Presiden Jokowi Minta Hentikan Liga 1, PSSI Stop Satu Pekan

  • Bagikan
Presiden RI, Joko Widodo. (FOTO: JawaPos.com)

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kerusuhan suporter pada laga derby Jawa Timur (Jatim) antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, yang menyebabkan ratusan penonton meninggal dunia dan luka-luka itu mendapat perhatian orang nomor satu di negeri ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Jokowi meminta Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi terkait tragedi kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim. Data terkini, peristiwa itu menelan korban jiwa hingga 182 orang meninggal dunia.

Peristiwa memilukan itu terjadi usai pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10) malam. “Kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” tandas Presiden Jokowi dalam konferensi pers, Minggu (2/10).

Presiden Jokowi juga meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeleluruh terkait pelaksanaan pertandingan sepak bola.

“Saya juga telah perintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” tegas Jokowi.

Karena itu, Jokowi memerintahkan pertandingan Liga 1 untuk sementara dihentikan. Penghentian itu dilakukan sampai proses evaluasi dan perbaikan pengamanan selesai dilakukan.

“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepakbola di tanah air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama,” pinta Jokowi.

Menyikapi permintaan Presiden Jokowi ini, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk menghentikan Liga 1 selama satu pekan.

“Berdasarkan arahan Ketua Umum telah memutuskan untuk menghentikan Liga 1 selama satu pekan ke depan. Tentu kita lihat perkembangannya bila memang mengharuskan kita lihat situasi di hari-hari yang akan datang,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi di Jakarta, Minggu (2/10).

Yunus mengaku telah dihubungi otoritas sepak bola dunia, FIFA terkait peristiwa kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Terlebih, insiden tersebut menelan ratusan korban jiwa.

“Media internasional termasuk FIFA telah menghubungi saya mulai tadi malam sampai hari ini menyampaikan bela sungkawa dan menanyakan kejadian tersebut,” ungkap Yunus.

Yunus tak memungkiri, peristiwa tersebut merupakan kejadian luar biasa. Sebab menelan ratusan korban jiwa meninggal dan luka-luka dalam peristiwa tersebut.

“Kejadian ini kejadian luar biasa memakan korban 100 jiwa lebih, tentu ini menjadi atensi semua pihak termasuk PSSI, kami akan membangun komunikasi terus menerus berkaitan agar Indonesia tidak terdampak dengan sanksi dan lain-lain,” ujar Yunus.

Dia pun mengharapkan, FIFA tidak mengambil keputusan terburu-buru setelah insiden di Kanjuruhan. “FIFA mengambil keputusan tidak terburu-buru mereka tahu ini untuk kepentingan sepak bola dunia,” harap Yunus.

Terpisah, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita mendalam atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10). PSSI mendukung pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. “Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan,” kata sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu. (jpc/jpg)

  • Bagikan

Exit mobile version