Dosen FKKH Undana Edukasi Terkait Varises di Puskesmas Kualin TTS

  • Bagikan
EDUKASI. Tim Dosen Prodi Pendidikan Dokter FKKH Undana pose bersama usai edukasi terkait varises di Puskesmas Kualin, Kabupaten TTS, Jumat (14/6). (FOTO: ISTIMEWA)

KUALIN, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Tim Dosen Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menggelar kegiatan pengabdian dengan memberikan “Layanan Promosi Kesehatan Terkait Varises Bagi Penduduk Desa Kualin TTS” di Puskesmas Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Jumat (14/6).

Tim dosen yang melakukan kegiatan pengabdian ini, yakni dr. Teguh Dwi Nugroho, SpB, Subsp BVE (K) selaku Ketua Tim dan salah seorang anggota, Rahel Rara Woda, S.Si, MKM. Tim dosen ini dibantu tiga mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter, antara lain, Sarah Marwasky Littik, Alvin Christian Core, dan Wening Marta Liunokas.

Dokter Teguh dalam kesempatan itu mengatakan, kejadian varises mencapai 40 persen dari populasi. Berarti bila ada 10 orang berkumpul, maka besar kemungkinan ada empat orang yang menderita varises.

Angka kejadian yang tinggi ini terjadi pada populasi dunia, yang berarti juga terjadi di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). "Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi pada warga di Kecamatan Kualin juga," ucapnya.

Menurut dr. Teguh, varises bisa terjadi pada semua orang, baik wanita maupun laki-laki, tua maupun muda. Dalam banyak kasus, varises ini lebih banyak diderita oleh wanita dan usia memasuki dekade ketiga kehidupan.

Masih banyak mitos yang beredar tentang varises dikalangan masyarakat yang masih perlu diluruskan. Varises hanya masalah kosmetik, varises muncul karena setelah berolahraga langsung melipat kaki, varises hanya pada orang perkotaan saja.

Mitos dan info yang tidak tepat ini perlu diberikan penjelasan yang tepat dari dokter terkait kepada lebih banyak lagi petugas kesehatan, sehingga informasi dan edukasi yang tepat bisa diberikan kepada masyarakat luas.

Dikatakan, penyebab utama varises adalah faktor keturunan. Didapatkan adanya faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya varises, antara lain faktor usia, jenis kelamin, faktor berat badan, dan wanita dengan kehamilan yang banyak.

Pekerjaan yang mengharuskan duduk lama atau berdiri lama juga menjadi salah satu penyebab varises, dan beberapa faktor lainnya. "Hal ini perlu dipahami agar faktor-faktor yang dapat dirubah oleh pasien bisa dilakukan sehingga pasien tidak menderita varises," kata dr. Teguh.

Orang-orang mempunyai varises, lanjut dr. Teguh, biasanya sudah tahunan dan tidak mencari bantuan karena keluhan penyakit ini dirasakan ringan dan tidak mengganggu. Tetapi perlu diketahui bahwa varises bisa menyebabkan hal medis yang serius dan akan mengganggu pasien, yaitu kaki menjadi bengkak, kaki gatal, dan terasa keram-keram. Kaki juga bisa berwarna kehitaman dan pada fase akhirnya adalah luka yang tidak kunjung sembuh dan berair.

Semua gejala yang terjadi ini akan mengganggu kualitas hidup pasien dan menyebabkan pasien tidak aktif serta produktif. Penyuluhan pentingnya varises ini berjalan dengan perhatian serius dan antusias dari peserta.

Tim dari FKKH Undana yang terdiri dari dua dosen dan 3 mahasiswa menjelaskan ke hampir 30 orang petugas Puskesmas Kualin yang hadir. Tanya jawab mendalam dan juga pemeriksaan fisik dilakukan dalam suasana yang santai namun sangat positif. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dari para petugas Puskesmas Kualin sehingga dapat membantu warga Kualin yang membutuhkan. (Cr1/aln)

  • Bagikan