13 Unit Perumahan Seroja Terendam Banjir

  • Bagikan
IST DATA. Tim BPBD Kota Kupang saat mendata warga terdampak banjir rob di wilayah Kelurahan Fatubesi.

Banjir Rob, 13 KK di Fatubesi Mengungsi

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Sebanyak 13 unit rumah di kompleks perumahan Seroja tepatnya di wilayah RT 20/RW 08, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang terendam banjir. Kejadian ini dipicu luapan air dari saluran drainase yang berada di bagian belakang perumahan Seroja. Kejadian luapan air ini terjadi Minggu malam (10/3).

"Air masuk sampai dalam rumah warga, setinggi lutut orang dewasa," kata Ketua RT 20/RW 08 Kelurahan Manulai II, Mesak Mnune, Selasa (12/3).

Atas kejadian itu maka Mesak berharap kepada pemerintah untuk membuat tembok penahan agar air tidak lagi meluap masuk ke dalam rumah warga. Diakuinya, setelah hujan berhenti maka genangan air berangsur-angsur mengering.

Kendati demikian, kondisi curah hujan yang tinggi ini masih terjadi saat ini maka luapan air masih berpotensi terjadi dan akan menggenangi rumah warga di kompleks perumahan Seroja tersebut.

"Kalau hujan deras warga selalu waspada karena ditakutkan akan terjadi genangan lagi," ujarnya.

Sementara Onesimus Taek, selaku Pengurus Bidang I Perumahan Seroja, menjelaskan bahwa warga tidak bisa tidur nyenyak saat terjadi hujan deras karena warga terancam dengan serangan banjir yang masuk ke dalam rumah.

"Air ini meluap karena selokan yang kurang baik," ujarnya.

Saat ini, warga sangat kesulitan mengatasi permasalahan banjir yang masuk ke rumah warga ini. Sehingga, diharapkan ada perhatian dari dinas terkait untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut sehingga masyarakat dapat merasakan kenyamanan dan terhindar dari ancaman banjir.

BPBD Kesulitan Lakukan Pendataan

HUJAN dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Kota Kupang mengakibatkan banjir rob di sejumlah wilayah pesisir pantai di Kota Kupang. Selain di Oesapa, banjir rob juga melanda sebanyak 13 Kepala Keluarga (KK) di wilayah Kelurahan Fatubesi. Warga terdampak terpaksa mengungsi sementara ke SD Inpres Oeba II.

Hujan dengan intensitas tinggi ini pun menyulitkan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang untuk melakukan pendataan jumlah kerugian yang alami masyarakat akibat hujan dengan intensitas tinggi ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Kupang, Rico Umar mengatakan, pihaknya selama beberapa hari terakhir ini selalu mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya dampak dari hujan disertai angin kencang.

"Beberapa di antaranya adalah laporan tentang pohon tumbang sehingga menghalangi akses jalan, tepatnya di Jalan Thamrin depan Puskesmas Oepoi. Laporan ini pun langsung disikapi dan ditindaklanjuti untuk dibersihkan pohon yang tumbang tersebut," katanya saat diwawancarai per telepon, Selasa (12/3).

Dia mengatakan, pada Selasa (12/3), ada juga laporan pohon tumbang sehingga menghalangi akses jalan, tepatnya di Kelurahan Fontein.

Dia menjelaskan, gelombang pasang yang terjadi pun mengancam warga di wilayah pesisir pantai. Ada lima lokasi yang sangat rentan, yaitu di Kelurahan Oesapa Kampung Nelayan, Kelurahan Pasir Panjang RT 07, Kelurahan Fatubesi di RT 17 dan Kelurahan Tode Kisar RT 04 dan Kelurahan Namosain.

"Untung kerugiannya, sampai saat ini belum bisa dilakukan pendataan kerugian material atau rumah warga yang terdampak, karena cuaca yang tidak mendukung. Kami pun terus mengimbau kepada masyarakat yang mendiami lokasi pesisir pantai agar lebih mengutamakan keselamatan jiwa dari pada harta benda," jelasnya.

Dia pun meminta agar jika hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi, maka diminta agar warga segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. "Bahkan di Kelurahan Fatubesi ada 13 KK yang sudah mengungsi di SD Inpres II.

"Berdasarkan rilis dari BMKG, hujan akan terjadi sampai tanggal 18 Maret nanti, sehingga warga diminta untuk tetap waspada dan mencari tempat yang aman jika terjadi ancaman," ungkapnya.

Dia mengatakan, BPBD Kota Kupang pun siaga dengan posko di Kantor BPBD, dan masyarakat pun melaporkan adanya bencana melalui call center BPBD Kota Kupang, dengan menghubungi nomor 0812 3994 0976.

Pemerintah Kota Kupang pun telah mengeluarkan surat edaran tentang kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi atau angin puting beliung atau angin kencang, banjir, longsor dan bencana geologi atau gempa bumi dan tsunami.

Dalam surat edaran tersebut, Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay mengatakan, memperhatikan kondisi cuaca Kota Kupang saat ini dalam memasuki masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan dapat berpotensi bencana hidrometrodologi, sehingga Diminta kepada camat, lurah, RT dan RW agar segera mengimbau masyarakat untuk memperhatikan dan mewaspadai terjadinya bencana.

Dia juga meminta untuk membersihkan sampah di saluran drainase, memangkas pohon atau dahan rapuh yang cabang-cabang ini condong ke rumah, memperbaiki dan memperkuat atap rumah yang rusak.

Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lebih dari satu jam, serta objek pada jarak pandang 30 meter, maka warga yang tinggal di daerah lereng, bantaran sungai, dan dataran rendah dan daerah aliran sungai agar segera melakukan evakuasi secara mandiri dengan memperhatikan jalur-jalur evakuasi. (r1/thi/gat)

  • Bagikan

Exit mobile version