Kenali dan Cegah Malaria dengan “ABCD”

  • Bagikan
dr. Maria Demetria Bria. (FOTO: Dok. Pribadi)
  • Oleh: dr. Maria Demetria Bria *)

Penyakit malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit (Plasmodium) dan ditularkan oleh nyamuk malaria betina (Anopheles sp) ke manusia. Penyakit malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa.

Malaria memiliki gejala yang hampir sama dengan gejala demam berdarah, yakni demam dan menggigil selama beberapa hari.

Berdasarkan World Malaria Report 2022 dilaporkan kasus malaria secara global sebanyak 247 juta kasus positif malaria di 84 negara endemis Malaria. Indonesia merupakan salah satu negara endemis Malaria dengan jumlah kasus sebanyak 443.530 pada tahun 2022.

Malaria adalah kondisi yang bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Apabila tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat menyebabkan kondisi yang membahayakan bahkan kematian.

Bagaimana Penularan Malaria?

Penyakit Malaria tidak dapat menular lewat kontak langsung dari satu orang ke orang lainnya, melainkan melalui gigitan nyamuk malaria (Anopheles SP). Penularan terjadi ketika nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi Plasmodium menggigit manusia.

Plasmodium tersebut akan dilepaskan ke dalam aliran darah dan menyebabkan parasit berkembang di dalam hati, kemudian menyerang sel darah merah dan menimbulkan munculnya gejala klinis.

Penyebab utama infeksi malaria adalah parasit, dimana terdapat lima jenis spesies parasit yang dapat menyebabkan malaria pada manusia, yaitu Plasmodium Falciparum, plasmodium Vivax, Plasmodium Ovale, Plasmodium Malariae, dan Plasmodium Knowlesi.

Gambar 1. Ilustrasi nyamuk Anopheles Sp Betina
(Sumber dokumen pribadi)

Apa Saja Gejala Malaria?

Gejala malaria tanpa komplikasi (ringan) meliputi:

  • Demam menggigil secara berkala dan biasanya disertai sakit kepala
  • Pucat karena kurang darah (anemia)
  • Kadang-kadang dimulai dengan badan terasa lemah, mual/muntah, tidak nafsu makan
  • Gejala spesifik lokal, misalnya pada anak-anak disertai dengan diare

Gejala malaria berat meliputi:

  • Kejang-kejang
  • Demam tinggi
  • Nafas cepat
  • Muntah-muntah
  • Kuning pada mata, kuku dan kulit
  • Kencing warna teh tua
  • Kehilangan kesadaran (mengigau, bicara salah, tidur terus, tidak ada respon, tingkah laku berubah, pingsan sampai koma)

Apa Saja Bahaya Malaria?

  • Jika tidak ditangani dengan tepat dan segera, malaria dapat berkembang menjadi malaria
    berat yang menyebabkan kematian.
  • Malaria dapat menyebabkan anemia yang mengakibatkan penurunan kualitas sumber daya
    manusia.
  • Malaria pada Wanita hamil jika tidak diobati dapat menyebabkan keguguran, lahir kurang
    bulan (premature), dan berat badan lahir rendah (BBLR) serta lahir mati.

Bagaimana Pencegaha Malaria?

Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan langkah-langkah “ABCD” berikut:

  1. Awareness

Yakni kewaspadaan terhadap risiko Malaria. Berikut beberapa faktor risiko terkena penyakit malaria antara lain:

  • Anak-anak dan ibu hamil
  • Tinggal di lingkungan dengan iklim tropis
  • Berada di daerah yang minim fasilitas Kesehatan

2. Bites Prevention

Mencegah gigitan nyamuk:

  • Hindari berada diluar rumah pada malam hari
  • Tidur memakai kelambu anti nyamuk
  • Memakai insektisida rumah tangga (anti nyamuk bakar, anti nyamuk semprot, dll)
  • Pakai lotion anti nyamuk (repelent)
  • Pasang kawat kasa anti nyamuk di setiap ventilasi
  • Menjauhkan kandang ternak dari rumah
  • Hindari berada diluar rumah pada malam hari
  • Apabila keluar rumah sebaiknya memakai pakaian yang tertutup (menggunakan baju lengan panjang)

3. Chemoprophylaxis

Obat yang digunakan untuk kemoprofilaksis adalah doksisiklin dengan dosis 100 mg/hari. Obat ini diminum satu hari sebelum bepergian, selama berada di daerah tersebut sampai empt minggu setelah Kembali.

Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan anak di bawah umur delapan tahun, dan tidak boleh diberikan lebih dari tiga bulan.

4. Diagnosis dan Treatment

Diagnosis Malaria secara dini dan pengobatan yang tepat sangatlah penting. Segera berobat ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Klinik atau Rumah Sakit apabila mengalami gejala menyerupai penyakit Malaria, agar mendapat diagnosis dan treatment yang tepat dan segera.

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pencegahan dan
    Pengendalian Penyakit. Kasus Malaria di Indonesia. Tersedia
    pada: https://malaria.kemkes.go.id/case
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pencegahan dan
    Pengendalian Penyakit. Buku Saku Tatalaksana Kasus Malaria. 2019.
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
    (PNPK) Tata Laksana Malaria. 2019.

*) Dokter Umum UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Rote Ndao

  • Bagikan