Prodi Bahasa Inggris UKAW Tambah Doktor Baru Lulusan Australia

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Program Studi (Prodi) Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang berbangga karena status dosen dengan gelar doktor (S3) terus bertambah.

Kebanggaan tersebut tidak terlepas dari keberhasilan salah satu dosen dan alumni UKAW, Thersia Magdalena Tamelan yang telah menyelesaikan studinya di Australian Nasional Universty.

Keberhasilan Thersia itu menambah jumlah dosen dengan gelar doktor di FKIP UKAW tersebut. Kini prodi sudah memiliki dua doktor dan lebih hebatnya, kedua doktor tersebut adalah perempuan.

Meningkatnya kualifikasi pendidikan dosen di UKAW menjadi pemicu bagi para dosen yang masih S2 untuk terus melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi.

Thersia Magdalena Tamelan sendiri berjuang meraih gelar PhD di Australian Nasional Universty sejak lima tahun silam (2016), dan sukses menuntaskan pendidikan doktoralnya pada 7 Mei 2021 dengan disertase berjudul “A Grammar of Dela, An Austronesian Language of Rote in Eastern Indonesia”.

Saat mempertanggungjawabkan disertasenya itu, Magdalena diuji oleh Prof I Wayan Arka, Dr. Bethwyn Evans, Dr. Gerda Schokkin, dan Dr. Charles Grimes.

Sebelumya, perempuan kelahiran Kabupaten Rote Ndao ini juga berhasil menyandang gelar Masters of Applied Linguistics (TESOL), Charles Darwin University, Australia pada 2008 dengan judul thesis: “Tense, Aspect and Mood In Dela: A Language Spoken In Western Rote, Indonesia.”

Mantan Kepro Bahasa Inggris UKAW Kupang dua periode tersebut telah kembali dan disambut civitas akademik UKAW.

Kepada TIMEX, Rabu (16/3), Magdalena mengaku sangat bersyukur karena bisa memperoleh gelar PhD (Ligustik) di luar negeri. Keberhasilan tersebut, menurutnya, berkat dukungan semua pihak sehingga ia bisa kembali dengan meraih gelar doktor.

Dikatakan sistem tudi di luar negeri sangat berbeda dengan pendidikan di Indonesia. Lebih banyak belajar tentang meneliti yang sebenarnya dan tertib dalam mengatur waktu. “Kita mengatur sendiri scedule dengan dosen. Networking-nya juga dibangun di sana. Saya juga belajar bagaimana berproses dalam menulis karena bukan dinilai dari berapa banyak tulisan yang dihasilkan tapi ketelitiannya,” kisahnya.

Dikatakan, hal lain yang dialami dan menjadi perbedaan adalah bagaimana saling menghargai serta proses administrasi sangat cepat. “Ini semua karena kedisiplinan,” ujarnya.

Sebelum berangkat studi, kata Magdalena, pihaknya di Prodi sudah memetakan para dosen untuk memilih jurusan agar menghindari latar pendidikan yang sama. “Kami sudah berbagi agar jangan menumpuk disatu bidang. Kenapa saya pilih linguistik karena basic saya memang sudah linguistik. Banyak sekali bahasa kita yang belum diteliti,” katanya.

Disampaikan, setelah kembali, target yang Magdalena lakukan adalah menulis buku tentang bahasa lokal di NTT agar bisa dipelajari oleh siswa ditingkat sekolah dasar.

Menurutnya pemberdayaan masyarakat juga sangat penting bagi sebuah penelitian karena banyak bahasa yang kita gunakan sudah sangat tinggi. “Pemerintah boleh membuat kebijakan tapi bahasa lokal masih lisan jadi dari sisi pengabdian kepada masyarakat saya sedang menulis kamus sehingga guru bisa belajar seauai bahasa lokal yang ada,” tandasnya.

Magdalena menambahkan, dengan tambahan ilmu baru ini, ia bertekat mengembangkan potensi bahasa yang ada, baik di UKAW maupun di luar seperti riset untuk menunjang pemerintah mengabil kebijakan pada bidang pendidikan.

Dikatakan, banyak sekali pengalaman yang mesti dikuiti para dosen yang lain sehingga meningktakan kemampuan dan mengembangkan UKAW lebih baik lagi dengan dosen-dosen yang bergelar doktor.

“Banyak kesempatan yang bisa ditempuh oleh dosen dengan memanfaatkan lesempatan dan beasiswa yang ditawarkan pemerintah,” katanya.

Kepro Bahasa Inggris UKAW Kupang, Tiarma Marpaung menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan Magdalena meraih gelar doktor.

Dengan bertambahnya doktor baru ini, total Prodi Bahasa Inggris FKIP UKAW punya dua dosen strata tiga. Menururnya ini merupakan aset bagi UKAW dan program studi.

“Kami masih memiliki lima orang calon doktor yang sementara studi. Kami akan memiliki sebanyak 7 doktor dalam waktu dekat ini,” kata Tiarma.

Disebutkan, dari total 19 orang dosen aktif, 2 oran bergekar doktor, 5 orang calon doktor, dan 12 orang masih bergelar S2. “Kami targetkan tahun 2028 nanti semuanya sudah bergelar doktor. Jika ada penambahan doktor baru, maka kami bisa membuka S2 Pendidikan Bahasa Inggris di UKAW,” pungkasnya. (r3)

  • Bagikan