Pusat Alokasi Dana untuk Intervensi Inpres Janda Ruas Dampek-Benteng Jawa

  • Bagikan
Bupati Matim, Agas Andreas bersama PPK Wilayah 3.4 Provinsi NTT, pihak PT Wijaya Graha Prima, dan BPJN Provinsi NTT usai penandatanganan kontrak kerja paket Inpres Janda untuk Matim di Labuan Bajo, Senin (28/8). (FOTO: ISTIMEWA)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pembangunan infrastruktur jalan dari dana Inpres Jalan Daerah (Janda) tahap I di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), mulai dikerjakan. Jalan daerah yang diintervensi langsung oleh pemerintah pusat itu, yakni ruas Dampek-Benteng Jawa.

Penandatanganan kontrak kerja antara pemenang tender atau kontraktor pelaksana dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi NTT, telah dilakukan di Labuan Bajo, Senin (28/8). Penandatanganan kontrak itu disaksikan langsung Bupati Matim, Agas Andreas.

"Inpres tahap pertama ini sudah mulai dikerjakan. Saya sudah memantu kegiatanya di lokasi, juga mengecek peralatan kerja termasuk AMP, dan material milik kontraktor pelaksana, yakni PT Wijaya Graha Prima," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) wilayah 3.4 Provinsi NTT, Edwin Situngkir, kepada TIMEX di Ruteng, Jumat (1/9) petang.

Edwin mengatakan, panjang ruas jalan Dampek-Benteng Jawa yang ditangani oleh anggaran Inpres Janda tahap I 2023, mencapai 9,5 Km dengan lebar badan jalan yang di aspal 4 meter. Sementara nilai kontrak untuk paket ini senilai Rp 28,9 miliar.

Dengan demikian, Edwin berharap pekerjaanya bisa selesai tepat waktu, dan hal yang paling penting itu harus berkualitas.

Menurut Edwin, dalam wilayah tugasnya, program Inpres Janda juga mengintervensi pembangunan jalan rusak di daerah So'a, Kabupaten Ngada. Dimana, anggaran yang dialokasikan untuk daerah itu mencapai sebesar Rp 36,7 miliar. Panjang jalan yang dikerjakan mencapai 14 Km, lebar 3,5 meter, dan kontraktor pelaksananya, PT Pesona.

"Semua kegiatan pembangunan jalan dari dana Inpres Janda tahap I ini, kontraknya sampai 31 Desember 2023. Saya sudah sampaikan kepada pihak rekanan, supaya hal utama yang diperhatikan itu, kualitas. Intinya, kerja itu jangan sampai dua kali," katanya.

Bupati Matim, Agas Andreas, menyampaikan ucapan terima kasih dengan selesainya tender dan penandatanganan kontrak program Inpres Janda untuk Matim.

Penandatanganan kontrak itu, kata Bupati Agas, menandakan bahwa pekerjaan akan segera dimulai, dan masyarakat akan menikmati jalan dengan kondisi yang lebih baik.

Bupati Agas pun mengajak semua pihak untuk mengawasi pekerjaan yang ada. "Rasa memiliki biasanya akan timbul ketika semua proses diikuti sejak awal. Sehingga saya mengajak masyarakat Matim, untuk bersama mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini. Pengawasan ini bentuk terima kasih untuk Pemerintah Pusat yang telah mengalokasikan dana Inpres Janda untuk pembangunan jalan Dampek-Benteng Jawa," pungkas Bupati Agas. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version