenaga kesehatan di Kabupaten TTU masih minim. Bagi ASN yang akan meng-update kemampuan akademiknya di UCB dengan biaya Pemkab TTU.

Demi mewujudkan mimpi besar itu, UCB dan Pemkab TTU melakukan penandatanganan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) di aula Lantai IV UCB, Rabu (16/3). UCB diwakili oleh Rektor Prof. Frans Salesman, sementara Pemkab TTU langsung oleh Bupati Juandi David.

Rektor UCB, Prof. Frans Salesman, mengatakan, MoU ini adalah bagian dari implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi yang diamanatkan oleh Kementrian Pendidikan dalam rangka mewujudkan kampus merdeka dan merdeka belajar.

Melalui kerja sama ini, kata Prof. Frans, UCB bisa menerima ASN yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang strata satu di semua bidang atau jurusan. Selain itu kepada pegawai yang tamatan SMA diterima sebagai mahasiswa reguler untuk semua jurusan. “Ini bagian dari implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi. Jadi kami siap membantu advokasi penyelesaian masalah kesehatan dan melatih masyarakat melek teknologi,” katanya.

Prof. Frans menambahkan, bagi pegawai yang ingin melanjutkan studi di UCB Kupang, akan dilakukan sesuai sistem pembelajaran pada umumnya, yakni perkuliahan tatap muka. “Jadi tidak meninggalkan norma-norma pendidikan yang bermutu. Nantinya akan dibagi dalam metode daring, namun pembelajaran tatap muka lebih diutamakan kepada para pegawai tersebut,” tuturnya.

Menurut Prof. Frans, hasil dari penandatanganan MoU ini akan ditindaklanjuti Dekan dan Kepro UCB. Untuk diketahui, saat ini UCB memiliki tiga fakultas dengan 11 program studi.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Citra Bina Insan Mandiri (CBIM), Abraham Paul Liyanto yang hadir dalam penandatanganan MoU itu mengatakan, universitas yang baru tiga tahun berdiri ini baru pertama kali bekerja dengan pemda, dan yang pertama adalah bersama Bupati TTU, Juandi David.

Paul menjelaskan bahwa pihaknya berniat membangun perguruan tinggi bidang kesehatan karena SDM, khusunya bidang kesehatan di NTT saat ini masih sangat kurang.

Perguruan tinggi di NTT, kata Paul Liyanto, saat ini tumbuh ibarat jamur. Namun kualitas pendidikannya jauh dari harapan. Hal ini juga menjadi dasar pengembangan dan kualitas UCB hingga saat ini terus terjaga.

“Kampus ini kami terus meningkatkan mutunya melalui kehadiran fakultas dan prodi yang belum ada di NTT. Seperti Farmasi dan Bisnis Digital. Kalau Kesehatan sudah oke, dan masyarakat melek teknologi maka otomatis pertumbuhan ekonomi NTT membaik dan bisa keluar dari stigma 3T,” ungkap Senator NTT ini.

Terhadap MoU tersebut dirinya berharap dapat berjalan dengan baik dalam meningkatkan SDM di Kabupaten TTU. “Intinya kita berikan bukti bukan janji. Kita terus mengembangkan kemampuan dibidang kesehatan,” katanya.

Selain Pemkab TTU, pihaknya tengah membangun komunikasi dan koordinasi dengan kepala daerah lainnya di NTT untuk menjejaki kerja sama.

Sementara itu, Bupati TTU, Juandi David menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada UCB karena bisa menghadirkan kerja sama ini.

Bupati Juandi menilai, UCB merupakan perguruan tinggi sangat baik dan tumbuh positif dengan dukungan juga kerja keras semua pihak. Maka ia berharap MoU ini dapat memberikan hal yang positif. “Ke depan itu kedua belah pihak saling mendukung untuk membangun UCB dan Pemkab TTU,” harapnya.

Kabupaten TTU, kata Bupati Juandi, sangat ketinggalan SDM, khususnya di bidang kesehatan. Ini menjadi perosalan berat karena ketika pengadaan alat kesehatan, tidak didukung dengan SDM yang baik hingga alat kesehatan yang mahal itu mubazir. “Maka dari itu, mesti persiapakan SDMnya mulai dari sekarang,” ucapnya.

Kesempatan ini, kata Bupati Juandi, tidak akan disia-siakan, dan ia bertekad kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun ke depan. Ada hal-hal yang perlu diperbaiki, karena hampir 50 persen tenaga kesehatan di TTU standar pendidikannya masih rendah. “Kita harus menganggarkan untuk memfasilitasi agar meng-upgrade pendidikan dan kemampuan mereka sehingga persoalan pendidikan di TTU dapat diselesaikan,” tandasnya.

Menurut Bupati Juandi, kehadiran perguruan tinggi akhir-akhir ini sangat banyak, sehingga pemerintah lebih mendukung perguruan tinggi agar dapat memperbaiki SDM. “Secara teknis nanti kita bicarakan. Ada perubahan maka kita akan bicarakan kembali. Kami tidak ragu karena kualitas dan jurusannya sangat cocok,” tutur Bupati Juandi yang saat penandatanganan MoU itu datang bersama Plt Kadis Kesehatan, Kadis Kominfo, Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah, dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.

Hadir pula pada kesempatan tersebut Ketua Dewan Pembina Yayasan CBIM, Ketua Yayasan CBIM, Kepala LLDIKTI yang diwakili oleh Kabid, Dekan dan Ketua Prodi UCB. (r3)

  • Bagikan