Ketika Pengalaman Hidup Jadi Motivasi bagi Dosen Undana, Herry Z. Kotta untuk Berbuat Kebaikan
Buka Restoran dan Apotek, Warga Kurang Mampu Bisa Makan dan Berobat GratisHardskill dan softskill sangat diperlukan dalam kehidupan. Jika salah satu ditinggalkan maka hidup akan terasa pincang dan tak seimbang.
INTO HERISON TIHU, Kupang_
PENGALAMAN adalah guru terbaik. Ungkapan ini pantas disematkan ke dosen Program Studi (Prodi) Pertambangan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Herry Z Kotta.
Bagaimana tidak, ia membuka restoran dan apotek baru dan siap memberikan makan gratis kepada warga yang tidak mampu. Niat mulia ini tidak terlepas dari pengalaman hidupnya.
Terlahir dari keluarga kurang mampu, akademisi ini tidak luput dari kehidupan yang serba kekurangan. Bahkan sejak dibangku kuliah di Yogyakarta, Herry pernah tidak makan selama tiga hari tiga malam.
Dari pengalaman hidup itulah maka membuat dia jngin membantu masyarakat yang tidak punya uang dan telantar.
“Saya sudah pernah merasakan bagaimana susahnya kalau tidak punya uang. Saya pernah tidak makan tiga hari di Surabaya,” kisahnya.
Ia mengaku, hidup dikelilingi orang mampu menjadi motivasi baginya agar kelak nanti bisa menjadi sukses serta membuka restoran dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Kini mimpinya pun terwujud. Ia dan keluarganya berhasil membuka restoran khas Padang dengan diberi nama Resto Rindu Minang & Ayam Lalapan. Selain resto, ia juga tempat Praktik Dokter dan Apotek.
“Di apotek ini kita menyediakan pemeriksaan darah tinggi, kolesterol, asam urat secara gratis. Bahkan bagi yang sudah berlangganan untuk obat darah tinggi, kita siap antar ke rumah jika ada pesan,” tambahnya.
Herry mengatakan, para penikmat kuliner di Kota Kupang dan sekitarnya juga bisa menikmati berbagai menu makanan yang disediakan dengan cita rasa yang berbeda.
Masakan Padang merupakan makanan sejuta umat. Dan sudah mengamati beberapa tempat usaha makanan di Kota Kupang. Tempat yang viral namun kemudian grafiknya turun drastis.
“Untuk menu sama hanya beda cita rasa karena jika yang masak dan racik bukan orang Padang maka beda rasa. Kuali yang digunakan juga beda,” katanya usai acara grand opening one stop service Resto Rindu Minang & Ayam Lalapan dan Praktik Dokter & Apotek Amalthea Kupang, Rabu (10/7).
Resto yang beralamat di Kelurahan Kayu Putih, Kota Kupang itu memiliki 10 orang karyawan yang siap melayani pengunjung. Sementara satu orang saff didatangkan khususndari Minangkabau. Mereka dipimpin seorang manajer yang juga didatangkan dari Bandung.
“Manajer ini didatangkan dari luar Kota Kupang karena sudah memiliki pengalaman kelola hotel puluhan tahun. Dengan pengalamannya itu dapat mendidik karyawan dalam hal hospitality karena hospitality karyawannya masih rendah,” ungkapnya.
“Kita ingin didik mereka dengan kasih sayang dan menambah pengalaman sebagai pelayan yang terampil dan profesional saat melayani. Dan itu mulai ditunjukan walau baru dimulai. Tamu adalah raja,” tambahnya.
Dikatakan, harganya sangat bersahabat dengan semua kalangan. Bahkan mereka yang tidak punya uang bisa makan.
“Modal Rp 15.000 sudah bisa makan. Mereka yang tidak ada uang, hidup susah yang lewat sini kita kasi makan gratis,” tandasnya.
Konsep gedung juga tidak saja fokus kepada penyediaan menu makan dan minum enak namun disediakan tempat beribadah bagi semua agama. Hal ini bertujuan untuk memudahkan bagi pelanggannya untuk berdoa ketika sedang makan di tempat tersebut.
Pada momen grand opening, pihaknya juga mengundang sebanyak 160 orang janda balu, fakir miskin untuk ikut makan bersama sebagai tanda ucapan syukur.
Peresmian ini dilakukan langsung oleh Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung dengan dihadiri ratusan undangan. (*/gat/dek)