BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Banjir bandang di Kali Wae Dara, Kecamatan Lambe Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Minggu (26/2/2024) petang, mengakibatkan jaringan transmisi dan distribusi air minum yang kelolah UPTD SPAM, putus total. Pelayanan ke 123 Sambungan Rumah (SR) terganggu.
"Banjir bandang itu terjadi karena hujan lebat mengguyur wilayah utara Kabupaten Matim. Akibatnya jaringan pipa transmisi dan distribusi putus total. Kondisinya, sudah 2 hari pelayanan air bagi pelanggan jadi terganggu," ujar Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Yun Aga, kepada media ini di Borong, Senin (27/2/2024).
Lanjut Fransiskus, pipa pasokan air minum yang putus itu adalah jenis Gip atau berbahan besi. Tidak hanya putus, tapi pipa juga ikut hanyut terbawa arus banjir. Dimana pipa tersebut dibangun melewati kali Wae Dara. Khusus pipa transmisi yang putus total, mencapai panjang 36 meter. Sementara pipa distribusi, kondisi putus dan hilang terbawa banjir mencapai panjang 24 meter.
"Jaringan transmisi yang putus ini, jenis Gip 3 dim. Sementara jaringan distribusi, jenis Gip 1,5 dim. Pada Senin (26/2/2024) pagi, petugas kami sudah lakukan penanganan darurat pada pipa transmisi. Namun sore harinya, kembali terjadi banjir besar, dan pipanya hanyut terbawa arus," kata Fransiskus yang akrab disapa Kevin.
Dikatakanya, mengingat arus air belum stabil surut, dan cuaca di wilayah itu belum bersahabat, apalagi menuju lokasi harus melewati hutan, maka upaya untuk penangananya belum bisa dilakukan. Material pipa yang terbawa arus banjir, belum tahu keberadaanya. Peristiwa ini berdampak pada pelayanan bagi 123 pelanggan atau SR di desa Satar Kampas, dan Satar Punda.
"Bila kondisi cuacanya sudah bagus, dan arus banjir sudah normal, kita langsung lakukan upaya perbaik. Tapi pertama kita cari semua pipa transmisi yang terbawa banjir. Setelah itu pipa itu kita perbaik sambung kembali. Sedangkan untuk pipa distribusi, agak sulit untuk kita cari, dan terpaksa pipanya harus disuplai dari Borong," bilang Kevin.
Dia menambah, hal pasti tentu kondisi tersebut secepatnya diperbaiki demi pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan. Berharap cuaca kembali bersahabat, sehingga proses perbaikan berjalan dengan baik. Kemudian untuk perbaikan, pihak UPTD SPAM membutuhkan peralatan dan mesin las pipa dari yang didatangkan dari Borong.
Selain itu membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak untuk mengangkut peralatan, dan mesin las menuju lokasi penyambungan pipa yang putus tersebut. Kondisi saat ini di kantor pusat UPTD SPAM Matim di Borong, hanya memiliki satu set peralatan dan mesin las. Sehingga disini dalam penanganan, tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat.
"Sehingga kami minta semua pihak, khususnya pelanggan UPTD SPAM yang terdampak dari peristiwa bencana ini, untuk bersabar. Kami menyampaikan mohon maaf atas semua ini. Peralatan kita terbatas, dan kami juga butuh tenaga banyak untuk bisa pikul peralatan kerja menuju lokasi yang jauh lewat hutan," tutur Kevin.
Sesuai pengakuan sejumlah warga di wilayah Kecamatan Lamba Leda Utara, banjir yang terjadi kali Wae Darah terhitung paling besar selama 10 tahun terakhir. Selama peristiwa bencana kerusakan pipa ini, warga untuk sementara memanfaatkan air dari kali. Sebab tidak banyak warga disana yang memiliki sumur. Jika cuaca sudah baik, maka petugas kita dari UPTD SPAM, langsung lakukan perbaikan. (Kr1)