KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Allah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus untuk lahir ke dunia. Menjadi Juruselamat umat manusia. Yesus lahir dan menyapa semua orang.
Perenungan tersebut disampaikan Pdt. Markus O. Raga dalam ibadah syukuran Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 bagi Jemaat Rayon 12 GMIT Lahai Roi Tofa, Sabtu (6/1).
Ibadah yang mengusung tema "Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Dunia" itu terambil dari kitab Lukas 2:14.
"Sasaran Injil Lukas adalah orang di luar Israel. Injil Lukas menyapa orang yang dianggap berada di luar keselamatan. Orang yang terabaikan dan orang pinggiran. Seperti para gembala adalah kelompok orang yang tidak diperhitungkan," kata Pdt. Markus.
Terlepas dari itu semua, jelasnya, orang-orang yang tidak diperhitungkan oleh manusia, diperhitungkan oleh Allah. Pdt. Markus melanjutkan, natal sesungguhnya adalah karya keselamatan Allah untuk dunia, bukan hanya untuk orang kristen.
"Dia yang punya isi dunia yang menaruh peduli dan tidak tega melihat dunia hancur," tegasnya.
"Perayaan ini akan berakhir, tapi keteladanan Allah tidak akan pernah berakhir. Dia lahir di kandang yang hina, agar orang-orang kecil bisa datang menyembah Dia. Hidup dalam semangat kesederhanaan," sambungnya.
Ia menyebut, begitu pun persekutuan di Jemaat Rayon 12 agar tetap hidup dalam semangat cinta kasih, semangat kepedulian, saling mendengar antara suami isteri, orang tua dan anak-anak.
"Jangan pernah simpan dendam karena perayaan natal akan hambar dan tidak bermakna," katanya.
Ketua Rayon 12 GMIT Lahai Roi Tofa, Nikodemus H. Seli menyampaikan, acara syukuran ini digelar untuk membangun tali kasih persaudaraan antarjemaat. Sebab, perayaan Natal dan Tahun Baru kemarin, tidak semua jemaat saling bertemu dan memberi selamat.
"Natal dan tahun baru kita jemaat tidak saling berjabatan tangan secara langsung, tapi dengan ini kita bisa bertemu dan bersilaturahmi secara langsung," ucapnya.
Dirinya berharap, hubungan persaudaraan ini tetap terjalin baik antarjemaat. (cr1/gat)