ENDE, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Akibat jebolnya tanggul irigasi yang terletak di kali Bale Ponggo Desa Ekoae Kecamatan Wewaria beberapa waktu lalu, menyebabkan petani gagal tanam.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Gadir Dean saat kunjungan kerja Pj Bupati Ende, Agustinus Gaja Ngasu ke Desa Ekoae Kecamatan Wewaria, Senin (29/4).
Kedatangan Pj Bupati Ende, Agustinus Ngasu dalam rangka tanam perdana padi tadah hujan dengan pola tanam jajar legowo 4.1 dengan varietas padi Ciherang.
Gadir Dean menyebutkan, sekitar 40 hektare sawah irigasi gagal tanam di Ekoae akibat jebolnya tanggul di kali Bale Ponggo.
Dikatakan, dari 40 hehtare sawah irigasi tersebut, sebanyak 15 hektare sudah diolah, 7 hektare sudah ditanam, 15 hektare belum diolah, 15 hektare lainnya gagal panen.
"Penyebabnya karena tanggul jebol sehingga irigasi ke persawahan tersebut tidak bisa diairi," kata Gadir.
Dirinya meminta agar pemerintah dalam hal ini instansi teknis bisa segera memperbaiki dan mengatasi persoalan tersebut agar air segera mengairi sawah-sawah yang ada yakni sekitar 40 hektare.
"Apabila diperbaiki akan mengairi hamparan Ponggo seluas 40 hektare yang sangat membutuhkan air untuk proses pertanaman padi fase vegetatif, sehingga gagal tanam atau panen tidak terjadi," jelas Gadir.
Selain itu, salah seorang warga Ekoae, Stefanus Sawa menyebutkan, dengan adanya tanggul para petani bisa menanam padi di sawah dari irigasi tersebut.
"Setidaknya, bisa menambah produksi padi selain dari sawah tadah hujan juga dari sawah irigasi," kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Ende, Agustinus Ngasu mengatakan, pada intinya Pemerintah Kabupaten Ende segera menyelesaikan persoalan jebolnya tanggul tersebut.
Namun, dirinya meminta agar saat pelaksanaan perbaikan nantinya tidak ada persoalan atau konflik kepentingan. Hal ini kata dia, sering terjadi ketika terjadi pelaksanaan pembangunan disuatu wilayah.
"Pemerintah menyambut baik, hanya saya minta jangan ada konflik kepentingan, manakala ada alat berat datang masyarakat jangan palang," pesannya.
Dijelaskan, karena permintaan darurat dari masyarakat dan mendadak, maka penanganannya akan dilakukan sementara. Pemerintah kata dia, akan mengerahkan alat berat guna mengurai material sehingga air bisa kembali mengalir.
"Pak Kadis PUPR sudah sampaikan siap mengukur dan akan membawa alat berat untuk menggusur agar air bisa mengairi 40 hektare lahan sawah," katanya.
Dirinya berharap, dengan kembali normalnya irigasi, 40 hektare sawah bisa dipanen sebanyak dua kali. Setidaknya kata dia, berdasarkan perhitungan sekitar 380 ton bisa diproduksi dari 40 hektare sawah tersebut.
Sebelumnya, Pj Bupati Ende melihat secara langsung kondisi tanggul yang jebol. Hadir juga dilokasi Kepala Dinas PUPR Mustaqim Mberu bersama staf. (kr4/ays)