Fasilitas Tak Siap, Disdikbud Tetap Gelar US Online

  • Bagikan
Theodora Ewalde Taek

SDI Nasipanaf Wajibkan Peserta US Siap HP dan Paket Data

Walde Taek: Disdikbud dan Sekolah Harus Tanggung Jawab

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Pelaksanaan Ujian Sekolah (US) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) di Kota Kupang sudah ditetapkan untuk digelar secara online. Padahal, sejumlah sekolah di Kota Kupang belum didukung demgan fasilitas yang memadai.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Kupang, Dumuliahi Djami mengatakan bahwa US untuk tingkat SD dan SMP akan dilaksanakan secara online. Dan, pelaksanaan US tingkat SMP akan digelar hari ini (5/5).

Kepada Timor Express usai menghadiri upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardikna) ke-65 tahun 2024 di lapangan upacara Kantor Wali Kota Kupang, Kamis (2/5), Dumuliahi Djami mengatakan bahwa pelaksanaan US tahun ini secara online telah diputuskan oleh Disdikbud Kota Kupang.

"Pelaksanaan ujian sekolah SD dan SMP semuanya berbasis online dan itu telah diputuskan dalam rapat di dinas," ujar Dumul sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Dumul menekankan bahwa sekolah yang tidak memiliki fasilitas pendukung memadai untuk ujian sekolah online maka perlu segera melapor ke Disdikbud agar dapat dipindahkan ke sekolah yang telah mempersiapkan infrastruktur IT yang memadai.

"Kami akan mengalihkan siswa-siswa dari sekolah yang tidak memiliki fasilitas penunjang ke sekolah yang sudah siap secara teknologi," katanya.

Dalam kaitannya dengan persiapan ujian sekolah, katanya, panitia sudah siap baik di tingkat jota maupun di tingkat sekolah masing-masing, termasuk panitia.

"Ada enam mata pelajaran yang akan diuji di tingkat SD dengan tiga mata pelajaran wajib nasional dan tiga lainnya merupakan ujian internal sekolah. Sedangkan untuk SMP, empat mata pelajaran wajib nasional dan lainnya juga merupakan ujian internal sekolah," tambahnya.

Terpisah, Kepala SDI Nasipanaf, Kristina Pare Kodu menyatakan bahwa ujian praktik dan semester telah selesai dilaksanakan. Sehingga, kata Krsitina, saat ini, siswa-siswa SDI Nasipanaf sedang mempersiapkan diri sesuai arahan yang diberikan oleh Disdikbud Kota Kupang jelang pelaksanaan US.

"Kami sudah rapat dengan orang tua murid dan menyampaikan bahwa setiap siswa wajib membawa hand phone (HP) saat ujian sekolah nanti. Jadi, selain HP, haris sediakan juga paket data. Anak-anak sedang melakukan simulasi penggunaan IT selama beberapa hari terakhir," ungkapnya.

Kritin menambahkan bahwa SDI Nasipanaf masih terkendala dengan fasilitas pendukung pelaksanaan ujian sekolah online. Sehingga, siswa diwajibkan membawa HP masing-masing.

"Kami berharap, ujian sekolah nanti bisa berlangsung lancar tanpa gangguan, sesuai dengan persiapanndan siswa dapat meraih prestasi terbaik," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga siap untuk memindahkan anak-anak ke sekolah yang telah menyiapkan fasilitas pendukung yang memadai untuk ujian sekolah online jika diperlukan sesuai instruksi dari Disdikbud.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang, Theodora Ewalde Taek yang diminta keterangan terkait tantangan ujian berbasis online dalam era digital.

"Ujian nasional secara online, ujian sekolah secara online bukan hal yang baru dan sulit untuk kita lakukan, tapi tergantung pada beberapa hal," ungkap Ewalde.

Dia menekankan pentingnya kesiapan sarana dan sistem sekolah untuk mendukung ujian online.

"Sarana dan persarana di sekolah harus siap untuk menunjang ujian online dan sistemnya harus disiapkan dengan baik oleh pemerintah dan pihak sekolah bersama dengan Dinas Pendidikan," kata Ewalde sapaan akrabnya.

Ewalde juga mengingatkan akan risiko kesalahan pelaksanaan ujian, seperti yang terjadi tahun lalu dan menyerukan perbaikan yang diperlukan. Dia menyoroti juga tantangan bagi sekolah yang belum memiliki sarana-persarana yang memadai.

"Kita tahu betul ada error dalam pelaksanaannya ujian tahun lalu. Jadi, ini mohon diperhatikan dengan baik. Sekolah yang belum memiliki sarana-persarana perlu memikirkan solusi, seperti meminjam dari tempat lain atau meminta siswa membawa perangkat masing-masing dari rumah melalui handphone. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah untuk mencegah kesulitan pada hari ujian," tambahnya. (cr3/gat)

  • Bagikan

Exit mobile version