BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Ngada pada Rabu (1/6) kemarin menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi warga setempat.
Salah satu warga Ngada yang beruntung bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi adalah Maria Goreti Longa, 61, warga RT 006, RW 003, Kelurahan Jawameze, Kecamatan Bajawa.
Saat ditemui TIMEX di kediamannya, Kamis (2/6), Maria Goreti Longa mengisahkan bagaimana dia berjuang hingga bisa bertemu Presiden Jokowi di Pasar Boubou, Kota Bajawa waktu pembagian sembako.
"Sebelumnya saya terbawa dalam mimpi sekitar dua bulan lalu. Saya belum adanya kunjungan kerja Presiden Jokowi di Kabupaten Ngada. Dalam mimpi itu, saya duduk di dapur rumah besar (sa'o) yang berada di Wakomenge. Saya kaget melihat di depan, Presiden Jokowi melangkah dengan pakaian hitam putih menuju dapur. Sesampai di dapur, saya memegang tangan Presiden," ungkapnya.
"Setelah bangun, saya menceritkan mimpi itu dengan keluarga. Dalam benak saya berpikir, kenapa saya bisa mempi seperti itu? Apakah Presiden Jokowi akan berkunjung di Kabupaten Ngada?" ungkap mama Goreti.
Baru dua pekan kemarin, mama Goreti mendengar kabar bahwa Presiden Jokowi akan berkunjung ke Kabupaten Ngada. "Saya mendengar itu lalu teringat mimpi hingga berusaha untuk berpikir bagaimana cara bisa bertemu Presiden Jokowi," kisahnya.
Ketika melihat video Presiden Jokowi berkunjung ke Kabupaten Ende, mama Goreti mengaku, dirinya menuliskan surat yang akan diberikan secara langsung ke Presiden. Ibarat mimpi yang jadi nyata, ternyata Presiden Jokowi benar-benar berkunjung ke Ngada, Rabu (1/6) siang.
"Saat akan membagikan sembako di Pasar Boubou, sekitar pukul 10.00 Wita, saya pergi Pasar Boubou untuk menunggu Presiden. Saya berada di tangga sambil menantikan Presiden Jokowi untuk membagikan sembako kepada peserta penerima dan pedagang," ungkapnya.
Mama Goreti mengaku, saat Presiden Jokowi tiba di Pasar Boubou, dirinya maju berdesakan dengan warga lainnya seraya berusaha untuk mengalihkan perhatian Presiden hingga akhirnya benar-benar Presiden Jokowi memanggil mama Goreti.
"Saat bertemu itu, saya meneteskan air mata dan bingung mau melakukan apa. Hingga amplop yang diberikan Presiden pun saya tidak sadar. Saya memagang tangan Presiden berusaha untuk mengeluarkan surat dalam amplop saya dan serahkan ke Presiden dan diterima lalu diserahkan ke Paspamres," tuturnya.
Saat ditanyai apa isi amplop yang diberikan ke Presiden Jokowi, mama Goreti mengaku bahwa dalam amplop itu dirinya menuliskan surat dan melampirkan bukti pengeluhan keluarganya tentang asuransi Bumi Putra yang sampai hari ini belum dibayar.
"Saya tulis surat, isinya begini, "Kalau Tuhan berkenan mengetuk pintu hati untuk menyelesaikan persoalan ini, inilah nomor rekning saya. Bapak tolong komunikasikan dengan OJK untuk menyelesaikan klaim habis kontrak asuransi Bumi Putra 1912 yang hingga kini belum dibayar". Dalam asuransi itu atas nama saya. Total keseluruhan asuransi itu, saya berhak untuk menerima sebesar Rp 78.000.000," beber mama Goreti.
Mama Goreti mengaku lega karena Presiden Jokowi mau menerima amplop berisi surat keluhannya itu. "Saya berharap agar Presiden Jokowi bisa menyelsaikan persoalan itu hingga hak saya pun bisa diterima," pungkasnya. (*)
Penulis: Saver Bhula
Editor: Marthen Bana