Membanggakan, 7 Film Pendek Indonesia Tembus Festival Film Internasional di Paris

  • Bagikan
ILUSTRASI. Penonton bioskop ketika masa pandemi. Antarpenonton sali jaga jarak. (FOTO: Dipta Wahyu/JawaPos)

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Indonesia patut berbangga. Para sineas Indonesia kembali mencatatakan prestasi gemilang di pentas internasional. Bagaimana tidak, sebanyak tujuh film pendek karya anak bangsa berhasil menembus ajang Clermont Ferrand International Short Film Festival 2023 di Paris, Prancis.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi capaian prestasi dari ketujuh film pendek tersebut. Apalagi tiga dari film pendek yang ikut dalam ajang itu, jebolan Kompetisi Produksi (Kompro) yang diselenggarakan Kemendikbudristek.

Ketiga film pendek itu adalah Ride to Nowhere (2021), Toya dan Roh Seninya (2022), serta Teh Tawar untuk Akong (2022). Empat film pendek lainnya adalah Dancing Colors, Bawang Merah Bawang Putih, Jamal, dan Nusa Antara.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek Hilmar Farid mengatakan, kemampuan film-film nasional unjuk gigi di pentas internasional makin memacu pemerintah terus memperkuat ekosistem perfilman tanah air. “Sehingga selalu muncul produksi film-film berbobot dan mengedukasi dari para sineas di tanah air,” kata Hilmar dalam keterangannya, Minggu (29/1).

Dia menjelaskan pemerintah, dalam hal ini Kemdikbudristek, akan berupaya memfasilitasi sineas agar dapat menuangkan pemikirannya. Hilmar mengatakan karya sinema Indonesia dalam festival linternasional membuktikan kualitasnya setara hebatnya dengan negara lain yang telah berpengalaman memproduksi filmnya.

Hilmar menuturkan, ikut partisipasinya film pendek pada kancah dunia berpengaruh besar dalam menunjukkan karakter Indonesia. Yaitu Indonesia sebagai bangsa kaya budaya dan etika masyarakatnya kepada negara-negara di dunia melalui karya seni. “Saya apresiasi semangat sineas Indonesia untuk kontribusi karya berkualitasnya meski kita semua beberapa tahun terakhir diuji situasi pandemi Covid-19,” jelasnya.

Ternyata kegigihan memberi karya hebat yang mampu mengharumkan nama Indonesia di tingkat Internasional selalu berkobar.

Terakhir Hilmar mengemukakan, selama dua tahun terakhir dalam keadaan pandemi justru film Indonesia kerap menuai pujian dan pengakuan amat besar. Baik itu dari dalam maupun luar negeri. Sekaligus disabetnya berbagai penghargaan oleh sineas nasional.

Sebagai informasi, ketujuh film pendek Indonesia yang lolos seleksi Clermont Ferrand International Short Film Festival 2023 dapat disaksikan di event Indonesian Entourage: The Spice Route Shorts. Kegiatan ini diselenggarakan pada 31 Januari mendatang.

Keberhasilan pada festival internasional di Perancis kali ini mengulang hal yang sama ketika lima film Indonesia juga masuk dalam perhelatan Busan International Film Festival (BIFF), di Korea Selatan, Oktober tahun lalu.

Untuk diketahui, prestasi sinema tanah air juga diukir aktris senior Christine Hakim. Dia ikut bermain dalam film internasional berjudul The Last Of Us. Film yang dibintangi Christine Hakim tersebut telah ditayangkan di Los Angeles, Amerika Serikat, 9 Januari lalu, di kanal HBO serta HBO Max.

Film ini mampu meraup 5,7 juta penonton saat penayangan perdana. Christine Hakim yang ikut berperan dalam film episode kedua The Last of Us, melakukan syutingnya berlokasi di salah satu univeritas di Jakarta. Aktris Indonesia lainnya Yayu Unru tercatat juga ikut bermain dalam film The Last of Us episode kedua tersebut.

Torehan peran yang digapai Christine Hakim dalam film internasional tersebut membuat dirinya difasilitasi Kemdikbudristek untuk menghadiri gala premier filmnya di Amerika Serikat.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemdikbudristek Ahmad Mahendra menyampaikan, pihaknya bakal komitmen selalu mendukung para sineas nasional dalam karya produksinya. Tujuannya demi kepentingan seni budaya Indonesia di level global.

“Ini merupakan dukungan dalam mengapresiasi aktris dan sineas Indonesia yang telah berkarya serta membawa nama baik Indonesia di dunia internasional,” papar Mahendra. (jpc/jpg)

  • Bagikan