Formula yang Sama untuk Stanisic

  • Bagikan
NET SELEBRASI. Pelatih Leverkusen, Xabi Alonso merayakan kelolosan timnya ke final Europa League.

BAYER Leverkusen bukan hanya meraih tiket ke final Liga Europa kemarin (9/5). Skuad Xabi Alonso juga mengukir rekor sebagai klub yang tidak terkalahkan dengan streak laga terbanyak (49 laga) dalam sejarah Eropa. Menyalip 48 laga milik SL Benfica.

Alhasil, hanya butuh empat laga lagi bagi Leverkusen untuk menyempurnakan unbeaten musim ini yang sekaligus unbeaten treble. Setelah memenangi Bundesliga dan telah mencapai final Liga Europa, Leverkusen pun ada di final DFB-Pokal.

Rekor kemarin tercipta juga lantaran Leverkusen kembali mencetak gol pada injury time atau yang dijuluki media dengan Xabi Time. Gol Josip Stanisic pada menit ke-90+7 mampu menyamakan kedudukan 2-2 saat menghadapi AS Roma dalam second leg semifinal Liga Europa di BayArena.

Gol Stanisic menjadi Xabi Time ke-14 sepanjang musim ini. Kepada Kicker, Stanisic yang masuk pada menit ke-90 menggantikan wingback kanan Jeremie Frimpong memang diproyeksikan terlibat dalam situasi serangan di menit-menit akhir.

’’Aku rasa dia (Xabi) sudah merencanakannya karena aku pernah berhasil melakukannya,’’ ungkap Stanisic. Sebelumnya, Stanisic menjebol gawang Borussia Dortmund juga pada menit ke-90+7 dalam spieltag ke-30 Bundesliga (22/4) untuk membuat skor seri 1-1.

’’Aku juga tahu mereka (pemain AS Roma) sedikit lelah dan saat itu mereka seperti tidak sanggup untuk sekadar berjalan,” beber bek pinjaman dari Bayern Munchen tersebut.

Di laman resmi klub, Xabi tentu saja tidak mau membeberkan rahasia tentang Xabi Time. Termasuk opsi apa saja yang dimilikinya untuk mengejar gol di menit-menit akhir laga. ”Aku pun sulit menjelaskannya,” kelit pelatih berkebangsaan Spanyol itu. (ren/dns/jpg/rum)

  • Bagikan