Ini Kronologi Meninggalnya Sekda NTT Domu Warandoy

  • Bagikan
Sekda NTT, Umbu Warandoy. (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Nusa Tenggara Timur (NTT) berkabung. Sekretaris Daerah (Sekda) NTT, Umbu Domu Warandoy meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan di Jl. Frans Seda, Kelurahan Fatululi, Kota Kupang, Minggu (2/10) dinihari sekira pukul 01.05 Wita.

Jenazah almarhum Domu Warandoy saat ini masih berada di RS Bhayangkara Drs. Titus Ully Kupang.

Kerabat keluarga, Yoppy H. L kepada TIMEX, Minggu (2/10) menjelaskan kronologi perjalanan almarhum Domu Warandoy sebelum kecelakaan yang akhirnya merenggut nyawa Sekda NTT ini.

Menurutnya, pada Sabtu malam (1/10) sekira pukul 21.30 Wita, almarhum Domu Warandoy keluar dari kantor Gubernur NTT menuju Jl. Kemuning di Kelurahan Naikolan untuk bertemu kerabatnya di sana.

Sementara itu, menurut informasi yang diperoleh dari Kepala Biro Humas dan Protokol Prisilia Parera, pada Sabtu (1/10) sore sekira pukul 17.00 Wita, almarhum meminta ajudan dan sopirnya untuk pulang rumah. Sementara Sekda Domu Warandoy terus bekerja hingga sekira pukul 21.00 Wita. Setelah itu keluar dan menuju Jl. Kemuning.

Jelang pukul 01.00 Wita, almarhum Domu Warandoy pamit dan hendak kembali ke rumah jabatan Sekda NTT di Jl. Kartini, Kelurahan Kelapa Lima.

Pegawai yang sehari-hari menjadi sopir almarhum, Mensen Natonis sebagaimana disebukan Yoppy juga membenarkan bahwa dia dan ajudan diminta Sekda untuk pulang rumah pada pukul 17.00 Wita.

Yoppy menjelaskan, dalam perjalanan pulang itu, almarhum menyetir mobil sendiri. Dan sesuai penjelasan dokter setelah melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah Umbu Warandoy, diduga kecelakaan tersebut dipicu oleh serangan jantung yang dialami almarhum.

Sesuai penjelasan dokter kepada istri almarhum, Narwasti Denga Hinda dan Refafi Gah sebagai perwakilan keluarga, ada tanda atau ciri-ciri serangan jantung yang dialami almarhum sebelum kecelakaan. "Jadi diduga almarhum mengalami serangan jantung baru terjadi kecelakaan. Dokter menjelaskan juga ciri-ciri serangan jantung itu kepada istri Pak Sekda dan Pak Refafi Gah sebagai perwakilan keluarga," jelas Yoppy.

Untuk membuktikan lebih detail penyebab kecelakaan, dokter RS Bhayangkara meminta untuk melakukan proses otopsi, tapi keluarga tidak mau dan hanya meminta visum luar saja.

Sesuai informasi yang diperoleh TIMEX, sesuai rencana, pagi ini (2/10), Sekda NTT berangkat ke Jakarta bersama Kepala Badan Keuangan (BKD) Provinsi NTT, Zakarias Moruk untuk melakukan asistensi APBD NTT Perubahan yang baru saja ditetapkan bersama DPRD NTT.

Jenazah almarhum akan disemayamkan di rujub Sekda NTT di Jl. Kartini Kelurahan Kelapa Lima sambil menunggu pertemuan keluarga, apakah akan dibawa dan dimakamkan di Sumba atau tetap di Kupang. (aln)

  • Bagikan