Pameran Cerita Rakyat Menyuskseskan HUT ke-15 Kabupaten Sabu Raijua

  • Bagikan
LASARUS GIE/TIMEX POSE BERSAMA. Ketua pelaksana kegiatan pameran cerita rakyat, JH Fernando pose bersama peserta dari SMAN 1 Hawu Mehara, pekan lalu.

KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID- Berbagai kegiatan masyarakat untuk menyukseskan HUT ke-15 Kabupaten Sabu Raijua yang jatuh pada 26 November 2023.

SMA Negeri 1 Hawu Mehara menyelenggaran kegiatan pameran cerita rakyat Rai Hawu menginspirasi dari kelompok anak muda Komunitas Mira Hari yang digelar di halaman SMA Negeri 1 Hawu Mehara di Tanajawa, pekan lalu.

Ketua panitia pelaksana Jefrison Haryanto Fernando yang dikonfirmasi Timor Express di sela kegiatan pameran cerita rakyat mengatakan, tujuan diadakannya pameran cerita rakyat untuk menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan warisan budaya tutur, menjaga nilai luhur dan kearifan pada mitologi yang selama ini diekspresikan melalui tradisi lisan atau budaya tutur.

Menurut Jefrison, selain bertujuan untuk membantu menghidupkan kembali kemajuan kebudayaan tradisi lisan dan menumbuhkan ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan melalui generasi muda berkreatif serta mendorong pendokumentasian mitologi dan tradisi lisan.

Dikatakan, ada beberapa rangkaian tutur cerita rakyat yang dituturkan oleh 10 siswa, bincang budaya bersama tiga orang budayawan sebagai narasumber, salah satu dirinya yang membawa materi tentang keberagaman budaya Sabu Raijua.

Pemateri kedua, Lodimeda Kini merupakan peneliti museum Ammu Hawu membawa materi tentang Pendokumentasian Tradisi Lisan dan pemateri ketiga, Lepnardo Lede Lay membawakan materi tentang Menumbuhkan Ekosistem Kebudayaan yang Berkelanjutan.

"Profesi yang diundang menjadi inspirator yakni peneliti, jurnalis, pengusaha yang diwakili Ketua HIPMI Sabu Raijua, Polres Sabu Raijua, Kejari Sabu Raijua, Direktur PT Nataga RaiHawu Industri, dokter, fotografer dan videografer," katanya.

Terpisah, ketua komunitas Mira Hari Sabu Raijua, Lodimeda Kini mengatakan, kegiatan pameran cerita rakyat dan Sarai menginspirasi terselenggara atas kolaborasi antara komunitas Mira Hari, komunitas Generasi Peduli Sesama, museum Ammu Hawu, Sekolah Multi Media (Skolmus), Yayasan Sheep Indonesia (YSI), taman bacaan AMEN dan SMA Negeri 1 Hawu Mehara.

“Mereka semua ini sebagai narasumber dan inspirator merupakan gerakan anak muda Sabu Raijua. Bertujuan membentuk generasi baru yang kritis dan peduli sesama melalui kebudayaan dan pendidikan,” kata Lodimeda. (kr8/ays)

  • Bagikan