Penelitian Perbatasan, UKAW dan Unital Jalin Kerja Sama

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX Dekan Fakultas Pertanian menandatangani MoA disaksikan Rektor UKAW Kupang, Prof. Dr. Ir Godlief Neonufa, MT dan Rektor Unital, dr Joaquin de Jesus Vaz di UKAW Kupang, Rabu (15/5).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang dan Universitas Timor Leste, Universidade Oriental De Timor Lorosae (UNITAL) jalin kerja sama untuk pengembangan penelitian di wilayah perbatasan RI-RDTL.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 24 Oktober 2024 dand itindaklanjuti Memorandung of Agreement (MoA) di UKAW Kupang, Rabu (15/5).

MoU sebelumnya dilakukan antara rektor Prof. Dr. Ir. Godlief Neonufa, MT dan rektor UNITAL, dr Joaquin de Jesus Vaz. Sedangkan MoA dilakukan antar lima dekan dari masing-masing universitas yakni dekan Fisipol, dekan Perikanan, dekan Pertanian, dekan Ekonomi dan dekan FKIP.

Prof. Godlief menjelaskan kerja sama riset kolaborasi ini di jejaki sejak 2021 namun untuk melakukan kerja sama itu mesti diikuti dengan MoA sebagai bentuk dari tuntutan Dirjen Ristek Dikti.

“Dalam peningkatan akreditasi, tidak melihat dari banyaknya MoU tetapi berapa banyak kegiatan yang dilakukan dari MoU sehingga kami sangat serius untuk kerja sama ini,” ujarnya.

Disebutkan bahwa riset atau penelitian yang akan dilakukan di wilayah perbatasan dibiayai oleh

UKAW merupakan salah satu dari 12 Universitas ternama di Indonesia yang mendapat pembiayaan penelitian dari pemerintah Swedia yang disalurkan melalui Sida. “Patut kami berbangga karena dari 74 proposal yang diajukan untuk dibiayai Sida, salah satunya dari UKAW,” ujarnya.

Kedepan, kata Prof Godlief, dengan MoA yang dilakukan ini dapat menjalankan program merdeka belajar, kampus merdeka. Karena itu, kerja sama ini merupakan kerja sama Internasional yakni dengan Unital.

Dikatakan kesempatan ini tidak hanya pada tanda tangan semata namun harus didukung dengan giat-giatnya. Kedepan KBPM UKAW juga bisa dilakukan di perbatasan RI-RDTL.

“Kita juga mengembangkan bola kemitraan dalam mengembangkan fakultas di dunia institusi ini khususnya Program Pascasarjana karena ada pengengembangan S2 fakultas hukum. Selain itu ada pertukaran dosen dan mahasiswa. Kita akan menyesuaikan kurikulum disana dengan mata kuliah tertentu,” sebutnya.

“Kita bisa mengirim mahasiswa untuk kuliah di Unital maupun sebaliknya. Harus ada pertukaran sehingga aktivitas berjalan,” tambahnya.

Menurutnya momen penandatanganan MoA adalah langkah awal untuk mendorong konstruksi mata kuliah di UKAW dibuat dalam bahasa inggris karena mahasiswa Unital banyak yang tidak mengerti bahasa Indonesia.

“Kita juga harus mendorong agar program studi maupun fakultas bisa mendapat akreditasi internasional. Ini menjadi target kita karena dengan adanya akreditasi internasional bisa memudahkan lulusan dalam mencari pekerjaan,” katanya.

Penelitian kolaborasi ini akan dilakukan oleh SDGs Center UKAW difokuskan kepada hutan, air, energi dan pangan.

Rektor UNITAL, dr Joaquin de Jesus Vaz menjelaskan bahwa kampus yang dinahkodainya itu merupakan universitas swasta yang didirikan oleh para veteran Timor Leste pada tahun 2002.

Ia baru dipercaya menjabat sebagai Rektor. Ia merupakan rektor ke-8 dan yang termuda. Dengan kepercayaan yang diberikan, ia ingin mengembangkan SDM yang lebih baik lagi.

“Satu bulan lalu, pihak UKAW berkunjung dan menawarkan kerja sama. Namun tidak mau hanya kerja sama diatas kertas namun harus ada aksi nyata sehingga MoA ini bisa dilakukan,” jelasnya.

Ia berharap dengan MoA yang dilakukan dapat mempromosikan dan meningkatkan mutu pendidikan dari kedua universitas. “Harus ada kredit yang dihasilkan dari kedua universitas ini,”tandasnya.

dr Joaquin juga mengungkapkan bahwa kedua belah pihak merupakan saudara maka dengan hubungan kekeluargaan tersebut maka harus saling membantu meningkatkan SDM yang lebih baik.

Pada momentum tersebut juga ditekankan agar adanya sering komte sehingga bisa mengidentifikasi persoalan masyarakat di wilayah perbatasan.

“Di Timor Leste ada masalah stunting stunting yang sangat tinggi. Di sini juga demikian. Sehingga kita harus berkomitmen, atur strategi terbaik agar dapat menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat dan memberikan kredit poin yang lebih,” pungkasnya.

Untuk diketahui, penandatanganan MoA tersebut pihak UKAW Kupang dihadiri rektor dan jajaran wakil rektor. Sedangkan pihak UNITAL dihadiri rektor, Wakil Ketua Yayasan, Laurenco Amaral de Matos, Dekan Perikanan, Mateus Salvador,
Dekan Fisipol, Marito Marno. (cr6/thi)

  • Bagikan