Dialog Dengan Jokowi, Bupati Ende Target Stunting Nol Persen Tahun 2024

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dalam kunjungan kerjanya di NTT, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) berkesempatan melakukan pertemuan daring dengan sejumlah kepala daerah membahas penanganan stunting. Salah satunya, Bupati Ende, Djafar Achmad.

Dalam kesempatan itu, Bupati Djafar menyatakan tekad untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Ende menjadi nol persen pada 2024.

Tekad sekaligus janji Bupati Ende itu terungkap saat dialog bersama Presiden Jokowi secara online, Kamis (24/3). Saat itu Bupati Djafar berbicara dengan Presiden Jokowi dari ruang kerjanya di kantor Bupati Ende.

Hadir mendampingi Bupati Djafar, Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana, dr. Muna Fatma, staf ahli Bupati Ende, Kanisius Se, serta pejabat OPD terkait lainnya.

Dalam laporannya, Djafar Achmad mengatakan, pada tahun 2018 angka stunting di Kabupaten Ende mencapai 32,8 persen namun pada tahun 2022 mengalami penurunan cukup drastis menjadi 12,7 persen.

Adanya penurunan angka stunting di Kabupaten Ende ini, jelas Djafar, karena didukung oleh langkah-langkah yang cukup impresif dan strategis.

Langkah yang diambil Pemkab Ende, jelas Bupati Djafar, yakni melakukan intervensi terpadu di semua stakeholder, pendekatan keluarga yang berisiko sunting oleh para pendamping. Para pendamping seperti bidan desa, TP PKK, dan para kader KB. Mereka yang menjadi sasaran pendampingan adalah calon pengantin, ibu hamil, dan keluarga yang memiliki anak balita. “Kami libatkan semua komponen termasuk tokoh agama, para pastor, ulama maupun pendeta,” kata Bupati Djafar saat menyampaikan penanganan persoalan stunting di Kabupaten Ende.

Selain langkah pendekatan tersebut di atas, kepada Presiden Jokowi, Bupati Djafar, juga menyampaikan langkah pendekatan multi sektor dan multi pihak sesuai peran dan fungsi atau tupoksi masing-masing.

Dikesempatan ini, Bupati Djafar melaporkan juga terkait penerbitan peraturan bupati dalam rangka kewenangan desa terkait penanganan stunting dan penerbitan SK Bupati. Perbup yang diterbitkan dalam rangka kewenangan desa dengan Nomor 02 tahun 2022, dan SK 7/ KEP/ 2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Ende tahun 2022.

Selain itu, lanjut Bupati Djafar, pihaknya juga mengalokasikan dana desa sebesar Rpp 450 juta untuk penanganan stunting. “Saya juga telah mengeluarkan Peraturan Bupati dan SK Bupati untuk percepatan penurunan stunting mulai dari tingkat kabupaten hingga ke desa,” ujarnya.

Menutup penjelasan kepada Presiden Jokowi, Bupati Djafar menyampaikan tekad Pemkab Ende untuk bisa menurunkan angka stunting hingga nol persen pada tahun 2024.

Presiden Jokowi dalam arahan kepada gubernur, bupati/wali kota dalam zoom meeting itu mengatakan, untuk membangun negara butuh sumber daya manusia (SDM yang handal. Untuk itu, persoalan stunting dan gizi perlu disikapi dengan baik.

Jokowi berharap agar pendampingan calon pengantin, penimbangan bayi dan gizi harus terus dilakukan. Tahun 2024, kata Jokowi, target secara nasional angka persentase stunting harus di bawah 14 persen.

“Saya senang mendengar pemaparan para bupati dengan langkah-langkah yang sudah dibuat dalam upaya penanganan stunting. Saya minta gubernur, para bupati untuk bisa mencapai target di bawah 14 persen,” pesan Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi langkah para bupati dalam penanganan stunting. Dalam zoom meeting itu, Presiden Jokowi mendengarkan pemaparan lima kepala daerah di NTT, yakni Bupati Fores Timur, Wali Kota Kupang, Bupati Ende, Bupati Sikka, dan Bupati Sumba Barat Daya.

Selain pimpinan OPD yang ikut hadir dalam acara zoom meeting dengan Presiden Jokowi, juga calon pengantin, perwakilan bidan desa, Tim PKK dan juga pendampingan KB dan perwakilan keluarga yang memiliki anak balita. (Kr7)

  • Bagikan