Keluarga Korban Kecelakaan Kapal di Perairan Australia Pasrah, Bupati Rote Ndao Hadir Beri Penguatan

  • Bagikan

BA’A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Keluarga korban kecelakaan Perahu Motor Kuda Laut yang tenggelam di perairan Australia, pada Jumat (18/3), ikhlas menerima kenyataan musibah tersebut. Walau upaya pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan, namun kenyataan pahit itu akan diterima dengan lapang dada.

Peristiwa itu memang tak diinginkan oleh seluruh keluarga korban. Tetapi dengan keimanan yang dimiliki, apapun yang terjadi, diyakini atas seizin Tuhan.

Pihak keluarga korban tampak pasrah. Walau terasa sangat berat untuk merelakan anggota keluarga yang masih hilang, tetapi mereka tetap berserah. Peristiwa yang berujung malapeta itu diakui terjadi atas kehendak Tuhan. “Sebagai manusia, peristiwa ini memang sangat berat. Tapi mau bilang apa. Ini kan kehendak Tuhan, yang tidak bisa kami tolak,” kata Yeti Ndolu, salah satu anggota Leo/Suku Lulu, saat dikonfirmasi TIMEX, Selasa (22/3).

Menurutnya, dari korban kecelakaan tersebut, beberapa diantaranya merupakan anggota keluarga dalam rumpun Suku/Leo Lulu. Di mana, dari korban selamat dan yang belum ditemukan, terdapat dua anggota keluarganya. Mereka adalah adalah Dominggus Silwanis Busu, 42, dan Habel Kanuk, 44. Kedua saudaranya ini, sama-sama tinggal di Dusun Hundihuk Timur. Hanya berbeda lingkungan RT/RW.

Bahkan, terhadap saudaranya Dominggus, yang belum ditemukan, Yeti mengaku sempat bertemu sehari sebelum mereka berangkat dan akhirnya tenggelam. Bagi Yeti, itu merupakan pertemuan terakhir dengan saudaranya, yakni Dominggus Silwanis Busu, warga RT 005/RW 003, Dusun Hundihuk Timur.

“Beta (saya) dan keluarga sonde (tidak) sangka kalau terjadi begini. Terakhir beta ketemu deng (dengan) To’o (om/paman) Dominggus, hari Rabu (16/3). Besoknya Kamis (17/3) mereka berangkat,” ungkap Yeti.

“Tapi mau bagaimana lagi. Katong (kami) sebagai manusia harus pasrah dan siap untuk terima apa saja yang terjadi dalam hidup ini. Entah selamat dan tidak, kami tetap bersyukur,” sambungnya.

Yeti menyebutkan, Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu telah mendatangi semua keluarga korban. Dari rumah per rumah, Bupati Paulina hadir sebagai orang tua untuk memberi penguatan.

Saat kunjungan tersebut, Bupati Paulina, kata Yeti, tak sendiri. Ia bersama Wakil Bupati, Stefanus M. Saek dan Ketua DPRD, Alfred Saudila. Hadir juga sejumlah pimpinan perangkat daerah.

“Mama Bupati sudah datang bersama Bapak Wakil dan Ketua Dewan untuk ketemu langsung keluarga korban. Mama hadir sebagai orang tua untuk menguatkan. Ada juga beberapa kadis yang ikut sama-sama deng Mama,” sebut Yeti.

Sedangkan terhadap perkembangan informasi terhadap korban, Yeti mengaku terus memantau. Ia berharap bisa menemukan korban lainnya. “Saudara-saudara kami yang belum ditemukan adalah, Yunus Modok I, Pice Remirdo Aryanto Naluk, Benyamin Pah, Ibrahim Loe, Jefri Arianto Balu, Albert Giri, Dominggus Silwanis Busu, Rifan Balu, dan Yohanis Balu,” sebut Yeti.

“Kami juga berharap, selain Habel Kanuk, Frengky Guando Balu, dan Melky Roni Arianto Giri, yang selamat, korban yang lainnya juga bisa ditemukan. Apapun keadaanya, kami keluarga sudah siap terima,” pungkasnya. (mg32)

  • Bagikan