Dua Tahun Berjuang, Pelabuhan Fery yang Rusak di Sabu Mulai Dikerjakan

  • Bagikan
TINJAU PELABUHAN. Bupati Sabu Raijua, Nikodemus N. Rihi Heke didampingi Kadis Perhubungan, Utiek Wibowati meninjau langsung proses perbaikan Pelabuhan Ferry ASDP, Minggu (11/9). Berkat perjuangan Bupati yang terus mendatangi Kemenhub, akhirnya dermaga tersebut kini mulai diperbaiki. Pelabuhan ini menjadi urat nadi proses bongkar muat barang dan orang dari dan ke Pulau Sabu. (TIMEX/dinaskominfosaburaijua)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Perjuangan panjang Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M. Si akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan RI akhirnya turun tangan memperbaiki dermaga fery yang sudah lama rusak.

Perbaikain dermaga yang menjadi urat nadi arus keluar masuk barang dan orang itu mulai dikerjakan sejak Minggu (11/9), dan diharapkan segera rampung.
“Kami memberi apresasi dan penghormatan setinggi-tingginya untuk Kementerian Perhubungan terutama Dirjen Perhubugnan Darat yang membawahi ASDP. Apresiasi dan penghargaan yang sama juga buat pimpinan ASDP karena respons mereka sangat baik. Walaupun selama dua tahun kami berjuang untuk minta diperbaiki dan baru sekarang bisa direalisasikan,” kata Bupati Nikodemus menyikapi aktivitas perbaikan dermaga Fery yang saat ini sedang berlangsung.

Pada Minggu, 11 September 2022 lalu, Bupati Nikodemus didampingi Kadis Perhubungan, Dra. Utiek Wibowati meninjau langsung aktivitas pembongkaran grating untuk dipasangkan di pelabuhan itu. Terdapat 20 grating yang didatangkan Dirjen Perhubungan Darat.

Bupati menargetkan perbaikan pelabuhan tersebut akan selesai sebelum pelaksanaan Festival Jelajah Pesona Kelabba Madja yang akan berlangsung 29 September hingga 2 Oktober 2022 mendatang.

Bupati Nikodemus memaklumi jika lambatnya perbaikan pelabuhan tersebut karena dalam dua tahun terakhir, Indonesia dihadapkan pada krisis keuangan akibat Pandemi Covid-19 yang melanda. “Memang dalam dua tahun terakhir ini, kita menghadapi krisis dan pandemi Covid-19 sehingga baru sekarang diperbaiki dan kita juga berulang kali ke sana (Jakarta, Red). Kami tentunya berterimakasih atas atensi dari Kementrian Perhubungan,” tambah Bupati yang akrab disapa Nick Rihi Heke ini.

Orang nomor satu di Kabupaten Sabu Raijua itu mengaku sangat antusias menanti berfungsinya pelabuhan ASDP tersebut, karena sangat berkaitan erat dengan laju inflasi di NTT, khususnya di Sabu Raijua.
“Perbaikan ini sangat kita nantikan, guna mengantisipasi dan menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok. Lancar atau tidaknya barang dari dan ke Sabu Raijua sangat berpengaruh dengan keberadaan pelabuhan ini,” ujarnya. "Makanya, saya minta agar dipercepat sehingga distribusi barang segera diatasi dalam rangka mengantisipasi laju inflasi,” tambahnya.

Selain untuk memperlancar arus barang dari dan ke Sabu, Bupati Nick Rihi Heke menyatakan, perbaikan pelabuhan milik ASDP itu perlu dikebut karena pada akhir September 2022, akan digelar Festival Jelajah Pesona Kelabba Madja.
Pelabuhan tersebut merupakan salah satu sarana memperlancar arus masuk wisatawan ke Sabu Raijua. Oleh karenanya, bupati mengapresiasi semua pihak termasuk ASDP Pusat dan NTT, dan juga Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XIII Kupang karena telah menjawab permintaan Pemkab Sabu Raijua.

BACA JUGA:

Pasca Insiden Bongkar Muat di Dermaga Fery Seba, Bupati dan Ketua DPRD Sabu Raijua Minta Kemenhub Perjelas Status Pelabuhan

“Harapan saya sebagai bupati, pertama, masyarakat jangan panik lagi karena pemerintah terus berusaha untuk memperbaiki dan kini sudah terjawab. Kemudian, kita sudah mendapat jawaban dari Kementerian bahwa dermaga itu sudah masuk dalam perencanaan Tahun 2023 untuk diperbaiki total karena sudah karatan dan banyak yang harus diganti. Ini hasil komnikasi kita beberapa bulan lalu ketika datang di Kementrian,” tutur Bupati Nick.

Bupati Sabu juga berharap agar status pelabuhan fery tersebut segera dialihkan pengelolaannya ke Pemkab Sabu Raijua, karena sampai saat ini masih berstatus milik Kemenhub RI. Pemkab Sabu Raijua, sudah siap untuk mengelola pelabuhan tersebut.

“Soal status pelabuhan, sampai saat ini masih menjadi milik Kementrian Perhubungan. Mereka juga ingin kami yang tangani dan kami sudah siap tapi kalau mau diserahkan harus dalam keadaan baik. Dan sudah ada komitmen untuk dikerjakan di tahun 2023,” ujarnya.

Untuk diketahui, Pelabuhan Penyeberangan Kapal Fery ASDP merupakan satu-satunya pelabuhan penyeberangan di Kabupaten Sabu Raijua yang dibangun oleh Satker Sementara Dinas Perhubungan Provinsi NTT tahun 2009 dan selesai dibangun tahun 2014.

Setelah dibangun dan dilakukan ujicoba untuk diserahkan ke Pemkab Sabu Raijua, ternyata tidak berfungsi karena laut sekitarnya sangat dangkal dan posisi pasang/surut air laut tidak cocok pada saat kapal melakukan labuh tambat.

Saat itu Pemkab Sabu Raijua sudah siap untuk mengoperasikan pelabuhan tersebut dan telah siap menghibahkan tanah di lokasi dermaga.
Ketika Badai Siklon Seroja melanda, pelabuhan yang tidak pernah dirawat dan rusak itu terpaksa digunakan untuk memperlancar aktivitas bongkar muat barang, karena salah satu pelabuhan yang ada terhalang oleh bangkai kapal yang tenggelam.

Pemkab Sabu Raijua bersama DPRD telah berupaya semaksimal mungkin, baik secara lisan maupun tertulis, bahkan menghadap langsung secara berjenjang maupun langsung ke Pemerintah Pusat melalui Kemenhub dan terus melakukan lobi ke Badan Anggaran DPR RI serta Komisi V DPR RI.
Setelah selama kurang lebih dua tahun berjuang di pusat, akhirnya Pemerintah Pusat pun mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki pelabuhan tersebut. (*/yl)

  • Bagikan

Exit mobile version