Satu Bulan, Warga Kota Kupang Habiskan 1.000 Liter Migor

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Memasuki bulan suci Ramadan 1443 Hijriah, Wakil Wali Kota (Wawali) Kupang, dr. Hermanus Man melakukan peninjauan lapangan guna memastikan ketersediaan minyak goreng (Migor) tercukupi selama momen hari raya. Peninjauan itu dilakukan Wawali Herman Man dengan mendatangi distributor maupun pasar di Kota Kupang, Kamis (31/3)

Wawali Hermanus Man mengunjungi beberapa swalayan dan Alfamart, termasuk para distributor didampingi Asisten II Setda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang, Alfred Lakabela.

Herman Man bersama rombongan mengunjungi Pasar Kasih Naikoten dan swalayan Super Top di Jalan Amabi, Tofa, Kelurahan Maulafa.

Di swalayan Super Top, terdapat minyak goreng beberapa jenis kecuali merk Bimoli. Minyak goreng yang tersedia seperti merek Sania, Furtune, dan Sovia. Migor ini tersedia dalam kemasan dua liter dan satu liter baik dalam plastik maupun botol.

Salah satu penanggungjawab di Swalayan Super Top, Dilla, mengatakan, untuk pembelian minyak goreng di distributor juga dibatasi, biasanya hanya diberikan 10 karton. “Kalau suplier bisa memberikan barang, maka kami bisa ambil, tetapi dengan harga yang jauh berbeda. Pembelian juga dibatasi dari suplier, kalau sebelum adanya kenaikan harga ini, bebas mau ambil berapa karton,” jelasnya.

Saat memesan barang, kata Dilla, juga dibatasi sehingga pembeli juga kami membatasi agar jangan sampai ada yang membeli lebih dari dua liter. Terkait harga, memang ada perubahan, omzet minyak goreng memang menurun tetapi permintaan tetap ada.

“Untuk harga, kami jual Rp 48 ribu per dua liter. Sebelumnya Rp 28 ribu. Kenaikan harga ini kami sesuaikan dengan harga dari suplier. Untuk waktu dua bulan ke depan, dipastikan masih cukup untuk masyarakat, tetapi untuk merk tertentu, kami tidak bisa dipastikan,” jelasnya.

Sementara itu, penanggung jawab Alfamart di Kota Kupang, Budi Priyo, mengaku, stok minyak goreng dari kelapa sawit saat ini memang kosong. Hanya ada di Kabupaten Kupang, itu pun karena tidak banyak permintaan.

“Kalau di Kota Kupang saat ini rata-rata stok kosong hampir dua sampai tiga minggu ini. Untuk prosesnya kita sudah mengajukan permintaan ke pusat agar dikirimkan,” jelasnya.

Budi mengaku, Alfamart akan menunggu pengiriman dari pusat sesuai permintaan yang diajukan. Biasanya sekali kirim bisa satu atau dua kontainer barang, lalu akan diberikan kepada Alfamart yang ada di Kota Kupang.

“Kita masih terus lakukan koordinasi dengan pusat, jika tersedia maka akan dijual sebagaimana biasa. Tentunya dengan harga baru sesuai harga yang ditentukan. Kita juga batasi pembeli agar jangan sampai membeli lebih dari dua liter. Ini agar semua masyarakat bisa mendapatkan,” ungkapnya.

Wawali Hermanus Man usai peninjauan pasar mengaku, kunjungan ini dilakukan guna memastikan stok minyak goreng yang menjadi perbincangan di kalangan masyarakat saat ini, tercukupi. Terutama memasuki bulan Ramadan, dan jelang Idul Fitri bagi umat muslin serta Paskah bagi umat Kristiani.

Herman Man menjelaskan, Pemkot Kupang ingin memastikan bahwa stok migor ini cukup untuk masyarakat. “Kalau terkait kenaikan harga minyak goreng, memang karena kebijakan dari pasar,” ujarnya.

Herman Man mengaku, pemantauan yang ia lakukan untuk beberapa tujuan. Pertama, memastikan rantai distribusi minyak goreng tetap baik. “Kita ingin pastikan apa yang menyebabkan sehingga minyak goreng ini sangat sulit sampai ke masyarakat,” kata Herman Man.

Kedua, kata Herman, tentang fluktuasi harga. Ketiga soal spekulasi. Keempat, tentang bagaimana prospek dua atau tiga bulan ke depan, untuk menghadapi permintaan jelang hari raya, puasa dan Idul Fitri serta Paskah.

“Kelima, saya ingin melakukan operasi pasar, agar kalau bisa dapat memotong mata rantai distribusi sehingga masyarakat juga bisa mendapatkan harga lebih murah, tetapi hanya untuk tiga hari raya besar saja,” jelasnya.

Selain itu juga, lanjut Herman Man, tujuan pemantauan ini untuk mengecek apakah semua pegawai dan staf yang ada di swalayan dan minimarket itu sudah menerima vaksin atau belum. Ternyata mereka rata-rata sudah divaksin minimal dua kali.

Herman Man mengaku, kebutuhan masyarakat Kota Kupang akan minyak goreng itu dalam sebulan bisa mencapai 1.000 liter. Jadi kalau hari raya, naiknya bisa mencapai 500 liter jadi total 1.500 liter per bulan.

“Sehingga kami Pemerintah Kota Kupang harus pastikan bahwa kebutuhan masyarakat akan minyak goreng dalam dua bulan ke depan selama hari raya Ramadhan dan Paskah, totalnya 3.000 liter,” ungkapnya. (r2)

  • Bagikan