Serahkan 52 Paket PMT, Sarana Air Bersih, Bibit Sayur dan Ikan Lele
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Dalam rangka mendukung upaya penurunan angka stunting di Indonesia, Srikandi PLN Movement 2023 melalui program TJSL menunjukkan komitmennya dengan menyerahkan 52 paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT), sarana air bersih untuk SD Inpres Neosopu, serta bantuan bibit sayur dan bibit ikan lele.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak di sekolah.
Pada Jumat tanggal 8 Desember 2203, Srikandi PLN Movement menggelar acara penyerahan bantuan TJSLdi Desa Kolbano, Kabupaten TTS. Acara tersebut dihadiri oleh Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN UIW NTT, Srikandi PLN NTT, Kepala Desa Kolbano, Direktur Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat, Tokoh Masyarakat serta dihadiri oleh perwakilan dari SD Inpres Noesopu dan penerima manfaat dari kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Debigus D. Boimau, SP., Kepala Desa Kolbano menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Srikandi PLN atas dedikasinya dalam mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
"Jadi saya mengapresiasi sebagai Kepala Desa dan teman-teman Perangkat Desa mengapresiasi atas bantuan yang diberikan dan semoga bantuan yang diberikan ini membawa kontribusi positif untuk penurunan stunting," ucap Debigus.
Debigus juga menambahkan stunting masih menjadi sorotan, karena angka stunting bertambah dari tahun sebelumnya.
Dikatakan, stunting ini merupakan permasalahan besar yang sementara terjadi di Desa Kolbano, pada tahun 2022 stunting di Desa Kolbano berjumlah 42, tetapi ada kenaikan di Tahun 2023 menjadi 52.
"Kami sudah terobosan-terobosan dari Pemerintah Desa dengan pemberian PMT untuk usia batita sampai dengan ibu hamil KEK. Kita juga berikan bibit sayur tapi sampai saat ini masih ada juga peningkatan stunting. Harapan kami, kalau bisa ini dikembalikan kepada keluarga penerima manfaat bagaimana kita sikapi ini untuk menjaga bayi atau anak-anak kita untuk bisa keluar dari pada yang namanya stunting ini,” tambahnya.
Sebanyak 52 paket Pemberian Makanan Tambahan diserahkan kepada anak yang tergolong stunting sebagai upaya untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak. Selain itu, sarana air bersih juga diberikan untuk memastikan ketersediaan air bersih yang layak konsumsi di lingkungan sekolah.
Penerima manfaat perwakilan dari SD Inpres Noesopu Marince menyampaikan terimakasih dan harapan kedepan untuk program seperti ini dapat berjalan terus.
“Kami dari SD Inpres Noesopu menyampaikan terima kasih kepada PLN Peduli dan para Srikandi PLN yang sudah memberikan bantuan paket tower air, dinamo air, set pipa dan tempat sampah buat kami di sekolah ini yang dapat mendukung dalam kebersihan di sekolah ini. Harapan kami semoga kegiatan dan program ini kedepannya berjalan dengan baik dan lebih banyak membantu kami,” ujar Marince.
Bantuan Bibit Sayur dan Bibit Ikan Lele diharapkan dapat memberikan pendekatan jangka panjang dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak. Dengan adanya program penanaman sayur dan budidaya ikan lele, diharapkan anak-anak dapat memperoleh sumber gizi yang tinggi dan seimbang secara berkelanjutan.
Regina Koebanu Ibu hamil KEK penerima manfaat juga manyampaikan ungkapan terima kasih kepada srikandi PLN.
“Terima kasih srikandi PLN sudah memberikan bantuan paket PMT stunting, harapannya semoga kegiatan program seperti ini kedepannya berjalan dengan baik dan semakin banyak membantu masyarakat," ucapnya.
Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian Srikandi PLN Movement terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen PLN untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan di berbagai lapisan masyarakat.
Rio Widya Nugraha selaku Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur juga turut menyampaikan dalam sambutannya, terkait program srikandi PLN upaya dalam kesetaraan gender di PLN.
“PLN memang hadir dari tahun 2020, tetapi untuk tahun 2023 pelaksananya beda, kalau sekarang bersama kawan-kawan srikandi. Srikandi ini adalah para pegawai perempuan PLN yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial di wilayah kerja masing-masing seperti yang dilakukan sekarang ini," ungkapnya.
Tugas mereka, lanjutnya, melihat fenomena sosial yang mungkin perlu dibantu dalam rangka pemberdayaan perempuan, seperti sekarang disini ada masalah terkait stunting yang mungkin sudah dari 2020, juga sudah masuk, tetapi penanganan stunting ini tidak bisa selesai secara langsung atau satu kali.
"Makanya kami masuk lagi melalui para srikandi PLN, mudah-mudahan yang tadi dikeluhkan oleh bapak Kepala Desa itu bisa kita selesaikan secara bertahap,” tutur Rio.
Dia berharap dengan adanya dukungan ini, angka stunting di Nusa Tenggara Timur khususnya di Timor Tengah Selatan ini dapat terus menurun, dan anak-anak dapat tumbuh kembang dengan baik, cerdas, dan sehat. Srikandi PLN Movement berharap bahwa tindakan nyata ini dapat menjadi inspirasi bagi yang lainnya untuk turut serta dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.(thi)