Belajar Sambil Bekerja di Jerman, Pemprov Siap Kirim 3000 Lulusan SMA/SMK

  • Bagikan
LAUNCHING. Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Stafsus Gubernur Prof. Willy dan Prof. Fred Benu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Linus Lusi, unsur Forkopimda dan perwakilan calon peserta program Vokasi dan Training Industri di Jerman, foto bersama usai launching kursus bahasa Jerman di SMK Negeri 4 Kupang. (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Provinsi NTT bekerjasama dengan Prime Education Yogjakarta dan Global Katalys e.V Suttgard Jerman serta Bank NTT untuk mengirim para lulusan SMA/SMK di NTT ke Jerman.

Pengiriman tersebut berlangsung melalui Program Ausbildung yang mencakup Pendidikan Vokasi dan Training Industri (pola on the job training) serta training bahasa jerman, pelatihan softskill dan budaya kerja.

Dari program ini, pemerintah dan mitra menyiapkan kuota pengiriman lulusan sebanyak 3.000 orang ke Jerman. Sebelum diberangkatkan, terlebih dahulu mengikuti kursus bahasa Jerman.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melaunching Training Bahasa Jerman Bagi 3.000 Lulusan SMA/SMK Se-NTT Untuk Program Vokasi ke Jerman.

Dalam sambutannya mengatakan, setiap peserta pelatihan atau training perlu menjaga komitmen agar dapat mampu fasih berbicara dalam bahasa jerman sehingga nantinya dapat mampu beradaptasi saat dikirim ke Jerman nanti.

"Dengan pelatihan bahasa jerman ini, maka anak-anak dapat meningkatkan kemampuan berbahasa jerman dan juga fasih berbicara dalam bahasa jerman. Ini akan sangat membantu sehingga nantinya akan memudahkan mereka pada saat berada di jerman dan memudahkan untuk penyesuaian dan beradapyasi dengan lingkungan sosial disana," jelas Gubernur.

Menurutnya, dalam proses training pasti akan menemui beragam kendala dan kesulitan namun diyakini semuanya dapat dilalui dengan baik. Setelah melalui pelatihan ini dan ketika berada di Jerman nanti, mulai membangun kemandirian untuk diri sendiri.

"Dengan kita kembangkan skill dan kompetensi juga kembangkan perspektif untuk membuka pengetahuan lebih luas. Pergi ke suatu tempat atau negara yang baru tentunya mendorong kita untuk mengenal dunia lebih luas dengan bertemu kenalan yang baru serta budaya orang lain. Sehingga memberikan pengalaman baru bagi kita," jelasnya.

Gubernur VBL menjelaskan, budaya warga negara Jerman sangat mengedepankan kedisiplinan dan konsistensi. "Orang jerman itu dikenal disiplin serta sangat konsisten maka saya minta agar melalui Program Pendidikan Vokasi dan Training Industri ini kalian juga bisa belajar mengenai budaya kedisiplinan ataupun budaya kerja di jerman," kata Gubernur.

Selain itu, Viktor juga meminta dukungan dari semua pihak sehingga anak-anak dapat meningkatkan ilmu dan juga pengalaman belajar di luar negeri lalu kembali untuk membangun Provinsi NTT ini.

Kepada para orang tua juga diharapkan agar senantiasa memberikan dukungan sehingga mereka secara pribadi pun bertanggung jawab untuk serius mengikuti pelatihan dan juga tetap komitmen menggali pengalaman positif sebanyak-banyaknya saat di Jerman.

PENGALUNGAN. Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dikalungi selendang tanda selamat datang oleh Kepsek SMKN 4 Kupang, Semi Ndolu. (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

"Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Provinsi NTT tak lupa memberikan apresiasi kepada pihak Prime Education Yogjakarta dan Global Katalys e.V Suttgard Jerman serta Bank NTT yang sudah mendukung untuk membangun kolaborasi program ini untuk anak-anak kita sebagaimana tujuan kita bersama untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas," kata mantan anggota DPR RI itu.

Ketua Panitia Program Ausbildung, Semi Ndolu menjelaskan maksud dan tujuan training bahasa jerman ini adalah untuk menyiapkan para calon azubi untuk memiliki kemampuan bahasa jerman hingga level Intermediate, mengingat kemampuan bahasa menjadi syarat dalam mengikuti program ausbildung di Jerman.

Semi menyebut, Peserta Program ini adalah lulusan SMA/SMK/Sederajat yang berusia 18-35 tahun. Targetkan 2 tahun dengan ditargetkan 2 tahun kedepan sebanyak 3.000 orang. Setiap bulan dibuka kelas baru tanpa adanya batasan waktu pendaftaran.

"Setiap kelas maksimal 36 orang sehingga setiap tahun ditargetkan sebanyak 42 kelas. Peserta tahap 1 saat ini sebanyak 62 orang (Laki-laki berjumlah 31 orang dan perempuan berjumlah 31 orang) yang berasal dari Kota kupang, Kabupaten Rote Ndao, TTS, Belu, Sumba Barat Daya dan Flores Timur," katanya.

Semi menambahkan, tahapan pelatihan bahasa mulai level Basic (A1, A2), hingga level Intermediate (B1,B2) dengan selama 6 bulan atau 1.000 jam pelajaran, dimana peserta secara intensif belajar selama 10 Jam pelajaran setiap pertemuan dan selama proses training. Peserta tidak hanya belajar bahasa Jerman tapi juga dipacu softskill nya melalui bimbingan mental, karakter, disiplin dan budaya kerja.

Pada tahapan bimbingan administrasi, yakni peserta dibimbing untuk membangun CV, Motivation Letter dan Lamaran Jurusan yang diminati, dan selanjutnya mengurus Visa setelah mendapatkan persetujuan kontrak dari industri di Jerman. Tahap selanjutnya adalah keberangkatan peserta ke Jerman yang difasilitasi oleh Global Katalyst e.V Stuttgart Jerman mulai Maret-Juni 2024.

Untuk pembiaayaan, pendaftar harus menyetor sebanyak Rp9.700.000. Bisa dicicil selama 3 kali dengan DP saat mendaftar sebesar Rp.3.700.000. Bagi peserta yang mengalami kesulitan pembiayaan dapat mengakses pembiayaan kredit dari Bank NTT.

Perwakilan Prime Education Yogjakarta Bapak Indra Irawan mengatakan, tujuan atau harapan dari pelaksanaan program ini adalah dapat mendukung pembangunan SDM Provinsi NTT.(r3)

  • Bagikan