Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Rugi Ratusan Juta
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) mengalami kerugian materi yang ditaksir sekira ratusan juta rupiah. Ini akibat dari terbakarnya Rumah Dinas serta Gedung Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Tak hanya gedung, melainkan isi gedung juga tidak luput dari keganasan si jago merah itu. Seperti satu unit mobil Double Cabin merk Strada Triton, dua unit sepeda motor merk Honda Supra X 125, satu unit sepeda motor merek Yamaha F1ZR dan dua unit Hand Tractor serta Cooltifator atau mesin garap.
Sontak kejadian itu menghebohkan warga sekitar pukul 08.30 Wita, Kamis (2/5). Kemacetan di ruas Jalan Alfons Nisnoni pun tak bisa dihindari. Karena itu, rekayasa lalu lintas pun dilakukan sehingga tidak ada kemacetan arus lalu lintas.
Kendaraan yang datang dari arah Bakunase menuju ke arah Polda NTT dan sebaliknya terpaksa harus melintas melewati jalan lainnya. Dampaknya, kemacetan pun terjadi di jembatan Biknoi yang menghubungkan antara Kelurahan Naikoten I dan Bakunase II.
Juan Saputra, 25, salah satu pengendara roda dua kepada media ini mengaku dampak dari kebakaran di Kantor Dinas Pertanian itu maka dirinya harus memutar arah yang cukup jauh.
"Saya dari kolam Airnona mau ke arah Polda NTT, tapi tidak bisa lewat karena ada kebakaran. Jadi, saya putar kembali menuju ke arah Labat dan lewat jembatan Biknoi," ungkapnya.
Adel Ratu Kore, 69, salah satu warga di sekitar lokasi mengaku awalnya ia melihat asap hitam pekat. Tak lama kemudian munculah api di rumah Dinas Pertanian tersebut.
"Saya kaget lihat asap hitam tebal itu," ujarnya.
Sementara Jiners Fernando Riwu Djata yang saat itu sementara menambal ban melihat api yang muncul dari rumah Dinas Pertanian, sebelahnya gedung Kantor Dinas Pertanian . Kobaran api semakin besar karena angin yang bertiup cukup kencang sehingga merambat ke kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.
"Pegawai dari kantor lari keluar dari dalam gedung kantor untuk selamatkan diri," jelasnya.
Tak berselang lama, petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan pemadaman. Sekira empat jam baru api bisa dipadamkan.
Untuk diketahui, kebakaran itu menimbulkan kepulan asap tebal menjulang tinggi ke awan. Warga sekitar pun ikut menyaksikan kejadian tersebut namun tetap mengenakan masker.
Kabid Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas SDM Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang, Frids Kodji mengaku, menurunkan dua unit armada mobil Damkar ditambah dua unit mobil suplai. Frids menambahkan bahwa setelah mendapatkan informasi sekira pukul 08.30 Wita, pihaknya langsung respon dengan cepat dan langsung terjun ke lokasi kejadian.
"Itu tugas kami, kalau kami tidak respon cepat, maka akan mengalami kerugian lebih besar," ungkapnya.
Plt. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz Umbu Wanda menjelaskan bahwa gedung ini dibangun sudah cukup lama. Awalnya, ia mengikuti rapat lalu mendapatkan informasi terjadinya kebakaran.
"Kami datang itu sudah sekitar 60 persen gedung sudah terbakar," ungkapnya.
Beruntung, petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang merespon cepat dan melakukan pemadam sehingga api tidak merambat ke gedung kantor yang satunya lagi.
"Kami sudah laporkan kejadian ini ke pimpinan," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, polisi akan melakukan penyilidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran.
"Kami belum tahu asal apinya dari mana," ungkapnya.
Diakui saat kejadian kebakaran itu ada pegawai. Mereka juga panik sehingga berlari keluar dari dalam kantor karena melihat api sudah semakin membesar.
"Yang terbakar selain bangunan, ada mobil dinas, satu sepeda motor, tracktor roda dua mesin garap dan arsip kantor," jelasnya.
Rumah dinas yang terbakar itu sudah lama kosongn (tidak ditempati).
"Kami bersyukur kepada Tuhan karena semua selamat dan tidak ada korban jiwa," ungkapnya.
Untuk total besaran kerugian belum bisa dipastikan.
"Masih shock jadi belum tahu berapa kerugian," jelasnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Semmy Keffi menjelaskan, jumlah pegawai yang bekerja di kantor ini sebanyak 13 orang. Keseluruhannya ada 28 orang terdiri dari ASN dan honorer.
Kebetulan, masih ada satu gedung kantor yang aman (tidak terbakar) sehingga pegawai akan tetap menjalankan tugas seperti biasa di gedung kantor itu.
"Arsip yang terbakar itu seperti arsip kepegawaian dan dokumen-dokumen kegiatan kantor," jelasnya.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R. J. H. Manurung juga turun langsung di lokasi kejadian kebakaran ini.
Berdasarkan keterangan dari beberapa saksi, sumber api diduga berasal dari rumah dinas yang bersebelahan dengan gedung kantor.
Rumah dinas yang kosong itu dipakai sebagai tempat penyimpanan obat-obatan milik dinas pertanian. Bangunan ini dibawa tanggung jawab Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.
"Kita akan dalami lagi penyebab kebakaran," ungkapnya.
Dia menyampaikan terima kasih kepada petugas pemadam kebakaran dari Dinas Kebakaran Kota Kupang dan responsif cepat dari Polda NTT dengan satu unit mobil Water Canon Polda NTT serta anggota Polresta yang turut membantu petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api.
"Tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Lokasi kejadian juga telah dipasang Police Line dan anggota telah melakukan olah TKP guna proses penyilidikan lebih lanjut. Pada kesempatan itu, anggota PMI juga turut memberikan membantu.
Kepala Markas PMI Kota Kupang, Juliana Manuhutu menjelaskan bahwa PMI menerjunkan satu unit mobil tangki guna membantu mengisi air pada mobil Damkar. Personel PMI Kota Kupang dan Provinsi NTT semuanya terlibat.
"Kami sudah laporkan ke pusat juga," ujarnya.
PMI juga melakukan pembagian masker sekira enam dos yang isinya sebanyak 300 masker kepada masyarakat, anggota TNI-Polri dan petugas pemadam di lokasi kebakaran. (r1/gat)