Kesadaran Masyarakat Tertib Buang Sampah Masih Rendah

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kota Kupang masih bergelut dengan persoalan sampah. Hal ini karena tingkat kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih sangat rendah. Sudah begitu, manajemen pengelolaan sampah di Kota Kupang pun belum begitu baik.

Salah satu fakta ditemukan Jurnalis Warga ketika melintas di Jalan Keuangan, Gang 2, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, belum lama ini. Pada titik yang dilewati itu, sangat banyak sampah menumpuk dan berserakan sampai menimbulkan aroma tidak sedap.

Fakta ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya masih rendah.

Ketua Komisi III DPRD Kota Kupang, Adrianus Talli, ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (24/3), membenarkan bahwa persoalan sampah masih menjadi masalah pelik di Kota Kupang.

Menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, Adrianus mengaku, DPRD Kota Kupang, sangat mendukung Pemkot Kupang dalam upaya mengatasi persoalan sampah. “Kami DPRD mendukung penuh pemerintah dalam hal mengatasi sampah. Sampah rumah tangga terus bertambah setiap tahun karena jumlah penduduk juga semakin bertambah,” kata Adrianus.

Adrianus menyebutkan, Kota Kupang saat ini punya 36 unit mobil sampah. “Tahun ini kita programkan untuk adakan truk kontainer yang lebih kecil lagi,” bebernya.

Adrianus berharap agar, masyarakat semakin sadar akan arti penting kebersihan lingkungan. “Terkadang, yang tidak sadar dengan membuang sampah tidak pada tempatnya adalah masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi. Bahkan ada yang membuang sampah menggunakan mobil pribadi saat tengah malam di lahan yang bukan tempat sampah,” sesal Adrianus.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, jumlah tempat sampah sementara di Kota Kupang, tersebar di 400 titik (TPS).

Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kota Kupang, Orson G. Nawa, 400 TPS ini, merupakan tempat sampah dalam bentuk bangunan dan kontainer. Meski jumlah TPS-nya ratusan, namun jumlah itu masih kurang. Pasalnya jumlah penduduk Kota Kupang terus bertambah, dan wilayah Kota Kupang pun cukup luas.

Terkait masalah sampah menumpuk di Kelurahan Kayu Putih, Orson Nawa mengaku, pihaknya telah berkomunikasi dengan aparatur di kelurahan, dan mereka mengakui bahwa di daerah tersebut selalu menjadi titik buangan sampah. Dan mirisnya, sampah ini bukan di buang warga setempat, namun warga dari luar.

“Kalau masalah di Kelurahan Kayu Putih itu kita sudah kordinasi dengan kelurahan untuk penempatan konteiner, akan tetapi saat pelaksanaan masyarakat menolak dengan alasan takut menimbulkan aroma tidak sedap,” beber Orson Nawa saat diwawancarai, Jumat (26/3).

Orson menambahkan, harus ada kesiapan dari kelurahan untuk menyiapkan lahan TPS. “Dengan keterbatasan yang ada, kami terus berupaya untuk meningktaakan pelayanan dalam pengangkutan. Karena tidak bisa dilakukan sekali, kami juga membutuhkan partisipasi masyarakat sekitar lewat keluarahan untuk sama-sama dalam menangani sampah,” harapnya. (*/r2)

Penulis: Tari Rahmaniar Ismail (Jurnalis Warga Program PPMN)
Editor: Fenti Anin

  • Bagikan